Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu, Pendapatan Keluarga, Sosial Budaya Dan Penyakit Ispa Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 0-59 Bulan Di Gampong Meunasah Intan Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar
Sari
ABSTRACT
Stunting is a condition of failure to thrive in children under five (infants under five years). In Indonesia, based on the results of RISKESDAS in 2013 there were 37.2% of children under five who experienced stunting, this has increased compared to the results of RISKESDAS in 2010 which was 35.6%. There are 100 regencies/ cities in Indonesia that have the highest incidence of stunting and are prioritized for handling by the government. This study aims to determine the relationship between maternal knowledge level, family income, socio-cultural and respiratory infections with the incidence of stunting in children aged 0-59 months in Gampong Meunasah Intan, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar. This research is in the form of observational analytic with a cross sectional approach. The sample of this study was 29 children aged 0-59 months obtained from the calculation of purposive sampling. Data analysis using chi square test. All children who experience stunting come from families with income below 2 million (48%), found a number of stunting children in mothers with low nutritional knowledge categories, namely 9 children (75%), it is also seen that all toddlers who experience stunting have a history of ARI (45). %). There is a relationship between the level of mother's knowledge, family income and ARI with the incidence of stunting in children aged 0-59 months with a p-value <0.05. There is no socio-cultural relationship with the incidence of stunting in children aged 0-59 months with a p-value > 0.05. There is a relationship between the level of mother's knowledge, family income and ARI with the incidence of stunting in children aged 0-59 months with a p-value <0.05. There is no socio-cultural relationship with the incidence of stunting in children aged 0-59 months with a p-value > 0.05 in Meunasah Intan Village, Kuta Baro District, Aceh Besar District.
Keyword: Stunting, Mother's Knowledge, Family Income, Respiratory Disease
ABSTRAK
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun). Di Indonesia, berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 terdapat 37,2% balita yang mengalami stunting, hal ini mengalami peningkatan dibandingkan hasil Riskesdas tahun 2010 yaitu sebesar 35,6%. Ada 100 Kabupaten/Kota di Indonesia yang angka kejadian stuntingnya paling besar dan menjadi prioritas penangannya oleh pemerintah. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu, pendapatan keluarga, sosial budaya dan penyakit ispa dengan kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan di Gampong Meunasah Intan Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini berbentuk analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 29 orang anak usia 0-59 bulan yang didapatkan dari perhitungan purposive Sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Seluruh anak yang mengalami stunting berasal dari keluarga yang berpenghasilan di bawah 2 juta (48%), ditemukan sejumlah anak stunting pada ibu dengan kategori pengetahuan gizinya rendah yaitu 9 anak (75%), terlihat pula seluruh balita yang mengalami stunting memiliki riwayat ISPA (45%). Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu, pendapatan keluarga dan penyakit ispa dengan kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan dengan nilai p-value < 0,05. Tidak ada hubungan sosial budaya dengan kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan dengan nilai p-value > 0,05. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu, pendapatan keluarga dan penyakit ispa dengan kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan dengan nilai p-value < 0,05. Tidak ada hubungan sosial budaya dengan kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan dengan nilai p-value > 0,05 di Gampong Meunasah Intan Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar.
Kata Kunci: Stunting, Pengetahuan Ibu, Pendapatan Keluarga, Penyakit ISPA
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Akombi, B., Agho, K., Hall, J., Wali, N., Renzaho, A., & Merom, D. (2017). Stunting, Wasting and Underweight in Sub-Saharan Africa: A Systematic Review. International Journal of Environmental Research and Public Health, 14(8), 863.
Arifin, D. Z., Irdasari, S. Y., & Handayana, S. (2012). Analisis Sebaran dan Faktor Risiko Stunting pada Balita di Kabupaten Purwakarta. Diakses dari http://www.pustaka.unpad.ac.id
Candra, A. (2013). Hubungan Underlying Factors dengan Kejadian Stunting pada Anak 1-2 Tahun. Journal of Nutrition and Health, 1(1). Diakses dari http://www.ejournal.undip.ac.id
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Laporan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013. Jakarta: Balitbangkes.
Hapsari, W., & Ichsan, B. (2018). Hubungan Pendapatan Keluarga, Pengetahuan Ibu Tentang Gizi, Tinggi Badan Orang Tua, dan Tingkat Pendidikan Ayah dengan Kejadian Stunting pada Anak Umur 12-59 Bulan. (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Indonesia, K.K.R. (2018). Laporan nasional riset kesehatan dasar 2018. Jakarta: DepKes RI.
Mitra, M. (2015). Permasalahan Anak Pendek (Stunting) dan Intervensi untuk Mencegah Terjadinya Stunting (Suatu Kajian Kepustakaan). Jurnal Kesehatan Komunitas, 2(6), 254-261.
Putri, R. M., Rahayu, W., & Maemunah, N. (2017). Kaitan Pendidikan, Pekerjaan Orang Tua dengan Status Gizi Anak Pra Sekolah. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 5(2), 231-245.
Setiawan, Y.A., & Budiana, T.A (2019). Relationship of Mother Factors and Stunting Incidence in Children (24-59 Months) in Buniwangi Village, Work Area of Pagelaran Public Health Center, Cianjur Regency, 2018. In The 3rd International Seminar on Global Health 3 (1), 115-123.
Yulianti, N., Argianti, P., Herlina, L., & Oktaviani, S.N.I. (2018). Analysis Early Detection of Growth and Development Children by Pre– Screening Questionnaire of Development (Kpsp) at Central Jakarta in October 2017. Indonesia Jurnal Kebidanan, 2(1), 45-52.
DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v4i6.5955
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Penerbit: Universitas Malahayati
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License