PERUBAHAN SIKAP SISWA SMAN 1 PARONGPONG TERHADAP HIV/AIDS SETELAH DILAKUKAN PENDIDIKAN KESEHATAN
Sari
ABSTRAC: CHANGES IN ATTITUDE OF SMA N 1 PARONGPONG STUDENTS TO HIV / AIDS AFTER THE HEALTH EDUCATION
Background: The increase in cases of HIV / AIDS is one thing that is troubling, sufferers are very susceptible to secondary infections caused by a decrease in their immune system. 1/5 of sufferers of HIV / AIDS are teenagers, where this group is vulnerable to exposure to HIV / AIDS through promiscuity. Many efforts have been made to reduce the incidence of new infections, especially in the youth group by providing health education.
Purpose: This study was to determine the attitudes of high school students towards HIV / AIDS.
Method: The method used is descriptive analytic one group pre-post design using a cross sectional approach. The population in this study were SMA 1 Parongpong students and the sample in this study was 86 students selected using a simple random system.
Result: The results obtained before being given health education student attitudes were dominated by negative attitudes as much as 54.7% and after being given health education were dominated by positive attitudes with 88.4%. Wilcoxon test results showed a significant relationship between the provision of health education with changes in attitudes towards high school students towards HIV / AIDS, with a p value <0.05.
Conclusion: Adolescents who have positive attitudes are also expected to have positive behavior towards HIV / AIDS, so that they will avoid exposure or transmission of HIV / AIDS. Advice that can be given to maintain this positive attitude is to update accurate information.
Key Word: Health Education, Attitude, HIV/AIDS
INTISARI: PERUBAHAN SIKAP SISWA SMAN 1 PARONGPONG TERHADAP HIV/AIDS SETELAH DILAKUKAN PENDIDIKAN KESEHATAN
Latar Belakang:Meningkatnya kasus HIV/AIDS merupakan satu hal yang meresahkan, penderita sangat rentan terkena infeksi sekunder yang diakibatkan karena menurunnya sistem imun tubuhnya. 1/5 dari penderita HIV/AIDS adalah kelompok remaja, dimana kelompok ini rentan terekspos dengan HIV/AIDS melalui pergaulan bebas. Banyak upaya yang telah dilakukan guna menurunkan angka kejadian infeksi baru terlebih pada kelompok remaja dengan memberikan pedidikan kesehatan.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap siswa SMA terhadap HIV/AIDS.
Metode: Penelitian jenis deskriptif analitik one group pre – post design dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA N 1 Parongpong dan sampel pada penelitian ini adalah 86 siswa yang dipilih dengan menggunakan sistem acak sederhana.
Hasil Penelitian: Hasil yang didapatkan sebelum diberikan pendidikan kesehatan sikap siswa didominasi dengan sikap negatif sebnayak 54,7 % dan setelah diberikan pendidikan kesehatan didominasi dengan sikap postif dengan 88,4%. Hasil uji wilcoxon menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara pemberian pendidikan kesehatan dengan perubahan sikap pada siswa SMA terhadap HIV/AIDS, dengan p value < 0,05.
Kesimpulan: Remaja yang mempunyai sikap positif diharapkan juga mempunyai perilaku yang positif terhadap HIV/AIDS, sehingga akan terhindar dari paparan atau penularan HIV/AIDS. Saran yang dapat diberikan untuk mempertahankan sikap positif ini adalah dengan mengupdate informasi yang akurat.
Kata Kunci: pendidikan kesehatan, sikap, HIV/AIDS
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Asfar, A., & Asnaniar, W. (2018). PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PENYAKIT HIV / AIDS. 3, 26–31.
Bakara, D. M., Esmianti, F., & Wulandari, C. (2012). PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG HIV / AIDS. 67–70.
Fauziah, A. (n.d.). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap HIV/AIDS pada Mahasiswi Akbid Mam’ul Ulum Surakarta. 39–46.
Guindo, O., Liu, A., & Haba, K. (2015). Knowledge, Attitudes and Practices of Youth Towards Hiv/Aids in Mali. 2(1), 12–23.
Hidayat, U., Waluyo, A., & Maria, R. (2017). SIKAP MASYARAKAT PADA ODHA DI DESA SERANGKAT KABUPATEN BENGKAYANG PROPINSI KALIMANTAN BARAT Uti Rusdian Hidayat, Agung Waluyo, Riri Maria. 3(1), 1–6.
Kemenkes. (2011). Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan. Promosi Kesehatan, 51(1), 50–52.
Kemenkes. (2016). Program Pengendalian HIV AIDS dan PIMS.
Kemenkes. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV. 1–220.
Marhaeni, G., Hadi, M., & Armini, N. (2015). Intervensi Penyuluhan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang HIV-AIDS di SMA 1 Sidemen Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. 1–8.
Natalia, Y. D., Tunggal, N., Sunarti, S., & Astuti, R. (2014). Penyuluhan tentang HIV dan AIDS terhadap Sikap Remaja pada Orang dengan HIV dan AIDS. 3(1), 0–5.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan & Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta, Vol. 1.
Rahmawati, M. (n.d.). Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia dalam Ancaman RKUJP. 1–98.
S, A. S. W., & Ronoatmodjo, S. (2017). Hubungan Antara Pengetahuan HIV/AIDS dengan Sikap Penolakan Terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) pada Masyarakat Indonesia. 8(1), 41–52. https://doi.org/10.22435/kespro.v8i1.5222.41-52
UNAIDS. (2018). Un Aids Data 2019.
UNAIDS. (2020). Global AIDS Monitoring 2020.
WHO. (2019). Communities make the difference. (December 2019), 2018–2019.
DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v2i2.2459
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Penerbit: Universitas Malahayati
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License