Hubungan Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian TB Paru Pada Orang Dewasa Di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Kumun Kota Sungai Penuh

Thrisia Monica

Sari


ABSTRACT: RELATIONSHIP OF THE PHYSICAL HOME ENVIRONMENT WITH THE INCIDENCE OF PULMONARY TB IN ADULTS IN THE WORKING AREA OF THE COMMUNITY HEALTH CENTER IN KUMUN SUNGAI PENUH CITY

 

Introduction: In Indonesia, TB is a major public health problem with approximately 10% of the total number of TB patients in the world.

Purpose: The purpose of this study was to determine the relationship between the physical environment of the house and the incidence of pulmonary TB in adults in the Working Area of the Kumun Care Health Center in Sungai Penuh City.

Method: The type of this research is descriptive analytical with a case control design, this research has been carried out on 1 - 8 September 2020, with the population and sample divided into two, namely the case population (30 people) and the control population (30 people). Data was collected through observation of the physical environment of the respondent's house, then the data was analyzed using univariate analysis with frequency distribution and bivariate analysis with Chi-Square test.

Result: The results showed that more than half (53.3%) of respondents whose lighting did not meet the requirements, (55.0%) of respondents whose humidity was not good, (58.3%) of respondents whose ventilation area did not meet the requirements, (73.3%) ) respondents whose type of floor meets the requirements, (75.0%) respondents who use permanent walls, (51.7%) respondents whose occupancy density does not meet the requirements. There is a relationship between lighting (p value = 0.001), humidity relationship (p value = 0.038), ventilation area relationship (p value = 0.036), there is a relationship between occupancy density (p value = 0.036), there is no relationship between floor type (p value = 0.381 ), there is no relationship between the type of wall (p value = 1,000) with the incidence of pulmonary TB in the Kumun Health Center Working Area, Sungai Penuh City in 2020.

Conclusion: Based on the results of the study, it is necessary to conduct health education about pulmonary TB, prevention and treatment of pulmonary TB and the conditions of the home environment related to pulmonary TB in the community.

 

Keywords: Pulmonary TB Incidence, Home Physical Environment

     

INTISARI: HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU PADA ORANG DEWASADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN KUMUN

KOTA SUNGAI PENUH

 

Pendahuluan:Di Indonesia, TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat dengan jumlah pasien sekitar 10% dari total jumlah pasien TB di dunia.

Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lingkungan fisik rumah dengan kejadian TB Paru pada orang dewasa di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Kumun Kota Sungai Penuh.

Metode: Jenis penelitian ini adalahDeskriptif Analitik dengan desainCase Control, penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 1 - 8 September 2020, dengan Populasi dan sampel dibagi menjadi dua yaitu populasi kasus (30 orang) dan populasi kontrol (30 orang). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi terhadap lingkungan fisik rumah responden, kemudian data dianalisa dengan Analisa univariat dengan Distribusi Frekuansi dan Analisa bivariat dengan Uji Chi-Square.

Hasil: Hasil penelitian didapatkan lebih dari separuh (53,3%) responden yang pencahayaan tidak memenuhi syarat, (55,0%) responden yang kelembaban tidak baik, (58,3%) responden yang luas ventilasi tidak memenuhi syarat, (73,3%) responden yang jenis lantai memenuhi syarat, (75,0%) responden yang jenis dinding permanen, (51,7%) responden yang kepadatan hunian tidak memenuhi syarat. Terdapat hubunganpencahayaan (p value = 0,001), hubungan kelembaban (p value = 0,038), hubungan luas ventilasi (p value = 0,036), terdapat hubungan kepadatan hunian (p value = 0,036), tidak ada hubungan jenis lantai (p value = 0,381), tidak ada hubungan jenis dinding (p value = 1,000) dengan kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kumun Kota Sungai Penuh Tahun 2020.

