Efek Infusa Daun Kunyit terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes Aegypti Instar III
Sari
ABSTRACT
The Aedes mosquito causes nearly 390 million people to be infected each year. Handling of dengue can be carried out by eradicating Aedes aegypti mosquito larvae through the application of insecticides and Turmeric which has the potential as a natural larvicide. The aim of this study was to determine the effect of turmeric leaf infusion on the mortality of Aedes aegypti mosquito larvae. The scope of this study covers the field of parasitology, especially the entomology section. This study was conducted in February 2020 - March 2020 at the Biomedical Laboratory of Baiturahmah University. The type of research used was experimental through the Post Test Only Control Group Design method. The affordable population in this study were 3rd instar larvae of Aedes aegypti obtained from colonization results at the Health Entomology Laboratory, Faculty of Veterinary Medicine, Bogor Agricultural University (f.140), the total sample required was 420 larvae, data analysis used the kruskall-wallis test and probit test. Based on the research results, after giving 1%, 2%, 4%, 8% and 16% concentration of turmeric leaf infusion in 1, 2, 3, 4 and 24 hours there was no mortality of Aedes Aegypti larvae or 0%, after giving the leaf infusion concentration turmeric by 30% in 1, 2, 3 and 24 hours, the mortality of Aedes Aegypti larvae is 2.5%, after giving the concentration of turmeric leaf infusion of 50% in 1, 2, 3 and 24 hours, the mortality of Aedes Aegypti larvae is 1, 25%, after giving the concentration of turmeric leaf infusion of 60% within 1, 2, 3 and 24 hours, the mortality of Aedes Aegypti larvae is 6.25%, after giving the concentration of turmeric leaf infusion of 100% within 1, 2, 3 and 24 The mortality of Aedes Aegypti larvae is 8.5%, after giving a 100% concentration of turmeric leaf infusion within 1, 2, 3 and 24 hours, the mortality of Aedes Aegypti larvae is 17.5%, there is a comparison of the effectiveness of larvicides between turmeric leaf infusion and larvicide commercial (abate). sig 0.003 <0.05 and the average mortality rate of Aedes aegypti larvae at all concentrations of turmeric leaves (100%, 80%, 60%, 50% and 30%) had a significant difference with positive control (abate) (p <0, 05) and the probit results show that the LC50 value of the larvicide infusion of turmeric leaves is 169.281 with intervals of 125.889 and 1822.476 and the LC99 value of the larvicide infusion of turmeric leaves is 573.233 with an interval of 252.901 to 673585.866 and a very potent concentration of killing Aedes aegypti larvae is 100% with an average lethal rate of Aedes aegypti mosquito larvae, namely 3.5. There is a comparison of larvicide effectiveness between turmeric leaf infusion and commercial larvicide (abate). sig 0,000 <0.05.
Keywords: Aedes Aegypti Larvae, Turmeric Leaf Infusion, LC 50, LC 99
ABSTRAK
Nyamuk Aedes mengakibatkan nyaris 390 juta orang terinfeksi tiap tahunnya, Penanganan DBD mampu dilaksanakan melalui cara membasmi larva nyamuk Aedes aegypti melalui pemberian insektisida dan Kunyit yang berpotensi sebagai larvasida alami.Tujuan penelitian untuk mengetahui efek infusa daun kunyit terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini mencakup bidang ilmu Parasitologi khususnya bagian Entomologi. Penelitian dilaksanakan pada februari – maret 2020 di Laboratorium Biomedik Universitas Baiturahmah Padang. Jenis penelitian yang digunakan ialah Eksperimental melalui metode Post Test Only Control Grup Design. Populasi terjangkau penelitian ini adalah larva Aedes aegypti instar III yang di