Hubungan Stress Dan Kebersihan Wajah Terhadap Kejadian Akne Vulgaris Pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Malahayati
Sari
ABSTRACT: RELATIONSHIP OF STRESS AND FACE CLEANLINESS TO THE EVENT OF VULGARIS IN MEDICAL STUDENTS OF UNIVERSITAS MALAHAYATI
Background: Acne vulgaris is a disorder of the sebaceous follicles specifically associated with hair follicles and sebaceous glands are the most common found on the face, chest, and back. Acne vulgaris associated with facial cleanliness and psychological stress.
Objective: This research is aiming to know reletionship of stress and hygiene face of acne vulgaris in malahayati university medical faculty student.
Methods: This study using cross sectional method. Subjects consisted of 324 respondents using questionnaires and physical examination.
Result: Statistical test results are obtained p-value=0,000 which means p<α (Ho rejected and Ha accepted) so it can be concluded that there is a stress relationship to the onse of acne vulgaris. An OR score of 26,414, cause stress with respondents had a 26,414 times greater chance of akne vulgaris than those who did not experience stress. Statistical test results are obtained p-value=0.000 with an OR value of 3,452.
Conclusion: There is a relationship of stress and facial hygiene to the incidence of akne vulgaris in students of the university's medical faculty instead.
Keywords :Acne vulgaris, stress, facial cleanline
INTISARI: HUBUNGAN STRESS DAN KEBERSIHAN WAJAH TERHADAP KEJADIAN AKNE VULGARIS PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
Latar belakang :Akne vulgaris adalah suatu kelainan dari folikel sebasea berupa komedo khusus yang berkaitan dengan folikel rambut dan kelenjar sebasea yang tersering dijumpai pada wajah, dada, dan punggung. Akne vulgaris berhubungan dengan kebersihan wajah dan stres psikologis.Selain stres, kebersihan wajah juga merupakan salah satu faktor timbulnya akne vulgaris.
Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres dan kebersihan wajah terhadap kerjadian akne vulgaris pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas malahayati
Metode :Penelitian ini menggunakan metode crossectional. Subjek penelitian terdiri dari 324 responden dengan menggunakan kusioner dan pemeriksaan fisik pada responden.
Hasil : Hasil uji statistik diperoleh p-value=0,000 yang berarti p<α (Ho ditolak dan Ha diterima) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan stress terhadap terjadinya acne vulgaris.Dengan nilai OR 26,414 berarti responden stress memiliki peluang 26,414 kali lebih besar untuk terjadinya akne vulgaris dibandingkan responden yang tidak mengalami stress.Hasil uji statistik diperoleh p-value=0,000 dengan nilai OR 3,452.
Kesimpulan :Adahubungan stres dan kebersihan wajah terhadap kejadian aknevulgaris pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas malahayati
Kata kunci: akne vulgaris, stres, kebersihan wajah
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Adhi, D., Hamzah, M., Aisyah, S. (2008). Akne vulgaris. Dalam: Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin, Edisi 5, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Al-Hoqail, I. A. (2013). Knowledge, beliefs and perception of youth to ward acne vulgaris, Saudi Med Journal. Available fromhttp://www.smj.org.sa/reprint/352/14/1463
Arikunto, S. (2007). Analisis Data Penelitian Deskriptif. Dalam: Arikunto, S., ed. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 262-296.
Bhat, R. M., Sameer, M. K. dan Ganaraja, B. (2011). Eustress in Education:Analysis of the Perceived Stress Score (PSS) and Blood Pressure (BP) during Examinations in Medical Students. Journal of Clinical andDiagnostic Research, 5(7), 331-1335.
Brown, G.R. and Burns, T. (2015). Akne, Erupsi, Akneiformis, dan Rosasea. Lecture Notes : Dermatology . Ed8. Jakarta : Erlangga, pp: 55-65
Choi JM. Lew VK, Kimbal AB. (2016). A single-blinded, randomized, controled clinical tial evaluating the efect of face washing on acne vulgaris.PediatrDermatol.
Cordain, L., Hurtado, M., Eaton, S.B. (2002).Acne vulgaris: A disease of Western Draelos JD. 2009. Skin care maintenance product. Dalam Atlas of cosmetic
dermatology, Churcill Livingston. 77-82
Depkes RI. (2009). Kategori Umur Menurut Depkes. Available form https://yhantiaritra.wordpress.com/2015/06/03/kategori-umur-menurut-depkes/
Drealos, Z. D. (200. Optimal Skin Care for Aesthetic Patients; Tropical Products to Restore and Maintain healthy Skin. Cos Derm:22:2-8
El-Masry, R., Ghreiz, S. M., Helal, R. M., Audeh, A. M. dan Shams, T. (2013). Perceived Stress and Burnout among Medical Students during the Clinical Period of Their Education.
Folkman, L., et al. (2011). Psyhososial impact of acne vulgaris.evaluation oftherelation between a change in clinical acne severity and psychosocial state. Dermatology.2001: 203(2):124-30.
Gunawan, B. (2007). Stres dan Sistem Imun Tubuh :SuatuPendekatan Psikoneuroimunologi . Cermin DuniaKedokteran. 154 : 13-16.
Kim BY, Choi J.W. (2013). Sbum, Acne, skin elasticity, and gender difference- wichis the majorinfluencing factor for facial pores. 45-53
Latifah, F., dan Tranggono, R.I. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT Gramedia Pusaka Utama. Halaman 7, 21
Maibach A, Baran HI, Shai R. (2009). Handbook of Cosmetic Skin Care. 2nd ed United States of America; .
Nami, U. (2009). Hubungan Tingkat Stress Dan Kebersihan Diri dengan Akne Vulgaris.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta
Wasitaadmadja Syarif M. (2008). Akne vulgaris, Rosasea, Rinofima.Dalam : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Penerbit UI, Hal 231-365.
Wasitaatmadja, S. (2002), Akne, Erupsi Akneiformis, Rosasea, Rinofema.
Williams, H. C., Dellavalle P. R., Garner, S. (2012). Acne Vulgaris. Lancet;379: 361-72
Zaenglein A.L., Graber E.M., Thiboutot D.M. (2012). Acne vulgaris and acneiform eruptions. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, sLeffel DJ, Fitzpatrick Dermatology in general medicine. Edisi ke-8. New York: McGraw Hill.
Zouboulis, Bohm M . (2010). Neuroendocrine regulation of sebocytes-a pathogenetic link between stress and acne, Zouboulis ed, Dermatol. Blackwell Munksgaard,31-35.
DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v3i1.3398
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Penerbit: Universitas Malahayati
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License