Tingkat Kebahagian dengan Kualitas Hidup Pada Lansia yang Tinggal di Panti Werdha Jambangan Surabaya
Sari
ABSTRACT
Happiness in old age is slightly lower than happiness in youth regardless of the setting in which the elderly live, in the community or in a nursing home. Happiness contains the aspects of positive emotions and life satisfaction that contribute to the quality of an individual's life. This study aimed to analyze the correlation between the level of happiness and the quality of life in Panti Werdha. This study used a cross-sectional design. The population was all elderly who live in a nursing home of Jambangan Surabaya. Total sampling was applied in this study. The sample size was 150 elderly. The independent variable was the level of happiness as measured by the OHQ instrument, while the dependent variable was the quality of life as measured by the OPQOL instrument. The statistical test used was the Spearman Rank correlation test (α<0.05). Resulit 49.4% of respondents are elderly (75-90 years old), 52% of respondents are male, education level is 69.46%, 51.4% of respondents are widows/widowers and most of them have closeness to their children as much as 54, 35%. 38% of respondents have a history of working as private employees. Most of them have a moderate level of happiness (47.3%) but their quality of life was high (68.7%). There was a sufficient and significant correlation between the level of happiness and the quality of life in panti werdha (Rho = 0.456; p = 0.000). There is a strong and significant relationship between the level of happiness and the quality of life in the elderly living in panti werdha.
Keywords: Elderly, Happiness, Nursing Home, Quality Of Life
ABSTRAK
Kebahagiaan di masa tua memang sedikit lebih rendah dari kebahagiaan di masa muda terlepas dari di setting mana lansia itu tinggal, di komunitas atau di panti werdha. Di dalam kebahagiaan ada aspek emosi positif dan kepuasan hidup yang berkontribusi terhadap kualitas hidup individu. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan tingkat kebahagiaan dengan kualitas hidup pada lansia yang tinggal di panti werdha. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi adalah seluruh lansia yang tinggal di panti werdha Jambangan di Surabaya. Total sampling diterapkan dalam penelitian ini. Besar sampel 150 orang. Variabel independen adalah tingkat kebahagiaan yang diukur dengan instrumen OHQ, sedangkan variabel dependen adalah kualitas hidup yang diukur dengan instrumen OPQOL. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi Rank Spearman (α<0,05). Hasil 49,4% responden adalah lansia usia tua (75-90 tahun), 52% responden adalah laki-laki, tingkat pendidikan sebanyak 69,46%, 51,4% responden adalah janda/duda dan kebanyakan memiliki kedekatan dengan anaknya sebanyak 54,35%. 38% responden memiliki riwayat pekerjaan sebagai pegawai swasta. Sebagian besar memiliki tingkat kebahagiaan yang sedang (47,3%) namun kualitas hidupnya tinggi (68,7%). Ada hubungan yang cukup kuat dan signifikan antara tingkat kebahagiaan dengan kualitas hidup lansia yang tinggal di panti werdha (Rho=0,456; p=0,000). Terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara tingkat kebahagiaan dengan kualitas hidup pada lansia yang tinggal dipanti.
Kata Kunci: Bahagia, Kualitas Hidup, Lansia, Panti Werdha
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Amalia, A. (2013). Kesepian dan Isolasi Sosial yang Dialami Lanjut Usia: Ditinjau dari Perspektif Sosiologis. Jurnal Informasi. Vol. 18. No. 02
Anila, M. M., & Dhanalakshmi, D. (2014). Hope, happiness, general health and well-being among the elderly. Indian Journal of Health & Wellbeing, 5(4), 448-451.
Bailey, A. W. and Fernando, I. K. (2012) ‘Routine and Project-Based Leisure, Happiness, and Meaning in Life’, Journal of Leisure Research. Routledge, 44(2), pp. 139–154. doi: 10.1080/00222216.2012.11950259
Bowling, A (2009). The Psyhometric Properties Of The Older People’s Quality Of Life Questionaire, Compared With The CASP-19 and WHOQOL-OLD. Current Gerontology and Geriatics Research, 2009. http://doi.org/10.1155/2009/298950
Bowling, A., & Stenner, P. (2011). Which Measure of Quality of Life Performs Best in Older Age? A comparison of The OPQOL, CASP-19 and WHOQOL-OLD. Journal of Epidemiology & Community Health, 65(3), http://dx.doi.org/10.1136/jech.2009.087668
Centers of Disease Control and Prevention (CDC). (2011). HRQOL Concepts. Diunduh dari: http://www.cdc.gov
Diener, E., Napa Scollon, C. and Lucas, R. (2009) ‘The Evolving Concept of Subjective Well-Being: The Multifaceted Nature of Happiness’, Social Indicators Research Series, 39. doi: https://doi.org/10.1007/978-90-481-2354-4_4
Dinas Sosial Provinsi Riau. (2021). Hari Lanjut Usia Nasional Tahun 2021 (Menjadi Lanjut Usia Bahagia Sejahtera Dimanapun da Kapanpun). http://dinsos.riau.go.id/web/index.php?option=com_content&view=article&id=723:hari-lanjut-usia-nasional-tahun-2021-menjadi-lanjut-usia-bahagia-sejahtera-dimanapun-kapanpun-oleh-dod-ahmad-kurtubi&catid=17&Itemid=117
Embeo, A.B, Keraf, M.K.P.A, Anakaka, D.L. (2019). Kebahagian Lansia di Panti Sosial. Journal Of Helath and Behavioral Sience, 1(3), 166-178
Godoy-Izquierdo, D., Moreno, R. L., Perez, M. L. V., Serrano, F. A., & Garcia, J. F. G. (2013). Correlates of happiness. Among older Spanish institutionalised and non-institutionalised Adults. Journal of Happiness Study, 14, 389-414.