dapat dari hasil kolonisasi di Laboratorium Entomologi Kesehatan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (f.140), total sampel yang dibutuhkan adalah 420 ekor larva, analisa data menggunakan uji kruskall-wallis dan uji probit. Berdasarkan hasil penelitian, setelah pemberian konsentrasi infusa daun kunyit sebesar 1%, 2%, 4%, 8% dan 16% dalam waktu 1, 2, 3, 4 dan 24 jam tidak ada mortalitas larva Aedes Aegypti atau 0%, setelah pemberian konsentrasi infusa daun kunyit sebesar 30% dalam waktu 1, 2, 3 dan 24 jam mortalitas larva Aedes Aegypti adalah 2,5%, setelah pemberian konsentrasi infusa daun kunyit sebesar 50% dalam waktu 1, 2, 3 dan 24 jam mortalitas larva Aedes Aegypti adalah 1,25%, setelah pemberian konsentrasi infusa daun kunyit sebesar 60% dalam waktu 1, 2, 3 dan 24 jam mortalitas larva Aedes Aegypti adalah 6,25%, setelah pemberian konsentrasi infusa daun kunyit sebesar 100% dalam waktu 1, 2, 3 dan 24 jam mortalitas larva Aedes Aegypti adalah 8,5%, setelah pemberian konsentrasi infusa daun kunyit sebesar 100% dalam waktu 1, 2, 3 dan 24 jam mortalitas larva Aedes Aegypti adalah 17,5%, dan rata-rata kematian larva Aedes aegypti pada seluruh konsentrasi daun kunyit (100%, 80%, 60%, 50% dan 30%) memiliki perbedaan yang signifikan dengan kontrol positif (abate) (p<0,05) dan hasil probit menunjukkan nilai LC50 dari larvasida infusa daun kunyit adalah 169,281 dengan interval 125,889 dan 1822,476 dan nilai LC99 dari larvasida infusa daun kunyit adalah 573,233 dengan interval 252,901 sampai 673585,866 serta konsentrasi yang amat ampuh mematikan larva nyamuk Aedes aegypti adalah 100% dengan rata-rata mematikan larva nyamuk Aedes aegypti yakni 3,5. Terdapat perbandingan efektivitas larvasida antara infusa daun kunyit dengan larvasida komersil (abate). sig 0,000 < 0,05.
Kata Kunci: Larva Aedes Aegypti, Infusa Daun Kunyit, LC 50, LC 99
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
A, A. (2019). Pengaruh Ekstrak Daun Kunyit (Curcuma Longa Linn.) Sebagai Insektisida Elektrik Terhadap Mortalitas Nyamuk Culex Sp. Jurnal Pro-Life, 6(1), 44–54.
Alif, Kiky Listiyanti, Undari Nurkalis, Sudiyanti, R. H. (2012). Ekstraksi Nikotin Dari Daun Tembakau ( Nicotina Tabacum ) Dan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 2(2), 67–70.
Ansel, H. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi.
Boesri, H., Heriyanto, B., Handayani, S. W., & Suwaryono, T. (2015). Uji Toksisitas Beberapa Ekstrak Tanaman Terhadap Larva Aedes Aegypti Vektor Demam Berdarah Dengue. Vektora : Jurnal Vektor Dan Reservoir Penyakit, 7(1). Https://Doi.Org/10.22435/Vk.V7i1.4258.29-38
Cania, E., & Setyaningrum, E. (2013). Uji Efektivitas Larvasida Ekstrak Daun Legundi (Vitex Trifolia) Terhadap Larva Aedes Aegypti. Journal Medical Of Lampung University, 2(4), 52–60.
Daep Ca, Jordan Jl, E. E. (2014). Flaviviruses, An Expanding Threat In Public Health: Focus On Dengue, West Nile, And Japanese Encephalitis Virus. J Neurovirol, 20(6), 539–560. Https://Doi.Org/Doi:10.1007/S13365-014-0285-Z. Flaviviruses,
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. (2020). Profil Dinas Kesehatan Sumatera Barat Tahun 2020. Germas, 145. Www.Dinkes.Sumbarprov.Go.Id
Edriana, N. (2014). Uji Aktivitas Antioksidan Pada Ekstrak Daun Kunyit (Curcuma Domestica Val) Dengan Menggunakan Metode Dpph ( 1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl). Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan. Https://Repository.Uinjkt.Ac.Id/Dspace/Bitstream/123456789/26135/3/Nurhabiba Edriana-Fkik.Pdf
Fharida, E. (2013). Ekstraksi Senyawa Kurkuminoid Dari Kunyit (Curcuma Longa Linn) Sebagai Zat Pewarna Kuning Pada Proses Pembuatan Cat. 19, 10–19.
