Persepsi Remaja tentang Pendewasaan Usia Perkawinan di Wilayah Kerja Puskesmas Air Putih Kota Samarinda
Sari
ABSTRACT
Marriage is a planned path and prepared to form a prosperous and happy family. However, child marriage is recognized as a detrimental practice. Field facts often ignore the priority of age maturity, maturity, mentality towards marriage. Early marriage is almost in all regions with a trend of first child marriage of girls before 18 years or 15 years. The background factors for early marriage are related to economics, education, parental coercion, customs and also because of pregnancy outside of marriage. Based on that, the researcher wants to raise the focus of the research, namely to explore in depth the perception of adolescents about the maturity of the age of marriage in the Air Putih Health Center work area. The purpose of the study is to explore in depth the perception of adolescents including knowledge related to the Maturation of the Age of Marriage, practice, views, and beliefs of social norms related to early marriage, adolescent behavior towards external motivation to marry early, and adolescent self-efficacy in maintaining attitudes to prevent early marriage in the Air Putih Health Center Work Area, Samarinda City. This type of research uses a qualitative method with a phenomenological approach. The informants of this study were male and female teenagers aged 16-18 years who lived in Samarinda City, whether or not they had received PUP information. The selection of purposive adolescent informants used intensity sampling techniques, accidental through searches with 5 research subjects consisting of 2 male teenagers and 3 female teenagers. The data collection technique used was in-depth interviews. Then the data obtained was analyzed and reduced through a coding system assisted by open code software, followed by categorization of open code output data. The output, adolescents with good economic status, educated parents, strong culture and traditions, is sufficient to realize PUP. Adolescent perceptions need to be strengthened by efforts to raise awareness of the importance of PUP through health education and efforts by community leaders.
Keywords: Motivation, Leadership Style, Nurse’s Behavior, Medical Waste
ABSTRAK
Pernikahan ialah jalan terencana juga disiapkan guna terbentuknya sebuah keluarga sejahtera juga bahagia. Namun, pernikahan anak diakui selaku praktik merugikan. Fakta lapangan banyak pengabaian keutamaan pematangan usia, kedewasaan, mental menuju pernikahan. Pernikahan usia dini hampir diseluruh wilayah dengan tren perkawinan anak perempuan pertama sebelum 18 tahun ataupun 15 tahun. Adapun faktor latar belakang adanya pernikahan dini terkait ekonomi, pendidikan, paksaan orang tua, adat istiadat juga sebab hamil di luar nikah. Berdasar itu, peneliti ingin mengangkat fokus penelitian yakni menggali secara mendalam persepsi remaja tentang pendewasaan usia perkawinan di wilayah kerja Puskesmas Air Putih. Tujuan penelitian guna penggalian mendalam persepsi remaja diantaranya pengetahuan terkait Pendewasan Usia Perkawinan, pengamalan, pandangan, juga keyakinan norma sosial terkait pernikahan dini, perilaku remaja ke motivasi ekternal untuk menikah dini, serta efikasi diri remaja atas pertahanan sikap pencegahan pernikahan dini di Wilayah Kerja Puskesmas Air Putih Kota Samarinda. Jenis penelitian ini bermetode kualitatif berpendekatan fenomenologi. Informan penelitian ini yakni remaja pria juga wanita 16-18 tahun yang tinggal di Kota Samarinda, baik pernah/belum mendapat informasi PUP. Pemilihan informan remaja purposiveberteknik intensity sampling, accidental lewat pencarian dengan subjek penelitian ini berjumlah 5 orang terdiri dari 2 remaja laki-laki juga 3 remaja Perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam (indepth interviews). Lalu perolehan data dianalisa dan direduksi lewat sistem coding berbantuan software open code, dilanjutkan pengkategorisasian data output open code. Outputnya, remaja berperekonomian baik, orang tua berpendidikan, budaya juga tradisi kuat, cukup guna mewujudkan PUP. Persepsi remaja perlu diperkuat dengan upaya penyadaran pentingnya PUP melalui pendidikan kesehatan juga upaya tokoh masyarakat.
Kata Kunci: Pernikahan, Pernikahan Dini, Pendewasaan Pernikahan, Remaja, Persepsi
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Aipj. (2014). Baseline Study On Legal Identity: Indonesia’s Missing Millions. Jakarta.