JPPN. (2021). Jumlah Lansia di Surabaya Terus Meningkat, DPRD Minta Pemkot Tambah Griya Werdha",
https://jatim.jpnn.com/dadi-omongan/8391/jumlah-lansia-di-surabaya-terus-meningkat-dprd-minta-pemkot-tambahgriya-werdha
Marettih, A. K. E. (2012). Kualitas Hidup Perempuan Menopause, Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender, 11(2). doi: http://dx.doi.org/10.24014/marwah.v11i2.506.
Melin, R., Fugl-Meyer, K. S. and Fugl-Meyer, A. R. (2003) ‘Life satisfaction in 18-to 64-year-old Swedes: In relation to education, employment situation, health and physical activity’, Journal of Rehabilitation Medicine, 35(2), pp. 84–90. doi: 10.1080/16501970306119
Moreno, R. L., Godoy-Izquierdo, D., Perez, M. L. V., Garcia, A. P., Serrano, F. A., & Garcia, J. F. G. (2014). Multidimensional psychosocial profiles in the elderly and happiness: a cluster-based identification. Aging & Mental Health, 18(4), DOI: https://doi.org/10.1080/13607863.2013.856861
National Centers For Biothecnology Information (NCBI). (1993). Study Protocol For The World Health Organization Project to Develop a Quality of Life Assessment Instrument (WHOQOL). Diunduh dari: http://www.ncbi.nih.gov
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis (P. P. Lestasi, Ed.). Jakarta: Salemba Medika
Oktaviani, A., & Setyowati, S. (2020). Hubungan Interaksi Sosial dengan Kualitas
Hidup Lansia. Jurnal Keperawatan Terpadu, 2 No.2(9), 1689–1699
Pali, C. (2016). Gambaran Kebahagiaan pada Lansia yang Memilih Tinggal di Panti Werda. Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016.
Moniung, I.F, Dundu, A.E, Munayang, H. (2015). Hubungan Lama Tinggal dengan Tingkat Depresi pada Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Werdha Agape Tondano. Jurnal e-Clinic, 3 (1), 537-542
Pormanasari, Ria D. (2016). Kebahagiaan (Happiness) pada Lansia Muslim di Tinjau dari Partisipasi dalam Aktivitas Keagamaan. Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/44971/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
Prastiwi, T. F. (2013). ‘Developmental and Clinical Psychology’, Kualitas Hidup Penderita Kanker, 1(1), pp. 21–27
Puta, G. B. B. and Sudibia, I. K. (2019). Faktor Penentu Kebahagian Sesuai Dengan Kearifan Lokal di Bali’, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 08(01). doi: https://doi.org/10.24843/EEB.2019.v08.i01.p05
Rohmah, A. I. N., Purwaningsihand Bariyah, K. (2012). ‘Kualitas Hidup Lanjut Usia’, Jurnal Keperawatan, 3(2). doi: https://doi.org/10.22219/jk.v3i2.2589.
Saharia M. (2017). Analisis Tingkat Kebahagiaan Lansia di PSTW dan Lansia di Komunitas. Skripsi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Syaiful, I. A. and Bahar, R. N. A.(2016). ‘Peran Spiritualitas dan Kepuasan Hidup Terhadap Wirausahawan Muda’,Humanitas: Indonesian Psycological Journal, 13(2). doi: http://dx.doi.org/10.26555/humanitas.v13i2.6068.
The WHOQOL Group. (1998). The World Health Organization Quality of Life Assessment (WHOQOL): Development and Psychometric Properties. Diunduh dari: www.cdc.gov
Webb, E., Blane, D., McMunn, A., & Netuveli, G. (2011). Proximal predictors of change in quality of life at older ages. Journal of Epidemiology & Community Health, 65(6), DOI: http://dx.doi.org/10.1136/jech.2009.101758
Yeni, F. (2013). ‘Hubungan Emosi Positif dengan Kepuasan Hidup Pada Lanjut Usia (LANSIA) di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat’, Ners Jurnal Keperawatan, 9(1). doi: https://doi.org/10.25077/njk.9.1.7-12.2013.
Wikananda, G. (2017). Hubungan Kualitas Hidup dan Faktor Resiko pada Usia
Lanjut di Wilayah Kerja Puskesmas Tampaksiring 1 Kabupaten Gianyar Bali
Intisari Sains Medis, 8(1), 1–12. https://doi.org/10.15562/ism.v8i1.112
Wiraini TP, Zukhra RM, Hasneli Y. (2021). Lansia Pada Masa COVID-19. Keperawatan. 2021;1:44–53.
DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v4i9.7145
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Penerbit: Universitas Malahayati
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License