Analysis of The 1000 Hpk Program (First Day of Life) Towards Effort to Reduce Stunting at the Bangkalan District Health Center

Ani Media Harumi, Novita Eka Kusuma Wardani, Siti Mar'atus Sholikah

Sari


ABSTRACT

 

Stunting is a thrive failure condition of under five children due to chronic malnutrition problem, especially in 1000 Days of Life (HPK). The condition of failure to thrive in children under five is caused by a lack of nutritional intake in a long time and the occurrence of repeated infections. In Indonesia, stunting is a serious problem and also the main nutritional problem that Indonesia is facing (Situation of Short Toddlers (Stunting) in Indonesia, 2018). If this problem is chronic, it will affect cognitive function, namely a low level of intelligence, and have an impact on the quality of human resources. Bangkalan Regency data in 2021 based on weighing month data in August 2021 the number of stunting was 2,287 people (4.9% prevalence) while SSGI data (Indonesian Nutritional Status Survey) stunting prevalence was 38.9% while East Java was 23.5%. Analyze the 1000 HPK Program (First Day of Life) Towards An Effort to Reduce Stunting at The Bangkalan District Health Center. This research method uses qualitative research with a phenomenological approach because This study aims to analyze 1000 HPK Program (First Day of Life) Towards an Effort to Reduce Stunting. Data collection was conducted using in-depth interviews with 10 informants divided into 5 coordinator midwives and 5 nutrition practitioners are worked at Bangkalan District Health Center and do FGD analysis for 5 Heads of Public Health Center and 2 Section Heads of Bangkalan District Public Health Office (Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan). The researcher found that there are Policies or regulations regarding The 1000 HPK Program and The Office of Population Control and Family Planning (Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana-DPPKB) as the policyholder. The source of funds from operational Public Health Center funds was allocated to undernourished, malnourished toddlers, and pregnant women with Chronic Energy Deficiency. The obstacle that occurred was from the health personnel ratio had not been able optimally to provide the effort to reduce stunting at The Bangkalan District Health Center. The resulting Survey by FGD analysis was there is The 1000 HPK Program to Reduce Stunting at The Bangkalan District Health Center and The Office of Population Control and Family Planning (Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana-DPPKB) as the policyholder.

 

Keywords: The 1000 HPK Program (First Day Of Life), Stunting Reduction

ABSTRAK

 

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK.Di Indonesia, stunting merupakan masalah serius dan juga merupakan masalah gizi utama yang sedang dihadapi (Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia, 2018). Bila masalah ini bersifat kronis, maka akan memengaruhi fungsi kognitif yakni tingkat kecerdasan yang rendah dan berdampak pada kualitas sumberdaya manusia. Data Kabupaten bangkalan pada tahun 2021 berdasarkan data bulan timbang bulan agustus 2021 jumlah stunting sebanyak 2.287 orang (prevalensi 4,9%) sedangkan data SSGI (Survei Status Gizi Indonesia) prevalensi stunting sebesar 38,9% sedangkan Jawa Timur 23,5%. Menganalisis Program 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) Terhadap Upaya Penurunan Stunting di Puskesmas Wilayah Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi karena penelitian ini bertujuan untuk menangalisa kebijakan program 1000 HPK dalam upaya penurunan stunting. Peneliti mengumpulkan data dengan melakukan wawancara langsung secara mendalam kepada 10 orang informan yang terdiri dari lima bidan koordinator dan lima pelaksanan gizi di lima puskesmas di wilayah Kabupaten Bangkalan serta melakukan analisis FGD dengan lima kepala puskesmas dan dua orang kasi dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan. Bahwa ada Kebijakan atau Peraturan tentang program 1000 HPK dan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB sebagai pemegang kebijakan. Sumber dana berasal dari Dana operasional Puskesmas dan dialokasikan kepada Balita gizi kurang, gizi buruk dan Ibu hamil dengan KEK. Hambatan yang terjadi adalah rasio tenaga dan masyarakat tidak sesuai sehingga belum bisa memberikan pelayanan secara optimal dalam upaya penurunan stunting di puskesmas wilayah Kabupaten Bangkalan. Berdasarkan hasil wawancara dan analisis FGD diperoleh hasil bahwa ada program 1000 HPK, dalam upaya penurunan stunting di puskesmas wilayah Kabupaten Bangkalan. Dinas Pengendalian Penduduk dan KB sebagai pemegang kebijakan.

 

Kata Kunci: 1000 HPK ( Hari Pertama Kehidupan), Penurunan Stunting


Kata Kunci


1000 HPK ( Hari Pertama Kehidupan), Penurunan Stunting

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Ayuningtyas, D. (2018). Analisis Kebijakan Kesehatan: Prinsip dan Aplikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 263–278.

