Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Pondok Betung Kecamatan Pondok Aren Tangerang Selatan

Dewi Novita Sari, Lisa Trina Arlym, Rukmaini Rukmaini

Sari


ABSTRACT

 

Stunting is a chronic condition that describes stunted growth due to malnutrition over a long period of time. The bad effects of stunting in the short term can cause disruption of the brain, intelligence, impaired physical growth, and metabolic disorders in the body. Whereas in the long term the consequences that can be caused are decreased cognitive ability and learning achievement, decreased immunity so that it is easy to get sick, high risk of emergence of non-communicable diseases which results in low economic productivity. To find out the factors associated with the incidence of stunting in toddlers in Pondok Betung Village, Pondok Aren District, South Tangerang. This study is a quantitative analysis with a case control design. The sample in this study were mothers with toddlers aged 24-59 months, totaling 82 respondents using a purposive sampling technique. The research instrument using a questionnaire has been tested for validity and reliability. Primary data were analyzed using the square test. There was a significant relationship between history of LBW, history of exclusive breastfeeding, feeding, history of infectious diseases, parity, education, income, parents' height, history of CED during pregnancy (p = 0.000), mother's knowledge and cultural influences on mother with the incidence of stunting in toddlers. The history of infectious diseases has a greatest chance of stunting in toddlers with an OR of 14.453.

 

Keywords: Stunting, Exclusive Breastfeeding, Infectious Disease, Parity, History of CED During Pregnancy

 

 

ABSTRAK

 

Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi dalam jangka waktu yang lama. Dampak buruk dari stunting dalam jangka pendek bisa menyebabkan terganggunya otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh. Sedangkan dalam jangka panjang akibat yang dapat ditimbulkan adalah menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, risiko tinggi munculnya penyakit tidak menular yang berakibat pada rendahnya produktifitas ekonomi. Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas pondok betung Kecamatan Pondok Aren Tangerang Selatan. Penelitian ini merupakan analitik kuantitatif dengan rancangan case control. Sampel dalam penelitian ini ibu mempunyai balita usia 24-59 bulan berjumlah 82 responden dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner telah teruji validitas dan reliabilitas. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Ada hubungan yang signifikan antara riwayat BBLR, riwayat pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan, riwayat penyakit infeksi, paritas, pendidikan, pendapatan, tinggi badan orang tua, riwayat KEK saat hamil, pengetahuan ibu, dan pengaruh budaya pada ibu dengan kejadian stunting pada balita.  Riwayat penyakit infeksi berpeluang terbesar terhadap kejadian stunting pada balita dengan nilai OR 14,453.

 

Kata Kunci: Stunting, ASI Eksklusif, Penyakit Infeksi, Paritas, Riwayat KEK Saat Hamil

 


Kata Kunci


BBLR; ASI eksklusif; pemberian makanan; penyakit infeksi; paritas; pendidikan; pendapatan; tinggi badan orang tua; riwayat KEK saat hamil; pengetahuan; budaya; stunting

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Achadi, E. L. (2019). Investasi Gizi 1000 HPK dan Produktivitas Generasi Indonesia. Disampaikan pada: Lokakarya dan Seminar Ilmiah “Peran Profesi Dalam Upaya Peningkatan Status Kesehatan dan Gizi Pada Periode 1000 HPK.”

Agustina. (2019). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Batita Usia 6 – 36 Bulan di Desa Fatukanutu Kecamatan Amabi Oefeto Kabupaten Kupang. Poltekkes Kemenkes Kupang.

Ambarwati, I. U., Qomariah, N., & Sanosra, A. (2022). Dampak Kualitas Pelayanan Dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan Pasien RSUD Blambangan Banyuwangi. Universitas Muhammadiyah Jember.

Arisman. (2019). Gizi Dalam Daur Kehidupan. EGC.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). (2021). Indonesia Cegah Stunting. https://www.bkkbn.go.id/detailpost/ indonesia-cegah-stunting

Badan Penghubung Daerah (BPD) Provinsi Banten. (2022). Strategi Penanggulangan Stunting di Banten. https://penghubung.bantenprov.go.id/Artikel/topic/1435

Bella, F. D. (2019). Analisis Hubungan Faktor Budaya Pola Asuh dalam Pendekatan Positive Deviance dengan Kejadian Stunting Balita di Kota Palembang. Universitas Sriwijaya.

Bobak. (2019). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Anugerah.

Candra, A. (2018). Hubungan Underlying Factors dengan Kejadian Stunting Pada Anak 1 - 2 Tahun. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1(2).

Checkley, W., Epstein, L. D., Gilman, R. H., Cabrera, L., & Black, R. E. (2019). Effects of Acute Diarrhea on Linear Growth in Peruvian Children. American Journal Epidemiolgy.

