Persepsi Pengalaman Pertama Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Terhadap Hemodialisis Di Rumah Sakit Ananda Bekasi Jawa Barat

Yunidar Yunidar, Abdul Khamid, Achmad Fauzi

Sari


ABSTRACT

 

The results of a systematic review and meta-analysis study conducted by Hill et al (2016) showed that 13.4% of the world's population suffers from chronic kidney failure. Several occurrences of comorbidities after experiencing kidney disorders in chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis cannot be avoided, where these complications can cause discomfort, increase stress anxiety and have a negative impact on the quality of life of patients including family dynamics. The purpose of this study was to explore the perception of the first experience of chronic kidney failure patients on hemodialysis at Ananda Hospital Bekasi, West Java. The sampling technique used was purposive sampling. The number of informants in this study was four patients with chronic kidney failure and four from families of patients with chronic kidney failure. Data were collected by in-depth interviews with four participants and four people from their families. In patients with CRF, it is carried out 1 or 2 times a week and lasts for at least 3 months continuously. Some of the effects or risks of hemodialysis must be faced by CKD patients considering this action is one of the actions that are also beneficial in maintaining their survival. The decision of a patient with chronic renal failure to undergo hemodialysis is when a patient with chronic kidney failure performs dialysis for the first time, which is not inconceivable at all.

 

Keywords: Perception, Hemodialysis, Chronic Renal Failure

 

ABSTRAK

 

Hasil studi systematic review dan meta analisys yang dilakukan oleh Hill dkk (2016) menunjukkan 13,4% penduduk dunia menderita gagal ginjal kronis. Beberapa kejadian adanya penyakit  penyerta setelah mengalami gangguan ginjal pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa tidak dapat dihindari, dimana komplikasi tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan, meningkatkan stress kecemasan dan berdampak buruk pada kualitas hidup pasien termasuk didalamnya dinamika keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi persepsi pengalaman pertama pada pasien gagal ginjal kronik terhadap Hemodialisis di Rumah Sakit Ananda Bekasi Jawa Barat. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Jumlah informan dalam penelitian ini ada empat pasien gagal ginjal kronik dan empat dari keluarga pasien gagal ginjal kronik. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam pada empat orang partisipan dan empat orang dari keluarga. Pada pasien GKK dilakukan 1 atau 2 kali seminggu dan sekurang-kurangnya berlangsung selama 3 bulan secara berkelanjutan. Beberapa dampak atau resiko hemodialisa harus dihadapi oleh pasien GGK mengingat tindakan ini merupakan salah satu tindakan yang juga bermanfaat dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Keputusan Pasien gagal ginjal kronik untuk dilakukan hemodalisis adalah saat pasien gagal ginjal kronik  untuk pertama kalinya melakukan cuci darah yang tidak kebayangan sama sekali.

 

Kata Kunci: Persepsi, Hemodialisis, Gagal Ginjal Kronik

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Brunner and Suddarth. (2011). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

Dinas Kesehatan. (2013). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. diambil pada tanggal 1 Juni 2021 dari: www.diskes.jabarprov.go.id

Farida, A. (2010). Pengalaman klien Hemodialisis terhadap Kualitas hidup dalam konteks Asuhan keperawatan di RSUP Fatmawati. Jakarta: Universitas Indonesia.

Fauzi A, Triaswati R. (2021) The Effect of Intradialytic Stretching Training on Restless Legs Syndrome and Sleep Quality in Hemodialysis Patients. Korean J Adult Nurs. 2021 Feb;33(1):37-43. https://doi.org/10.7475/kjan.2021.33.1.37

Helaluddin. (2018). Mengenal lebih dekat dengan Pendekatan Fenomenologi: sebuah Penelitian Kualitatif. UIN Sultasn Maulana Hasanuddin Banten, 1-16.

Indonesian Renal Registry (IRR). (2016). 11 th Report Of Indonesian Renal Registry. Retrieved Oktober 16, 2021, from www.indonesianrenalregistry.org

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hasil Utama RISKESDAS (2018). Retrieved Oktober 16, 2021, from www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/hasil-riskesdas.pdf.

LeMone, Burke, & Bauldoff, (2016). Keperawatan Medikal Bedah, Alih bahasa.Jakarta: EGC

Margareth. (2015). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika.

Muttaqin, Arif., dan Kumala Sari. (2012). Asuhan Keperawatan Gangguan

Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika

Mulyadi. (2013). Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Keempat. Jakarta: Salemba Empat,. .

Pieter, Herri Zan & dkk. (2011). Pengantar Psikopatologi Untuk Keperawatan. Jakarta : Kencana.

Riskesdas. (2013). Laporan Nasional Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. Departemen Kesehatan. RI.

Slameto. (2013). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi V. Jakarta: Interna Publishing.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suhardjono. (2014). Hemodialisis; Prinsip Dasar dan Pemakaian Kliniknya.

Dalam: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simandibrata M, Setyohadi B, penyunting. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing.

Hlm. 2194-98.

Suharyanto, T & Madjid, A. (2009). Asuhan Keperawatan Pada klien dengan

Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: TIM.

Sunaryo. (2004). Psikologi untuk keperawatan. Jakarta:EGC.

Walgito, Prof. Dr. Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v4i3.6065

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License