Efektivitas Penggunaan Madu (Mel) Terhadap Penyembuhan Luka Operasi Pada Ibu Sectio Caesarea

Cut Mutiah, Abdurrahman Abdurrahman, Isnaini Putri

Sari


ABSTRACT

 

The increasing of deliveries by Sectio Caesarea (SC) is a challenge for midwifery to perform post-SC wound care. One way to provide pharmacological treatment is to provide antiseptic or antibiotic treatment for surgical wounds. An alternatives option that can be used as a topical therapy treatment for wounds is to use honey therapy (Mel). Honey can trigger the rate of formation of granulation tissue and collagen thereby accelerating wound closure. The high antioxidant substances contained in honey can protect cells from free radical damage, and the acidic nature and water content of honey can prevent bacteria from penetrating and provide moisture to the wound in accordance with modern wound care principles. The purpose of this research is to find out the effectiveness of using honey (Mel) in healing surgical wounds on sectio Caesarea in BLUD RSUD Langsa. The research applied Quasi-Experimental and the design applied in this research is a non-equivalent control group design. The population was all post sectio Caesarea mothers in BLUD Hospital Langsa with a total sample of 32 post-cesarean mothers who met the inclusion criteria. The data were observed by looking at the degree of wound healing using the REEDA instrument (Redness, Edema, Ecchymosis, Discharge, and Approximation). The statistical test used is the Mann-Whitney test. The results showed that in both groups; honey and 0.9% NaCl obtained were not normally distributed. The mean Mann-Whitney test results in the intervention group was 9.81 lower than the control group was 23.19 (p-value = 0.000). The honey treatment group was more effective in wound healing than the control group (0.9% NaCl). So that honey can be an alternative therapy for post SC wounds

 

Keywords: Honey (Mel), Post Sectio Caesarea, Wound Healing

 

ABSTRAK

 

Meningkatnya jumlah persalinan dengan Sectio Caesarea (SC) menjadi tantangan bagi bidan untuk melakukan perawatan luka paska SC. Salah satu cara yang digunakan untuk memberikan pengobatan adalah dengan memberikan antiseptic atau antibiotik. Alternatif pilihan yang dapat digunakan sebagai penanganan terapi topikal untuk luka adalah dengan menggunakan Madu (Mel). Madu dapat memicu laju pembentukan jaringan glanulasi serta kolagen sehingga mempercepat penutupan luka. Zat antioksidan tinggi yang terkandung dalam madu dapat melindungi sel dari kerusakan radikal bebas, dan sifat asam dan juga kandungan air yang terdapat dalam madu mampu mencegah bakteri melakukan penetrasi dan memberikan kelembaban pada luka sesuai dengan prinsip perawatan luka modern. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penggunaan Madu (Mel) terhadap penyembuhan luka operasi pada ibu sectio caesarea Di RSUD Kota Langsa. Jenis penelitian Quasi Eksperiment dengan desain non-equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post sectio caesarea di BLUD RSUD Langsa dengan total sampel 32 orang ibu post section caesarea yang sesuai dengan kriteria inklusi. Data di observasi dengan melihat derajat kesembuhan luka dengan menggunakan instrument REEDA (Redness, Edema, Ecchymosis, Discharge and Approximation). Uji statistik yang digunakan adalah uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kedua kelompok; madu dan NaCl 0,9% yang diperoleh tidak berdistribusi normal. Rerata hasil uji Mann-Whitney pada kelompok intervensi 9.81 lebih rendah dibandingkan pada kelompok kontrol 23.19 (p-value = 0.000). Kelompok perlakuan madu lebih efektif dalam penyembuhan luka dibandingkan kelompok kontrol (NaCl 0,9%). Sehingga madu dapat menjadi salah satu alternative terapi pada luka post SC.

