Pengaruh Latihan Range Of Motion Terhadap Kekuatan Otot Pada Lansia Stroke Non Hemoragik Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 & 3
Sari
One of the degenerative diseases in the elderly is stroke. Stroke is a neurological dysfunction that causes the death of brain cells so a lack of oxygen and nutrients in the blood causes bleeding around the brain. Stroke patients can experience an imbalance such as muscle weakness. One of the ways to increase muscle strength is to give Range of Motion exercises. The purpose of this research is to determine the muscle strength of stroke patients with non-hemorrhagic, before and after doing that range of motion exercises as well as to determine the effect of giving a range of motion exercises on muscle strength in non-hemorrhagic stroke elderly. The Quasi Experiment Design that using one group pre-post design method. Taking samples for this research is using the Total Sampling technique. All samples were given interventions such as the Range of Motion exercise which is done by taking all of ROM movements which aim to maintain or improve the ability to move joints and to increase muscle tone strength. The average muscle strength value before the intervention (pre-test) was 1.91. The average muscle strength value after the intervention (post-test) was 3.29. P-value (0.000) < (0.05) that H0 is rejected and Hα is accepted, which means that there is an influence between the range of motion exercises on muscle strength in the elderly with non-hemorrhagic stroke. Range of motion exercises affects muscle strength in non-hemorrhagic stroke elderly.
Keyword: Muscle strength, Elderly, Range of Motion, Stroke
ABSTRAK
Salah satu penyakit degeneratif pada lansia adalah stroke. Stroke adalah disfungsi neurologis yang menyebabkan sel otak menjadi mati sehingga kekurangan oksigen dan nutrisi dalam darah yang menyebakan perdarahan sekitar otak. Pasien stroke dapat mengalami ketidakseimbangan berupa kelemahan otot. Salah satu cara untuk meningkatkan kekuatan otot adalah diberikan latihan Range of Motion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan otot pasien stroke non hemoragik sebelum dan setelah dilakukan latihan range of motion serta untuk mengetahui pengaruh pemberian latihan range of motion terhadap kekuatan otot pada lansia stroke non hemoragik. Penelitian Quasy Eksperimen Design dengan menggunakan metode one group pre-post design. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Total Sampling. Seluruh sampel diberikan intervensi berupa latihan range of motion yang dilakukan dengan cara mengikuti gerakan ROM yang bertujuan untuk mempertahankan atau memperbaiki kemampuan menggerakan persendian dan untuk meningkatkan kekuatan masa otot tonus. Rata-rata nilai kekuatan otot sebelum intervensi (pre-test) adalah 1,91. Rata- rata nilai kekuatan otot sesudah intervensi (post-test) adalah 3,29. Nilai P value (0,000) < (0,05) bahwa H0 ditolak dan Hα diterima yang artinya terdapat pengaruh antara latihan range of motion terhadap kekuatan otot pada lansia stroke non hemoragik. Latihan range of motion berpengaruh terhadap kekuatan otot pada lansia stroke non hemoragik.
Kata Kunci : Kekuatan Otot; Lansia; Range of Motion; Stroke
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Adriani dan Nurfatma (2019). Pengaruh Latihan Range of Motion Aktif Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Ektremitas Bawah Lansia. Real in Nursing Jurnal. Vol. 2, No. 3
Anggriani., Zulkarnain., Sulaimani & Gunawan. (2018). Pengaruh ROM (Range of Motion) Terhadap Kekuatan Otot Ekstremitas Pada Pasien Stroke Non Hemoragic. Jurnal Riset Hesti Medan Vol. 3, No. 2, 64-74.
Anita., Rahmadini., & Dinari., (2018). Pengaruh Latihan Range of Motion Terhadap Rentang Gerak Sendi Ekstremitas Atas Pada Pasien Pasca Stroke Di Makassar. Jurnal Of Islamic Nursing.
Arikunto, S., (2016). Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.
Dahlan, S. (2011). Statistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 5. Jakarta, Salemba Medika.
Depkes RI. (2013). Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Jakarta
Dewi, A., (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta:Deepublish.
Dinanti., Hartoyo & Wulandari. (2015). Pengaruh Range of Motion (ROM) Aktif Terhadap Peningkatan Sudut Rentang Gerak Ekstremitas Atas Pasien Stroke Di RSUD Tugurejo Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), 1-8.