Ajzen, I. (1991). The Theory Of Planned Behavior. Organizational Behavior And Human Decision Processes, 50(2), 179–211. Https://Doi.Org/10.1016/0749-5978(91)90020-T
Badan Pusat Statistik. (2020). Pencegahan Perkawinan Anak Percepatan Yang Tidak Bisa Ditunda. Retrieved From Kementerian Ppn/ Bappenas Website: Https://Batukarinfo.Com/System/Files/Puskapa-Child-Marriage-Report-Final-Hires_Compressed.Pdf
Bkkbn. (2017). Usia Pernikahan Ideal 21-25 Tahun. Retrieved From Https://Bkkbn.Go.Id/Detailpost/Bkkbn-Usia-Pernikahan-Ideal-21-25tahun
Bkkbn. (2019). Data Survei Kesehatan Reproduksi Indonesia. In Jakarta.
Dinastiti, V. B., & Jaya, S. T. (2020). Peningkatan Pengetahuan Tentang Pendewasaan Usia Perkawinan Dan Hak-Hak Reproduksi Bagi Remaja Di Desa Ringinpitu Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri. Journal Of Community Engagement In Health, 3(2), 233–238. Https://Doi.Org/10.30994/Jeceh.V3i2.71
Emiliasari, T. (2017). Pengaruh Psikoedukasi Tentang Pendewasaan Usia Perkawinan (Pup) Terhadap Sikap Tentang Pernikahan Dini Pada Remaja. Universitas Muhammadiyah Malang.
Heryanti, R. (2021). Implementasi Perubahan Kebijakan Batas Usia Perkawinan. Jurnal Ius Constituendum, 6(2), 120–143. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/Http://Dx.Doi.Org/10.26623/Jic.V6i1.3190
Istawati, R. (2019). Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Remaja Putri Tentang Pendewasaan Usia Perkawinan Di M.A Pondok Pesantren Teknologi. Al-Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal Of Midwifery Sciences), 8(1), 34–49. Retrieved From Https://Jurnal.Stikes-Alinsyirah.Ac.Id/Index.Php/Kebidanan/Article/View/120
La Barbera, F., & Ajzen, I. (2020). Control Interaction In The Theory Of Planned Behavior: Rethinking The Role Of Subjective Norm. Eur J Psychol, 16(3), 401–417. Https://Doi.Org/10.5964/Ejop.V16i3.2056
Miles, M. B., & Huberman, M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia.
Moleong, L. J. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya.
Pratiwi, B. A., Angraini, W., Padila, P., Nopiawati, N., & Yandrizal, Y. (2019). Analisis Pernikahan Usia Dini Di Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2017. Jurnal Kesmas Asclepius (Jka), 1(1), 14–24. Https://Doi.Org/10.31539/Jka.V1i1.575
Profil Kua. (2022). Kota Samarinda.
Puspensos. (2022). Pernikahan Pada Usia Anak Indonesia. Retrieved November 4, 2023, From Https://Puspensos.Kemensos.Go.Id/Pernikahan-Pada-Usia-Anak-Di-Indonesia
Setyaningrum, E., & Aziz, Z. B. (2014). Pelayanan Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta Timur: Cv. Trans Info Media.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R Dan D / Sugiyono (Cet. 26). Bandung: Alfabeta.
Surbakti, E. B. (2009). Kenalilah Anak Remaja Anda (Pt. Elex M). Jakarta.
Triningtyas, D. A., & Muhayati, S. (2017). Konseling Pranikah: Sebuah Upaya Meredukasi Budaya Pernikahan Dini Di Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo. Jurnal Konseling Indonesia, 3(1), 28–32. Https://Doi.Org/10.21067/Jki.V3i1.1976
Unicef. (2023). Is An End To Child Marriage. Retrieved November 4, 2023, From Https://Data.Unicef.Org/Resources/Is-An-End-To-Child-Marriage-Within Reach/?_Gl=1*Qzw8zd*_Ga*Mtq1oty2oduwnc4xnju4otq5mtc5*_Ga_9t3vxte4d3*Mty4mzizmdqymc43ni4xlje2odmymza0mjaumc4wlja
DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v7i4.19134
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Penerbit: Universitas Malahayati
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License