Hubungan Kualitas Sanitasi dan Penyakit Diare terhadap Kejadian Stunting pada Anak Umur 2 - 5 Tahun di Puskesmas Bea Muring Kabupaten Manggarai Timur

Yohanes Jakri, Oliva Suyen Ningsih, Agustinus Agus

Sari


ABSTRACT

 

Stunting is a short and very short body state that exceeds the deficit of -2 deviation standart below the median length or height caused by one of them is poor sanitation and diarrhea. Stunting prevalence in Indonesia in 2018 is still high at 30,8 %, NTT 42,6 %, and East Manggarai 24,4%, thus stunting is the major problem with the quality of Indonesian people. This study was conducted to determine the   relationship of poor sanitation and diarrhea to incidence of stunting at the age of 2 - 5 years at the Bea Muring primary health center, East Manggarai Regency. The type of this research is a description of correlation with cross sectional approach. The sampling technique uses accidental sampling with the number of respondents 44. The instruments used are questionnaires, sheets observation, and height gauge. The results showed poor sanitation 24 (54.4%), children suffering from diarrhea 24 (54.4%), stunting children 25 (56.8%). The results of bivariate analysis showed that there was a significant relationship between poor sanitation and stunting with a p-value = 0.000, there was a significant relationship between diarrhea and stunting with a p-value = 0.000. Sanitation that meets health requirements and handling diarrhea according to standards is very important in the effort to prevent and control stunting.

 

Keywords: Stunting, Toddlers, Poor Sanitation, Diarrhea

 

 

ABSTRAK

 

Stunting adalah keadaan tubuh pendek dan sangat pendek hingga melampaui defisit -2 standar deviasi di bawah median panjang atau tinggi badan yang disebabkan oleh salah satunya sanitasi buruk dan diare. Prevalensi stunting di Indonesia tahun 2018 masih tinggi yaitu 30.8%, NTT 42.6% dan Manggarai Timur 24.4%, sehingga stunting dapat menjadi ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi buruk dan diare terhadap kejadian stunting pada anak umur 2 sampai 5 tahun di Puskesmas Bea Muring Kabupaten Manggarai Timur. Jenis penelitian ini deskripsi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah responden 44. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner, lembar  observasi, dan alat  pengukur  tinggi badan. Hasil penelitian menunjukkan sanitasi buruk 24 (54.4%), anak yang menderita diare 24 (54.4%), anak stunting 25 (56.8%). Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan yang signifikan antara sanitasi buruk dan  stunting dengan nilai p-value = 0.000, terdapat hubungan yang signifikan antara  diare dan stunting dengan nilai p-value=0.000. Sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan  dan penanganan diare sesuai  standar sangatlah penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting.

 

Kata kunci: Stunting, Balita, Sanitasi Buruk, Diare.


Kata Kunci


Stunting, Balita, Sanitasi buruk, Diare.

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Alania Rosari, E. A. (2013). Hubungan Diare dengan

Status Gizi Balita di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 111-115.

Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Andrean Dikky Pradana Putra, M. R. (2017). Hubungan Sanitasi Dasar Dan Personal Hygiene Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmaa Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Jurnal Kesehatan Masyarakat (E-Journal) Vol.5 No 1, 422-429.

Angina Rohdalyn Solin, O. H. (2019). Hubungan Kejadian Penyakit Infeksi Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 1-4 Tahun. Jom Fkp Vol.6 No. 1 (Januari-Juni), 65-71.

Bappenas. (2018). Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Di Kabupaten/ Kota. Jakarta: Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional.

Chamila Desyanti, T. S. (2017). Hubungan Riwayat Penyakit Diare dan Praktik Higiene dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simolawang, Surabaya. Amerta Nutrition http://dx.doi.org/10.20473/amnt.v1i3.2017.243-251, 243-251.