Kesimpulan; Berpedoman dari hasil penelitian maka perlunya dilakukan penyuluhan kesehatan tentang TB Paru, pencegahan dan pengobatan TB Paru dan kondisi lingkungan rumah yang berhubungan dengan TB Paru pada masyarakat.

 

 

Kata Kunci: Kejadian TB Paru, Lingkungan Fisik Rumah

ABSTRACT: RELATIONSHIP OF THE PHYSICAL HOME ENVIRONMENT WITH THE INCIDENCE OF PULMONARY TB IN ADULTS IN THE WORKING AREA OF THE COMMUNITY HEALTH CENTER IN KUMUN SUNGAI PENUH CITY

 

Introduction: In Indonesia, TB is a major public health problem with approximately 10% of the total number of TB patients in the world.

Purpose: The purpose of this study was to determine the relationship between the physical environment of the house and the incidence of pulmonary TB in adults in the Working Area of the Kumun Care Health Center in Sungai Penuh City.

Method: The type of this research is descriptive analytical with a case control design, this research has been carried out on 1 - 8 September 2020, with the population and sample divided into two, namely the case population (30 people) and the control population (30 people). Data was collected through observation of the physical environment of the respondent's house, then the data was analyzed using univariate analysis with frequency distribution and bivariate analysis with Chi-Square test.

Result: The results showed that more than half (53.3%) of respondents whose lighting did not meet the requirements, (55.0%) of respondents whose humidity was not good, (58.3%) of respondents whose ventilation area did not meet the requirements, (73.3%) ) respondents whose type of floor meets the requirements, (75.0%) respondents who use permanent walls, (51.7%) respondents whose occupancy density does not meet the requirements. There is a relationship between lighting (p value = 0.001), humidity relationship (p value = 0.038), ventilation area relationship (p value = 0.036), there is a relationship between occupancy density (p value = 0.036), there is no relationship between floor type (p value = 0.381 ), there is no relationship between the type of wall (p value = 1,000) with the incidence of pulmonary TB in the Kumun Health Center Working Area, Sungai Penuh City in 2020.

Conclusion: Based on the results of the study, it is necessary to conduct health education about pulmonary TB, prevention and treatment of pulmonary TB and the conditions of the home environment related to pulmonary TB in the community.

 

Keywords: Pulmonary TB Incidence, Home Physical Environment

     

INTISARI: HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU PADA ORANG DEWASADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS [L1] PERAWATAN KUMUN

KOTA SUNGAI PENUH

 

Pendahuluan:Di Indonesia, TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat dengan jumlah pasien sekitar 10% dari total jumlah pasien TB di dunia.

Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lingkungan fisik rumah dengan kejadian TB Paru pada orang dewasa di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Kumun Kota Sungai Penuh.

Metode: Jenis penelitian ini adalahDeskriptif Analitik dengan desainCase Control, penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 1 - 8 September 2020, dengan Populasi dan sampel dibagi menjadi dua yaitu populasi kasus (30 orang) dan populasi kontrol (30 orang). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi terhadap lingkungan fisik rumah responden, kemudian data dianalisa dengan Analisa univariat dengan Distribusi Frekuansi dan Analisa bivariat dengan Uji Chi-Square.[L2] 

Hasil: Hasil penelitian didapatkan lebih dari separuh (53,3%) responden yang pencahayaan tidak memenuhi syarat, (55,0%) responden yang kelembaban tidak baik, (58,3%) responden yang luas ventilasi tidak memenuhi syarat, (73,3%) responden yang jenis lantai memenuhi syarat, (75,0%) responden yang jenis dinding permanen, (51,7%) responden yang kepadatan hunian tidak memenuhi syarat. Terdapat hubunganpencahayaan (p value = 0,001), hubungan kelembaban (p value = 0,038), hubungan luas ventilasi (p value = 0,036), terdapat hubungan kepadatan hunian (p value = 0,036), tidak ada hubungan jenis lantai (p value = 0,381), tidak ada hubungan jenis dinding (p value = 1,000) dengan kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kumun Kota Sungai Penuh Tahun 2020.

