Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Penggunaan Apd Tenaga Kesehatan di Rsud Otto Iskandar Dinata Kabupaten Bandung

Liliek Pratiwi, Yane Liswanti, Henny Fitriani

Sari


ABSTRAK

 

Laporan National Safety Council menunjukkan bahwa terjadinya kecelakaan kerja di rumah sakit sebesar 41% lebih besar daripada instansi industri. Kasus yang sering terjadi adalah tertusuk jarum, tergores dan penyakit infeksi. Hasil survey tentang upaya pencegahan infeksi di Rumah Sakit menunjukkan masih didapatnya beberapa tindakan petugas yang potensial meningkatkan penularan penyakit kepada diri mereka, pasien yang dilayani dan masyarakat luas yakni penggunaan sarung tangan dan masker yang tidak tepat. Kesadaran akan penggunaan alat pelindung diri pada perawat masih kurang, di mana beberapa rumat sakit di Indonesia hanya 40% dalam penggunaan APDnya. International Labour Organization (ILO) tahun 2013 satu pekerja meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan motivasi, peran petugas panitia pembina kesehatan dan keselamatan kerja dengan penggunaan alat pelindung diri, ketersediaan alat pelindung diri,  pada perawat di RSUD Otto Iskandar Dinata Kabupaten Bandung. Desain penelitian ini analisis korelatif dengan pendekatan cross sectional, dilaksanakan pada bulan Januari 2022. Populasi penelitian ini adalah 88 orang perawat pelaksana di RSUD Otto Iskandar Dinata Kabupaten Bandung. Teknik pengambilan sampling yaitu total sampling. Pengolahan data secara analisis univariat dan bivariat. Hasil analisis univariat didapatkan 62,7% responden memiliki motivasi tinggi, 57,7% menyatakan bahwa petugas panitia pembina kesehatan dan keselamatan kerja berperan, 55,6% responden memakai alat pelindung diri yang sesuai SOP, dan 69,8% tersedia APD. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan pemakaian alat pelindung diri yang sesuai SOP (pvalue=0,017): OR=3,061), peran petugas panitia pembina kesehatan dan keselamatan kerja dengan pemakaian alat pelindung diri yang sesuai SOP (pvalue=0,033): OR=2,909). Kemudian tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara ketersediaan alat pelindung diri dengan responden memakai alat pelindung diri yang sesuai SOP, dimana pvalue=0,856 dan OR=0,189. Jadi, dapat disimpulkan penggunaan APD di RSUD Otto Iskandar Dinata Kabupaten Bandung tahun 2022, berhubungan dengan motivasi dan peran petugas panitia pembina kesehatan dan keselamatan kerja  di RSUD Otto Iskandar Dinata Kabupaten Bandung. Saran bagi pihak rumah sakit untuk terus memantau motivasi perawat, meningkatkan peran petugas panitia pembina kesehatan dan keselamatan kerja serta ketersediaan APD.

 

Kata Kunci: Alat Pelindung Diri, Perawat, Peran Petugas Panitia Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Rumah Sakit

 

 

ABSTRACT

The National Safety Council report shows that the occurrence of work accidents in hospitals is 41% greater than in the agency industry. Cases that often occur are needle sticks, scratches and infectious diseases. The results of the survey on infection prevention efforts in hospitals show that there are still several actions by officers that have the potential to increase disease transmission to them, the patients served and the wider community, namely the use of inappropriate gloves and masks. Awareness of the use of personal protective equipment for nurses is still lacking, where some hospitals in Indonesia only use 40% of PPE. International Labor Organization (ILO) in 2013 one worker dies every 15 seconds due to a work accident and 160 workers experience work-related illness. Purpose: The purpose of this study was to determine the relationship, the role of the supervisory committee officer and work safety with the use of personal protective equipment, the availability of personal protective equipment, on nurses at the Otto Iskandar Dinata Hospital, Bandung Regency. The purpose of this study was to determine the relationship between motivation, the role of health and safety committee officers with the use of personal protective equipment, the availability of personal protective equipment for nurses at Otto Iskandar Dinata Hospital, Bandung Regency. The research design is a correlative analysis with a cross sectional approach, carried out in January 2022. The population of this study was 88 nurses at the Otto Iskandar Dinata Hospital, Bandung Regency. The sampling technique is total sampling. Data processing using univariate and bivariate analysis. The results of the univariate analysis showed that 62.7% of respondents had high motivation, 57.7% stated that the health and safety committee officers played a role, 55.6% of respondents wore personal protective equipment according to SOPs, and 69.8% provided PPE. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between motivation and the use of personal protective equipment in accordance with the SOP (p-value = 0.017): OR = 3.061), the role of the health and safety committee officer and the use of personal protective equipment in accordance with the SOP (p-value = 0.033). : OR=2,909). Then there was no significant relationship between the availability of personal protective equipment and respondents wearing personal protective equipment according to the SOP, where p-value = 0.856 and OR = 0.189. So, it can be concluded that the use of PPE in Otto Iskandar Dinata Hospital, Bandung Regency in 2022, is related to the motivation and role of the health and safety supervisory committee officer at Otto Iskandar Dinata Hospital, Bandung Regency. Suggestions for the hospital to continue to monitor the motivation of nurses, increase the role of the health and safety committee officers and the availability of PPE.

 

Keywords: Personal Protective Equipment, Nurses, Roles of Health and Safety Committee Officers, Hospitals

Kata Kunci


Alat Pelindung Diri, perawat, peran petugas panitia pembina kesehatan dan keselamatan kerja, rumah sakit

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Aguwa E.N; Onyia S.U.A; Use Of Personal Protective Equipment Among Health Workers In Tertiary Health Institution. South East Nigeria. International Journal Of Health Science And Research. 2016. 6(8). 12-18

Bachroen.2013. Kejadian infeksi nosokomial. EGC: Jakarta.

Barbara. 2012. Cara tepat menggunakan APD (alat pelindung diri). EGC: Jakarta Dtjen PPM dan penyehatan lingkungan

Kemenkes RI. Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di Rumah Sakit. Jakarta; 2017.

Putri R.W; Martiana T. 2018. Hubungan Reward dan Punishment Dengan Perilaku Tenaga Kerja Dalam Menjalankan Program Stop. The Indonesian Journal Of Occupational Safety and Health. 7(2). Pp. 172-180.

Yusron, M. (2008). Kepatuhan Prinsip-Prinsip Pencegahan Infeksi (Universal Precaution) pada Perawat di RSUD Abdoel Muluk Bandar Lampung

Zahara R.A; Effendi S.U; Khairani N. 2017. Kepatuhan Menggunakan Alat Pelindung Diri Ditinjau Dari Pengetahuan dan Perilaku Pada Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana dan . Prasarana Rumah Sakit. Jurnal Ilmu Kesehatan. 2(2).pp. 153-158.




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v4i10.7102

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License