Kasus Tuberkulosis Paru dengan Stunting pada An.Sw dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Sindang Jaya
Sari
ABSTRACT
Tuberculosis (TB) is a disease caused by Mycobacterium tuberculosis.The highest mortality occurs in children aged under five years old, particularly those who are malnourished. In 2021, Indonesia is ranked second for country with the highest TB incidence, with a total of 42.187 TB cases in children. Stunting is a chronic nutritional problem caused by malnutrition and recurrent infection, especially in the first thousand days of life. Stunting inhibits physical growth, increasing susceptibility to disease, and interferes with child cognitive development, thereby reducing child’s intelligence and productivity in the future. Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 showed that the prevalence of stunting in Indonesia is 24,4%, which is still considered high. Family medicine approach to increase growth and development, treat and prevent infection, prevent cognitive impairment of An. SW in the future. This research utilized a qualitative approach with a case study research design. The case in this study is a 14-month-old female toddler with the initials SW who presented with recurrent acute respiratory infections. An. SW was born prematurely with low birth weight and her mother was a 16-year-old teenager. Upon conducting an anthropometric examination, An. SW was found to be severely stunted. Holistic and comprehensive treatment has been done to An. SW, so that her complaints are reduced, her weight is increasing, and now she has received adequate treatment for pulmonary tuberculosis with her mom as supervisor. The family of An. SW has understood about stunting and lung tuberculosis and also has improved their parenting style, especially in terms of feeding practices. It was found that the stunting in An. SW was caused by infectious factor such as, lung tuberculosis and non-infectious factors such as inadequate nutrition intake and the parents’ lack of knowledge. After the family medicine approach, the weight of An. SW is increasing and she finally gets the antituberculosis drugs.
Keywords: Pulmonary Tuberculosis, Stunting, Family Medicine
ABSTRAK
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Mortalitas tertinggi terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun, terutama pada anak-anak dengan malnutrisi. Pada tahun 2021, Indonesia menduduki peringkat kedua angka kejadian TB tertinggi dengan jumlah kasus TB anak sebanyak 42.187 kasus. Stunting adalah masalah gizi kronis yang terjadi akibat malnutrisi dan infeksi berulang pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Stunting menghambat pertumbuhan fisik, menyebabkan anak rentan terhadap penyakit dan mengganggu perkembangan kognitif anak sehingga menurunkan tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan. Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu 24,4%. Kunjungan kedokteran keluarga untuk meningkatkan tumbuh kembang, mengatasi dan mencegah infeksi, serta mencegah gangguan kognitif di masa depan pada An. SW. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Adapun kasus dalam penlitian ini yaitu Seorang balita perempuan beinisial SW dan berusia 14 bulan datang dengan keluhan ISPA berulang. An. SW terlahir prematur dengan BBLSR dan ibunya adalah remaja berusia 16 tahun. Saat dilakukan pemeriksaan antropometri, An. SW tergolong severely stunted. Tata laksana holistik dan komprehensif telah dilakukan sehingga keluhan An. SW berkurang, berat badannya meningkat, dan saat ini telah mendapatkan pengobatan TB paru yang adekuat dengan ibunya sebagai PMO. Keluarga telah memahami tentang stunting dan TB paru, serta memperbaiki pola asuh terutama dalam hal praktik pemberian makanan. Ditemukan bahwa kondisi stunting pada pasien disebabkan oleh faktor infeksi yaitu TB paru serta faktor non-infeksi kurangnya asupan gizi dan pengetahuan orang tua. Setelah dilakukan pendekatan kedokteran keluarga, berat badan An. SW meningkat dan telah mendapatkan OAT.
Kata Kunci: Tuberkulosis Paru, Stunting, Kedokteran Keluarga.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Agustina N. Ciri Anak Stunting. Kementerian Kesehatan Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan. 2022 [Cited 2022 Nov 22]. Available From: Https://Yankes.Kemkes.Go.Id/View_Artikel/1519/Ciri-Anak-Stunting
American Academy Of Family Physician. (2019). Family Physician, Definition. Https://Www.Aafp.Org/About/Policies/All/Family-Physician-Definition.Html
Anggraini M. T, Novitasari A. S, & Riza M. (2017). Buku Ajar: Kedokteran Keluarga. Unimus Press.
Batubara JRL, Tjahjono HA, Aditiawati. Panduan Praktek Klinis Perawakan Pendek Pada Anak Dan Remaja Di Indonesia.Badan Penerbit IDAI. 2017
Caulfield L.E, Richard S, & Rivera J. (2006). Stunting, Wasting, And Micronutrient Deficiency Disorders. In Disease Control Priorities In Developing Countries (2nd Ed.). Oxford University Press.
Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Dashboard TB Indonesia. Https://Tbindonesia.Or.Id/Dashboard-Tb-Indonesia/
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan. (2016). Petunjuk Teknis Manajemen TB Anak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Fujiati I. Dasar-Dasar Kedokteran Keluarga. Medan: USU Press, 2005
Garcia DM, Hiffler L, & Kemmer TM. (2016). Recognition And Management Of Malnutrition: Module 8. In Pediatric Education In Disasters Manual. American Academy Pediatrics.
Hadi S. (2021). Capaian, Tantangan, Dan Peluang Pelaksanaan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting).
Herqutanto, & Wedhani. (2014). Buku Keterampilan Klinis Ilmu Kedokteran Komunitas. Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hien, N.N. Dan Kam, S. (2008) Nutritional Status And The Characteristics Related To Malnutrition In Children Under Five Years Of Age In Nghean, Vietnam. J. Prev. Med. Public Health, 41, 232–240.
Hutagalung A. E. (2021). Peran Kabupaten/ Kota Dalam Melaksanakan 8 Aksi Konvergensi. Kementerian Dalam Negri Indonesia.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2009). Pedoman Pelayanan Medis. Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Kaimuddin. (2015). Program Kesehatan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM) Menuju Stop BABS Dan Menurunkan Angka Stunting Di Kabupaten Polewali Mandar. KEMENKES RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Dan Studi Status Gizi Indonesia. (2021). Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Propinsi, Dan Kabupaten/Kota Tahun 2021. Http://Www.Badankebijakan.Kemkes.Go.Id/Buku-Saku-Hasil-Studi-Status-Gizi-Indonesia-Ssgi-Tahun-2021/
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar 2018. Https://Kesmas.Kemkes.Go.Id/Assets/Upload/Dir_519d41d8cd98f00/Files/Hasil-Riskesdas-2018_1274.Pdf
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Laporan Riset Kesehatan Dasar Banten 2018.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak. Menteri Kesehatan Republik Indonesia; 2020.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Tuberkulosis Indonesia. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kumarayanti N, Hapsari Y, & Kusuma D. R. (2020). Penatalaksanaan Dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga Dan Pasien Dewasa. Jurnal Kedokteran, 9(3), 220–228.
Lembaga Pelaksana Pencegahan Anak Kerdil (Stunting). (2018). Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting Periode 2018-2024. Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia. Https://Cegahstunting.Id/Unduhan/Pedoman/
Moroz M, & King T. (2021). Mycobacterium Tuberculosis: Pathogenesis And Clinical Findings. Calgary Guide.
Owino V, Ahmed T, Freemark M, Et Al. Environmental Enteric Dysfunction And Growth Failure/Stunting In Global Child Health. Pediatrics. 2016;138(6):E20160641
Pearson R, Killedar M, Petravic J, Kakietek J, & Scott N. (2018). Optimal Nutrition: An Allocative Efficiency Tool To Reduce Childhood Stunting By Better Targeting Of Nutrition-Related Interventions. BMC Public Health.
Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi, (2013).
Prendergast AJ, Humphrey JH. The Stunting Syndrome In Developing Countries. Paediatr Int Child H, 2014;34 (4):250-265.
Rahayu, A., Km, S., Ph, M., Yulidasari, F., Putri, A. O., Kes, M., Anggraini, L. (2018). Study Guide Stunting Dan Upaya Pencegahannya.
United Nations International Children’s Emergency Fund Indonesia. (2022). Desk Review: Pediatric Tuberculosis With A Focus On Indonesia I Pediatric Tuberculosis With A Focus On Indonesia Desk Review.Https://Www.Unicef.Org/Indonesia/Reports/Desk-Review-Pediatric-Tuberculosis-Focus-Indonesia
World Health Organization, United Nations International Children’s Emergency Fund. (2021). Levels And Trends In Child Malnutrition. Https://Www.Who.Int/Publications/I/Item/9789240025257
World Health Organization. (2009). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak. WHO.
World Health Organization. (2014). Childhood Stunting: Challenges And Opportunities. Https://Apps.Who.Int/Iris/Bitstream/Handle/10665/107026/WHO_NMH_NHD_GRS_14.1_Eng.Pdf;Jsessionid=DB582653D33378C8CFB6386591307DE4?Sequence=1
World Health Organization. (2014). Global Nutrition Targets 2025: Stunting Policy Brief. Https://Www.Who.Int/Publications/I/Item/WHO-NMH-NHD-14.3
World Health Organization. (2015, Desember 9). Stunting In A Nutshell.Https://Www.Who.Int/News/Item/19-11-2015-Stunting-In-A-Nutshell
World Health Organization. (2022). Global Tuberculosis Report 2022. In WHO. Https://Www.Who.Int/Teams/GlobalTuberculosisProgramme/TbReports/Global-Tuberculosis-Report-2022
World Health Organization. 2017. Nutrition. Stunting In A Nutshell. Available From: Https://Www.Who.Int/Nutrition/Healthygrowthproj_Stunted_Videos/En/.
DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v5i8.9535
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Penerbit: Universitas Malahayati
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License