Kesimpulan; Berpedoman dari hasil penelitian maka perlunya dilakukan penyuluhan kesehatan tentang TB Paru, pencegahan dan pengobatan TB Paru dan kondisi lingkungan rumah yang berhubungan dengan TB Paru pada masyarakat.

 

Kata Kunci: Kejadian TB Paru, Lingkungan Fisik Rumah

 [L1]Sistematika penulisan belum sesuai dengan panduan penulisan jurnal MANUJU

 [L2]Sesuaikan dengan templet


Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Arifin, M. (2009). Rumah Sehat. Diakses dari https://www.scribd.com/doc/37715533/RumahSehat. Page 1-13. 08/09/2020

Badan Pusat Statistik. 2014. Kajian Pustaka TB Paru. Katalog BPS, XXXIII(2), 81–87. Dikases dari http://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2. (30/08/2020)

Dawile, Sondakh, Maramis. (2013). Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi.

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. (2013). Profil Kesehatan Provinsi Jambi Tahun 2016. Jambi

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Jambi Tahun 2018. Jambi

Fatimah, S. (2008). Faktor Kesehatan Lingkungan Rumah Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tb Paru Di Kabupaten Cilacap (Kecamatan : Sidareja, Cipari, Kedungreja, Patimuan, Gandrungmangu, Bantarsari) Tahun 2008. Jurnal Kesehatan Undip.

Harfadhilah, Noor dan Sunarka. (2012). Analisa Faktor Risiko Lingkungan Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru, Program Studi Pendidikan Dokter UHO Bagian Kimia Bahan Alam Prodi Farmasi UHO Bagian Patologi Klinik UHO. Page 7–13.

Hilman. (2004). Buku Ajar TB Paru. Dikases dari http://Scribt/270896470-Buku-Ajar-Tuberkulosis. (30/08/2020)

Icha Nisa. (2013). Segitiga Epidemiologi. Diakses dari https://www.scribd.com/doc/136220299/segitiga-Epidemiologi. 09/10/2020.

Kemenkes RI. (2014). Pedoman Nasional Penanggulangan TB. Direktorat jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Jakrata

Kurniasari, R. A. S., suhartono, suhartono, & Cahyo, K. (2012). Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 11(2), 198–204. Retrieved from http://www.ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/5396

Maharadika. (2016). Konsep Dasar, Tahapan Dan Tugas Perkembangan Masa Dewasa.

Melorose, at all. (2015). Definisi Penyakit Menular. Statewide Agricultural Land Use Baseline 2015, 1. Http://Doi.Org/10.1017/Cbo9781107415324.004

Muaz, F. (2014). Skripsi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Tuberkulosis Paru Bta Positif Di Puskesmas Wilayah Kecamatan Serang Kota Serang Tahun 2014, Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. page 1–2.

Notoatmodjo, S. (2007). Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Puskesmas Kumun Sungai Penuh. 2020. Laporan Puskesmas Kumun Sungai Penuh. Kota Sungai Penuh

Putra Niko Rianda. (2011). Hubungan Perilaku Dan Kondisi Sanitasi Rumah Dengan Kejadian Tb Paru Di Kota Solok Tahun 2011. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Padang.

Riyanto, Agus. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta.

Sianturi Ruslantri. (2013). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekambuhan Tb Paru (Studi Kasus Di Bpkm Semarang Tahun 2013). Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang 2013. page 1-148

Siregar, Hasan, Ashar. (2012). Hubungan Karakteristik Rumah Dengan Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Simpang Kiri Kota Subulussalam Tahun 2012. Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Departemen Kesehatan Lingkungan. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sudiantara, dkk. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Kasus Tb Paru.

Susila & Suyanto. (2015). Metodologi Penelitian Cross Sectional. BOSSSCRIBT. Klaten Selatan.




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v4i1.5745

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License