Dea Oktavia, S. P. (2020). Analisis Hubungan Sanitasi Lingkungan Dan Penyakit Diare Di Kelurahan Kampung Dalam, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jurlis/article/download/43956/pdf, 1-10.

Erwin Nursin, R. N. (2022). Strategi Dinas Kesehatan Dalam Upaya Pelayanan Pencegahan Stunting Di Desa Biak Kecamatan Luwuk Utara Kabupaten Banggai. Jurnal Ilmiah Clean Government Vol. 1, No. 5, Juni , 1-15.

Fitri. (2013). Berat Lahir Sebagai Faktor Dominan Terjadinya Stunting Pada Balita (12-59 Bulan) Di Sumatera (Analisis Data Riskesdas 2010). Jurnal Photon, 77-88.

Iga Maliga, H. H. (2022). Pengaruh Indeks Risiko Sanitasi Terhadap Kejadian Stunting di Kecamatan Moyo Utara. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 21 (1), DOI : 10.14710/ jkli.21.1.50-58 , 50 – 58.

Imam Jayanto, V. D. (2020). Gambaran Serta Kesesuaian Terapi Diare Pada Pasien Diare Akut Yang Menjalani Rawat Inap Di Rsud Sleman. Pharmacy Medical Journal Vol.3 No.1, 1-10.

Jamaludin Ramlan, S. (2018). Sanitasi Industri dan K3- Bahan Ajar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Kemenkes. (2012). Pedoman Pelaksanaan Teknis STBM. Jakarta: Direktorat Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan.

Kemenkes, P. D. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) Di Indonesia. Jakarta: Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan.

Kesehatan, K. (2018, April 07). Cegah Stunting Dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi. Retrieved Maret 21, 2021, from kemkes.go.id: https://www.kemkes.go.id/article/print/18040700002/cegah-stunting-dengan-perbaikan-pola-makan-pola-asuh-dan-sanitasi-2-.html

ManggaraiTimur, B. (2020, November 24). Penguatan Kapasitas Pokja Stunting Matim 2020. Retrieved Februari 20, 2021, from manggaraitimurkab.go.id: https://www.manggaraitimurkab.go.id/berita/berita-matim/253-peningkatan-kapasitas-poja-stunting-matim-2020.html

Muring, P. B. (2018). Profil Puskesmas Bea Muring. Bea Muring: Puskesmas Bea Muring.

Notoadmodjo, S. (2015). Metodologi Pelenitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Oliva Suyen Ningsih, Y. J. (2020). Analysis of Factors Associated with Stunted Growth in Children Age 12-6- months Living in Lenda Village, Manggarai Regency, NTT. Jurnal Keperawatan Soedirman, 15(3). http://doi.org/10/20884/1/JKS.2020.15.3.1216, 148-159.

Permatasari. (2012). Perbedaan Durasi Penyembuhan Diare Dehidrasi Ringan-Sedang Balita Yang Diberikan ASI dan Seng. Jurnal Media Medika Muda, -.

PoltekesMakasar, K. L. (2016, 12 21). Sanitation For All. Retrieved Mei 15, 2022, from https://kesling.poltekkes-mks.ac.id/271/: https://kesling.poltekkes-mks.ac.id/271/

RISKESDAS. (2018). Hasil Utama Riskesdas. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Sudiman, H. (2008). Stinting atau Pende: Awal Perubahan Patologis Atau Adaptasi Karena Perubahan Sosial Ekonomi Yang Berkepanjangan? Media Litbang Kesehatan Volume XVIII Nomor 1, 33-43.

Tjeptjep Syarif Hidayat, N. F. (2011). Hubungan Sanitasi Lingkungan, Morbiditas Dan Status Gizi Balita Di Indonesia. Pgm 34(2), 104-113.

Trihono, A. D. (2015). Pendek (Stunting) Di Indonesia, Masalah Dan Solusinya. Jakarta: Lembaga Penerbit Balitbangkes.




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v4i8.7094

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License