Desyanti, C., & Nindya, T. S. (2019). Hubungan Riwayat Penyakit Diare dan Praktik Higiene dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simolawang, Surabaya. Jurnal Kesehatan, 1(3), 243–251.

Dewi, A. R., Dewi, Y. L. R., & Murti, B. (2019). Life Course Factors Associated with Stunting in Children Aged 2-5 Years: A Path Analysis. Journal of Maternal and Child Health, 4(5), 358–367.

Febriana, R., & Sulaeman, A. (2019). Kebiasaan Makan Sayur dan Buah Ibu Saat Kehamilan Kaitannya dengan Konsumsi Sayur dan Buah Anak Usia Prasekolah. Jurnal Gizi Dan Pangan, 9(2).

Fitri. (2019). Berat Lahir Sebagai Faktor Dominan Terjadinya Stunting pada Balita (12-59 bulan). Universitas Indonesia.

Hanum, N. H. (2019). Hubungan Tinggi Badan Ibu dan Riwayat Pemberian MP-ASI dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan. Amerta Nutrition, 2(6), 254–261.

Hasbullah. (2019). Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan. Raja Grafindo.

Husnaniyah, D., Yulyanti, D., & Rudiansyah. (2020). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Kejadian Stunting. The Indonesian Journal of Health Science, 12(1).

Istiany, A. (2018). Gizi Terapan. Remaja Rosdakarya.

Izah, N., Zulfiana, E., & Rahmanindar, N. (2020). Analisis Sebaran dan Determinan Stunting pada Balita berdasarkan Pola Asuh (Status Imunisasi dan Pemberian Asi Eksklusif). Journal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 8(1), 76–79.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021.

Khoiriyah, H. I., Pertiwi, F. D., & Prastia, T. N. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Bantargadung Kabupaten Sukabumi. Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 4(2), 145–160.

Khumaidi, M. (2019). Gizi Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.

Lugina, R. (2021). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting di Kelurahan Pasirjati. Universitas Airlangga Surabaya.

Manuaba, I. B. G. (2018). Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan. EGC.

Migang, Y. W. (2021). Riwayat Pemberian ASI Ekslusif, Imunisasi dan Paritas dengan Status Gizi Baduta. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1).

Monica, D. S. (2019). Gambaran Faktor-Faktor Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Munib, A. (2019). Pengantar Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang.

Musringah, S. (2019). Hubungan Faktor Resiko pada Ibu dengan Kejadian Stunting Pada Bayi Baru Lahir. Poltekkes Kemenkes Semarang.

Mustamin, Asbar, R., & Budiawan. (2018). Tingkat pendidikan ibu dan pemberian asi eksklusif dengan kejadian stunting pada balita di Provinsi di Sulawesi Selatan. Media Gizi Pangan, 25.

Nadiyah, B. D., & Martianto, D. (2018). Faktor Risiko Stunting Pada Anak Usia 0—23 Bulan Di Provinsi Bali, Jawa Barat, Dan Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi Dan Pangan, 9(2).

Nasrul. (2019). Faktor Risiko Stunting Usia 6-23 Bulan di Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto. Jurnal MKMI, 1(2), 131–146.

Natalina, R., Diyan, P., & Kristiawati. (2019). Hubungan pola asuh dengan status gizi balita di posyandu tulip wilayah rindang benua kelurahan pahandut palangkaraya. Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(10).

Ningrum, A. R. (2020). Pengaruh Independensi Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, dan Pemahaman Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Audit Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya. STIE PERBANAS Surabaya.

Ningtias, L. O., & Solikhah, U. (2020). Perbedaan Pola Pemberian Nutrisi pada Balita dengan Stunting dan Non-Stunting di Desa Rempoah Kecamatan Baturaden. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, 3(1), 2–8.

Norfai, Rahman, & Abdullah. (2021). Persepsi Ibu Bayi atau Ibu Balita terhadap Posyandu (Studi Kualitatif Pendekatan Fenomenologi). Jurnal Akademi Baiturrahmim Jambi, 10(2).

Notoatmodjo, S. (2018). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. EGC.

Noviana, U., & Ekawati, H. (2019). Analisis Faktor Berat Badan Lahir, Status Ekonomi Sosial, Tinggi Badan Ibu dan Pola Asuh Makan dengan Kejadian Stunting. Prosiding Seminar Nasional Poltekkes Karya Husada Yogyakarta, 31–45.

Nurfita, E. (2019). Faktor Determinan Stunting di Puskesmas Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh. Institut Kesehatan Helvetia Medan.

Nurmalasari, Y., & Septiyani, D. F. (2019). Pola Asuh Ibu dengan Angka Kejadian Stunting Balita Usia 6-59 Bulan. Jurnal Kebidanan, 5(4), 381–388.