 

Kata kunci: Madu (Mel), post SC, penyembuhan luka

 


Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Alvarenga, M. B., Francisco, A. A., De Oliveira, S. M. J. V., Da Silva, F. M. B., Shimoda, G. T., & Damiani, L. P. (2015). Episiotomy healing assessment: Redness, oedema, ecchymosis, discharge, approximation (REEDA) scale reliability. Revista Latino-Americana de Enfermagem, 23(1), 162–168. https://doi.org/10.1590/0104-1169.3633.2538

Andri, F., Chaidir, H. M. D. I. R., Hidajat, N. N., Rasyid, H. N., & Test, W. (2012). Efektivitas Campuran Povidone Iodine dan Madu dalam Penyembuhan Laserasi Efficacy of Povidone Iodine and Honey Mixture in Laceration Recovery. 23, 20–23. https://media.neliti.com/media/publications/90363-EN-efficacy-of-povidone-iodine-and-honey-mi.pdf

Cunningham. (2013). Obstetri Williams. EGC.

Evrianasari, N., & Eliza, Y. (2019). Pemberian Madu Terhadap Nyeri Post Sectio Caesarea. Jurnal Kebidanan Malahayati, 5(3), 229–235. https://doi.org/10.33024/jkm.v5i3.1461

Farrokhi, M. R., Vasei, M., Fareghbal, S., & Bakhtazad, A. (2011). Effect of honey on peridural fibrosis formation after laminectomy in rats: A novel experimental study. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2011. https://doi.org/10.1155/2011/504967

Hidayat, A. A. (2014). Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisa Data. Salemba Medika.

Jong, D., & Sjamsuhidayat. (2010). Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC.

Koloay, T. G. (2019). Efektifitas Pemberian Air Daun Sirih Hijau Dan Madu Murni Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Postpartum Di Klinik Sifra Langowan. Poltekkes Kemenkes Manado, April, 33–35.http://repository.poltekkes-manado.ac.id/id/eprint/93

Mahmud, M. H. (2011). Mukjizat Kedokteran Nabi Berobat Dengan Rempahan dan Buah-buahan. Qulturmedia.

Oxorn, H., & RF, W. (2010). Ilmu Kebidanan : Patologi & Fisiologi Persalinan. Andi.

Quran, A. (n.d.). Al-Quran Surah An-Nahl : 68-69.

RSUD, Kota Langsa (2018). Data Rekapan Tahuan BLUD RSUD Kota Langsa. RSUD Kota Langsa.

Santosa, D. T., Haryati, W., & Pumawan, I. (2008). Efektifitas Gentamisinanestesi Dan Iodine Povidone 10% Terhadap Penyembuhan Luka Post Operasi Sectio Caesarea Di Rsud Purbalingga. 3(1), 10–17.

Santosa, W. R. B., & Riyono, R. (2018). Perbandingan Efektifitas Pemberian Kompres Madu dan Kompres Gula Kristal terhadap Penyembuhan Luka pada Tikus Putih. Strada Jurnal Ilmiah Kesehatan, 7(1), 28–35. https://doi.org/10.30994/sjik.v7i1.143

Santoso, B. H. (2010). Toga I Tanaman Obat Keluarga. Kanisius.

Sudiana, K., Wahyuni, E. D., & M.Zakariya. (2009). Efektifitas perawatan luka incisi dengan madu dan povidone iodine 10%. Jurnal Ners, 4(1858–3598). https://journal.unair.ac.id/JN@efektifitas-perawatan-luka-incisi-dengan-madu-dan-povidone-iodine-10--article-3211-media-37-category-3.html

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

WHO. (2019). Data persalinan sesar (section Caesarea) Dunia. hhtp://www.who.go.id/data-persalinan-sesar/09/10/2015

Zukkhruf, N., Kiromah, W., Lestari, S., & Astuti, D. P. (2018). Penerapan Pemberian Madu Untuk Mempercepat Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Post Partum Application Of Giving Honey To Accelerate The Perineal Wound The 8 th University Res. The 8 Th University Research Colloquium 2018 Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 561–565.




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v4i3.6034

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License