EFEKTIFITAS TERAPI AKUPRESUR TERHADAP DERAJAT NEUROPATI PADA PASIEN DIABETES MELITUS
Sari
Pendahuluan : Neuropati diabetik merupakan komplikasi yang sering terjadi pada kaki Diabetisi. Terapi akupresur bermanfaat dalam menstimulasi aliran energi dalam tubuh sehingga memperbaiki aliran sirkulasi tubuh.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas akupresur terhadap derajat neuropati diabetik pada pasien Diabetes Melitus.
Metode : Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan pre-posttest design without control grup pada 17 responden. Terapi akupresur diberikan selama 7 sesi, 2 hari sekali selama 10 menit. Derajat neuropati dinilai menggunakan Michigan Neuropathy Instrument Scale. Untuk melihat efek akupresur terhadap derajat neuropati pada pasien Diabetes Melitus dilakukan uji bivariat paired t test dengan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan rerata derajat neuropati pada pasien Diabetes Melitus sebelum dilakukan intervensi akupresur adalah 5,82 dan sesudah intervensi 3,68. Hasil analisis bivariat menunjukkan akupresur efektif dalam menurunkan derajat neuropati pada pasien Diabetes Melitus (p=0,001).
Kesimpulan : Terapi akupresur efektif dalam menurunkan derajat neuropati pada pasien Diabetes Melitus. Akupresur dapat dijadikan salah satu alternatif terapi yang dapat diterapkan perawat di masyarakat untuk mencegah terjadinya komplikasi lanjut pada Diabetisi sebagai kelompok rentan.
Referensi
Black, J. M, & Hawks, J. H. (2010). Medical-surgical nursing: Clinical management for positive outcome. St.Louis: Saunders Elsevier
Bulechek, G. M., Dochterman, J. M., Butcher, H. K., & Wagner, C. M. (2015). Nursing intervention classification (NIC). St.Louis: Mosby.
Dahlan, M. S. (2013). Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Deli, G., Bosnyak, E., Pusch, G., Komoly, S., & Feher, G. (2014). Diabetic neuropathies: Diagnosis and management. Neuroendocrinology, 98(4), 267-280. doi:http://dx.doi.org/10.1159/000358728
Dergisi, H. Y. (2006). Acupressure. Journal of Hacetteppe University School of Nursing, 304, 43-47.
Fengge, A. (2012). Terapi akupresur : Manfaat dan teknik pengobatan. Edisi 1. Yogyakarta: Circle Crop
Garrow, A. P., Xing, M., Vere, J., Verrall, B., Wang, L., & Jude, E. B. (2014). Role of acupuncture in the management of diabetic painful neuropathy (DPN): a pilot RCT. Acupuncture Medical, 32, 242-249.
Gemechu, F. W., Seemant, F., & Curley, C. A. (2013). Diabetic foot infections. American Family Physician, 88(3), 177-184.
International Diabetes Federation. (2015). IDF diabetes atlas 2015. Retrieved from http://www.diabetesatlas.org/resources/2015-atlas.html
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Pedoman pembinaan pengobatan tradisional akupresur. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.
Kuate-Tegueu, C., Temfack, E., Ngankou, S., Doumbe, J., Djientcheu, V. P., & Kengne, A. P. (2015). Prevalence and determinants of diabetic polyneuropathy in a sub-Saharan African referral hospital. Journal of the Neurological Sciences, 355, 108–112. http://doi.org/10.1016/j.jns.2015.05.035
Shuji, S., Ichioka, S., Omata, H., Yamaguchi, S., Mimura, T., & Nakatsuka, T. (2009). Effect of acupuncture on lower limb ischemia. Journal Saitama Medical University, 36, 1-10.
Smeltzer, S., & Bare. (2008). Brunner & Suddarth’s Textbook of medical surgical nursing. Philadelpia: Lippincott.
Surya, D. O. (2018). Akupresur efektif meningkatkan ankle brachial index pada diabetisi. Jurnal Endurance, 3(2), 408 – 414.
University of Michigan. (2000). Michigan Neuropathy Screening Instrument. Retrieved from http://www.med.umich.edu/borc/profs/documents/svi/MNSI_patient.pdf
DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v2i3.2919
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Penerbit: Universitas Malahayati
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License