Fahrizal dan Darliana., (2017), Dukungan Keluarga dalam Merawat Pasien Stroke di Poliklinik Saraf RSUD Meraxa Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan UNSYIAH.
Guyton, C.A., & Hall, J.E., (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Hidayat, A.A., (2014), Metode Penelitian dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
Irfan, M. (2010). Fisioterapi Bagi Insan Stroke. Yogyakarta : Graha Ilmu
Mariana (2017). Pengaruh Latihan ROM Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke Non Hemoragik di RSUD Banda Aceh. Jurnal keperawatan.
Misbach, J. ( 2 0 1 2 ) . Pandangan umum mengenai stroke, dalam Al Rasyid & Soetidewi, L, Unit Stroke: Manajemen Stroke Secara Komprehensif. Jakarta: Balai Penerbit FK-UI.
Murtaqib (2013) Perbedaan Latihan Range Of Motion (ROM). Pasif dan Aktif Selama 1 - 2 Minggu Terhadap Peningkatan Rentang Gerak Sendi Pada Penderita Stroke Di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember’, Jurnal Keperawatan Soedirman.
Nasrullah. D., (2016). Buku ajar keperawatan gerontik jilid 1 dengan pendekatan asuhan keperawatan NANDA, NIC dan NOC.Jakarta : EGC.
Nasution. (2013). Stroke Non Hemoragik Pada Lansia. Jurnal Medula, 2-7
Nurhidayah, R.E., Tarigan R & Nurbaiti. ( 2014). Latihan Range Of Motion (ROM).Medan : Fakultas Keperawatan USU
Padila., (2013). Keperawatan gerontik edisi 1. Nuha Medika. Yogyakarta.
Potter & Perry., (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Jakarta:EGC.
Pradesti, A. dan Indriyani, P. (2020). Pengaruh Latihan Range Of Motion Terhadap Kekuatan Otot Pada Lansia Dengan Stroke. Jurnal of Nursing and Health.
Price, A. S., & Wilson M. L., (2011). Patofisiologi Konsep Klinis Proses Proses Penyakit Edisi 6 vol,2 Alih bahasa : dr. Brahm U. Penerbit Jakarta:EGC. Pudiastuti, R. D. (2011). Penyakit Pemicu Stroke. Yogyakarta: Nuha Medika.
Pudjiastuti dan Sri Surini. (2013). Fisioterapi Pada Lansia. Jakarta : EGC
Rahayu, E. S. & Nuraini, N. (2020). Pengaruh Latihan Range Of Motion (ROM) Pasif Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Di Ruang Rawat Inap Di RSUD Kota Tangerang. Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia.
Rahayu, K.I.N. (2015). Pengaruh Pemberian Latihan Range of Motion (ROM) terhadap Kemampuan Motorik pada Pasien Post Stroke di RSUD Gambiran. Jurnal Keperawatan. 102-107. Kediri.
Rahmadani, E. & Rustandi, H. (2019). Peningkatan Kekuatan Otot Pasien Stroke Non Hemoragik dengan Hemiparese melalui Latihan Range of Motion (ROM) Pasif. Jurnal of Telenursing (JOTING).
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018.) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI
RISKESDAS (2018) ‘Riset Kesehatan Dasar 2018’, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Sholihah, A. (2017). Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pada Pasien Pasca
Stroke Iskemik Di Rsud Dr. Harjono Ponorogo. Jurnal kesehatan.
Suratun., Ika., Manurung., Santa, & Een Raenah. (2008). Klien Gangguan sistem Muskuloskletal: Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
Susan Nurtanti., Widya Ningrum., (2018). Jurnal
Keperawatan : Efektifitas Range Of Motion (ROM) Aktif Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pada Penderita Stroke.
Suzanne, C. et al. (2019). Keperawatan Medikal- Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8, Journal of Chemical Information and Modeling.
Utomo, Budi. (2010). Hubungan Antara Kekuatan Otot dan Daya Tahan Otot Anggota Gerak Bawah Dengan Kemampuan Fungsional. Program Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Wicaksana & Wati. (2017). Perbedaan Jenis Kelamin Sebagai Faktor Terhadap Keluaran Klinis Pasien Stroke Iskemik. Jurnal Kedokteran Diponegoro. 656
Yurida Oliviani. (2017). Pengaruh ROM aktif-assistif terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Ekstermitas pada Pasien Stroke.
DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v4i4.6142
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Penerbit: Universitas Malahayati
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License