Badan Pembangunan Nasional. (2013). Pedoman Perencanaan Program Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam Rangka 1000 HPK. Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi Dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 100 HPK). https://www.bappenas.go.id/files/5013/8848/0466/PEDOMAN_SUN_10_Sept_2013.pdf

Darubekti, N. (2021). Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan Bagi Balita Gizi Buruk. Prosiding Penelitian Pendidikan dan Pengabdian 2021,1(1), 978–623.

Eltimates, J. C. M. (2018). Buletin Stunting. Journal of Molecular Biology, 5, 1163–1178.

Kemenkes RI. (2018). Situasi balita pendek (Stunting) di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI, 5(301), 1163–1178.

Kemenkes RI. (2021). Buku saku hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota tahun 2021. Kemenkes RI.

Kementrian Kesehatan. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga Indonesia.

Mahanani Mulyaningrum, F. Y., & Susanti, M. M. (2021). Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Stunting pada Balita di Kabupaten Grobogan.

Marbun, M., Pakpahan, R., & Tarigan, A. K. (2019). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dan Tingkat Ekonomi Tentang Kejadian Stunting Dipuskesmas Parapat Kecamatan Parapat Kabupaten Simalunguntahun 2019. Jurnal Kesehatan Surya Nusantara, 7(2).

Mardiana, M. , & Yulianto, Y. (2018). Pengaruh Drama 1000 HPK terhadap Pengetahuan, Sikap, Asupan Zat Gizi Ibu Hamil Di Puskesmas 11 ILIR Palembang. Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang, 13(1).

Meutia, I. F. (2017). Analisis Kebijakan Publik.

Mujiati, M., Sugiharti, S., Masitoh, S., & Laelasari, E. (2020). Kesiapan Manajemen Puskesmas dalam Menjalanjan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Indonesia. JURNAL EKOLOGI KESEHATAN, 19(2), 119–133. https://doi.org/10.22435/jek.v19i2.2931

Nefy, N., Lipoeto, N. I., & Edison, E. (2017). Implementasi Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan Di Kabupaten Pasaman 2017 [Implementation of The First 1000 Days of Life Movement in Pasaman Regancy 2017]. Media Gizi Indonesia, 14(2), 186196. https://doi.org/https://doi.org/10.20473/mgi.v14i2.186-196

Permanasari, Y., Permana, M., Pambudi, J., Rosha, B. C., Susilawati, M. D., Rahajeng, E., Triwinarto, A., & Prasodjo, R. S. (2020). Tantangan Implementasi Konvergensi pada Program Pencegahan Stunting di Kabupaten Prioritas. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 30(4). https://doi.org/10.22435/mpk.v30i4.3586

Rahayu, A., Fauzie Rahman, M., Lenie Marlinae, M., Husaini, M., Drdr Meitria, Mk. S., Fahrini Yulidasari, Mk., Dian Rosadi, M., & Nur Laily, M. (2018). Buku Ajar Gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan.

Rahayu, A., Rahman, M. P. H. F., Marlinae, M. P. H. L., Husaini, M. K. L., Meitria, Mk. S. N. D., Yulidasari, Mk. F., Rosadi, M. P. H. D., & Laily, M. P. H. N. (2018). BUKU AJAR 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN.

Setiawan, E., & Machmud, R. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Dalam Jurnal Kesehatan Andalas (Vol. 7, Nomor 2). http://jurnal.fk.unand.ac.id

Suharno. (2013). Dasar-Dasar Kebijakan Publik: Kajian Proses dan Analitik Kebijakan. Penerbit Ombak.

Supariasa, I. D. N., Bakri, B., & Fajar, I. (2016). Penilaian status gizi (2 ed.). EGC.

Tim Nasional Percepatan dan Penanggulangan Kemiskinan. (2017). 100 Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Sekretariat Wakil Presiden RI.

USAID. (2014). Multi-Sectoral Nutrition Strategy 2014-2025: Implementation Guidance for Ending Preventable Maternal and Child Death.

Wahab, F. (2004). Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.

WHO. (2013). Global nutrition policy review: What does it take to scale up nutrition action?

WHO. (2018). Reducing Stunting In Children. In Equity considerations for achieving the Global Nutrition Targets 2025. https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/260202/9789241513647- eng.pdf?sequence=1

Wijianto, W., Galenso, N., Sahid, R., Subchan, D., Hasan, S. M., Riyanto, E., Mangemba, Dg., & Aswati, A. (2022). Pelatihan Pembuatan Makanan Tambahan Lokal untuk Pencegahan Stunting. Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 93–99. https://doi.org/10.33860/pjpm.v3i1.718




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v5i4.8242

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License