Palino. (2019). Determinan Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(6).

Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat. (2021). Angka Stunting di Kota Tangsel Naik 19 Persen Selama 2021. https://www.bantennews.co.id/angka-stunting-di-kota-tangsel-naik-19-persen-selama-2021/

Pitma. (2020). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Tenaga Kerja di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Prasetyono. (2019). Buku Pintar Asi Eksklusif. Diva Press.

Proverawati, A. (2019). Gizi untuk Kebidanan. Nuha Medika.

Putri, R. (2019). Hubungan Sosial Ekonomi dan Kebiasaan Makan terhadap Kejadian Stunting pada Siswa SDN 11 Kampung Jua Kecamatan Lubuk Begalung. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Padang.

Rahayu, A., & Khairiyati, L. (2019). Risiko pendidikan ibu terhadap kejadian stunting pada anak 6-23 bulan. Indonesian Journal of Nutrition, 6(2).

Rahmatillah, D. K. (2018). Hubungan Pengetahuan Sikap dan Tindakan terhadap Status Gizi. Amerta Nutrition, 2(1), 106. https://doi.org/10.20473/amnt.v2i1.2018.106-112

Ratu, N. C., Punuh, M. I., Malonda, N. S. H., & Ratulangi, S. (2019). Hubungan Tinggi Badan Orang Tua dengan Kejadian Stunting pada anak usia 24-59 Bulan di Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Resti, M. M. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita 24-59 Bulan di Jorong Talaok Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Padang.

Said, Irfan, Pradana, A. K., Suryati, T., & Barokah, F. I. (2021). Hubungan Pola Pemberian Makanan Bayi dan Anak, Pengetahuan Gizi Ibu dengan Status Gizi Bayi 6-24 Bulan di Wilayah Puskesmas Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Jurnal Kesehatan Global, 4(2), 84–91.

Santoso, S. (2019). Kesehatan dan Gizi. Rineka Cipta.

Sarman, & Darmin. (2021). Hubungan ASI Eksklusif dan Paritas dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-12 Bulan di Kota Kotamobagu: Studi Retrospektif. Jurnal Gema Wiralodra, 12(2).

Sarumaha, R. M. (2019). Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu, Pelaksanaan ASI Eksklusif dan Berat Badan Lahir (BBL) pada Anak Umur 6-24 Bulan dengan Status Gizi di Kelurahan Medan Tenggara Kecamatan Medan Denai. Politeknik Kesehatan Medan.

Setiawan, E., Machmud, R., & Masrul. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang. Universitas Andalas Padang.

Setiowati, D. A. (2020). Hubungan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan Kejadian Stunting Usia 6-60 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Ponjong I Kabupaten Gunung Kidul. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta.

Soetjiningsih. (2019). Tumbuh Kembang Anak. EGC.

Soetjiningsih. (2020). Tumbuh Kembang Anak. EGC.

Sudarti, & Fauziah, A. (2019). Asuhan Kebidanan Neonatus Resiko Tinggi dan Kegawatan. Nuha Medika.

Sukirno. (2019). Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan. Prenada Media Group.

Sulistyoningsih, H. (2019). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Graha Ilmu.

Sumardilah, D. S., & Rahmadi, A. (2019). Risiko Stunting Anak Baduta (7-24 bulan). Jurnal Kesehatan, 10(1).

Sumiarto. (2020). Perumahan dan Pemukiman, Sejarah dan Tantangan di Depan. Forum Perencanaan Pembangunan.

Supariasa, I. D. N. (2021). Penilaian Status Gizi. EGC.

Susilowati, E. (2018). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Bailta 1-5 tahun di Puskesmas Bangsri I Kabupaten Jepara. Universitas Muhammadiyah Semarang.

Syakdiyah, H. (2021). Hubungan Karakteristik Ibu dengan Status Gizi Balita Di Puskesmas Padang Garugur Kabupaten Padang Lawas. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

Ternando, A. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita di Desa Tanjung Kemala Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada Palembang.

Uliyanti. (2019). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan. Jurnal Vokasi Kesehatan, 3(2), 1–11.

United Nations Children’s Fund. (2020). Jumlah Balita Stunting di Dunia Menurun, tapi Tak Merata, Proyeksi Jumlah Balita Penderita Stunting di Dunia Menurut Kawasan (2000 & 2020). https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/09/23/ jumlah-balita-stunting-di-dunia-menurun-tapi-tak-merata

Wawan, & Dewi. (2017). Teori dan Pengukuran Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Nuha Medika.

Yuni. (2021). Perawatan Ibu Hamil. Fitramaya.




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v5i9.9254

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License