Gama, Z. P., Yanuwiadi, B., & Kurniati, T. H. (2010). Strategi Pemberantasan Nyamuk Aman Lingkungan : Potensi Bacillus Thuringiensis Isolat Madura Sebagai Musuh Alami Nyamuk Aedes Aegypti Safe Strategy To Control Mosquito : The Potential Of Bacillus Thuringiensis Isolate Indogenous From Madura As A Natural E. Pembangunan Dan Alam Lestari, 1(1), 1–10. Http://Download.Portalgaruda.Org/Article.Php?Article=308828&Val=7340&Title=Strategi Pemberantasan Nyamuk Aman Lingkungan: Potensi Bacillus Thuringiensis Isolat Madura Sebagai Musuh Alami Nyamuk Aedes Aegypti
Handayani, N., Santoso, L., Martini, & Purwantisari, S. (2016). Status Resistensi Larva Aedes Aegypti Terhadap Temephos Di Wilayah Perimeter Dan Buffer Pelabuhan Tanjung Emaskota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(1), 159–166.
Ishartadiati, K. (2011). Aedes Aegypti Sebagai Vektor Demam Berdarah Dengue. Jurnal Ilmiah Kedokteran, 2(1), 1–7.
Kasmawati. (2011). Study Pemanfaatan Ekstrak Biji Srikaya (Annona Squamosa Linn) Sebagai Larvasida Pada Aedes Aegypti. Makassar: Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Makassar.
Kementerian Kesehatan, R. (2021). Data Dbd Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 30.
Kementrian Kesehatan, & Ri. (2018). Info Datin Situas Demam Berdarah Dengue. (Info Datin). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kusbiantoro, D. ∙ Y. P. (2018). Pemanfaatan Kandungan Metabolit Sekunder Pada Tanaman Kunyit Dalam Mendukung Peningkatan Pendapatan Masyarakat Utilization Of Secondary Metabolite In The Turmeric Plant To Increase Community Income. Jurnal Kulvitasi, 17(1), 544–549.
Kusumawardani, E., & Achmadi, U. F. (2012). Demam Berdarah Dengue Di Perdesaan. Kesmas: National Public Health Journal, 7(3), 120. Https://Doi.Org/10.21109/Kesmas.V7i3.58
Kusumawati, W. D., Subagiyo, A., & Firdaust, M. (2018). Pengaruh Beberapa Dosis Dan Jenis Ekstrak Larvasida Alami Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes Aegypti. Buletin Keslingmas, 37(3), 283–295. Https://Doi.Org/10.31983/Keslingmas.V37i3.3875
Manimaran, A., Cruz, M. M. J. J., Muthu, C., Vincent, S., & Ignacimuthu, S. (2012). Larvicidal And Knockdown Effects Of Some Essential Oils Against ≪I≫Culex Quinquefasciatus≪/I≫ Say, ≪I≫Aedes Aegypti≪/I≫ (L.) And ≪I≫Anopheles Stephensi≪/I≫ (Liston). Advances In Bioscience And Biotechnology, 03(07), 855–862. Https://Doi.Org/10.4236/Abb.2012.37106
Oktaviani, N. (2012). Faktor - Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Densitas. Larva Nyamuk Aedes Aegypti Di Kota Pekalongan. Pena Medika Jurnal Kesehatan, 2(2).
Panghiyangani, R., Marlinae, L., Yuliana, Fauzi R, D. N. F., & Wp, A. (2012). Efek Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica Val.) Sebagai Larvasida Aedes Aegypti Vektor Penyakit Demam Dengue Dan Demam Berdarah Dengue Di Kota Banjarbaru. Jurnal Epidemiologi Dan Penyakit Bersumber Binatang, 4(1), 1–6. Https://Media.Neliti.Com/Media/Publications/21434-Id-Efek-Ekstrak-Rimpang-Kunyit-Curcuma-Domestica-Val-Sebagai-Larvasida-Aedes-Aegypt.Pdf
Pratiwi, A. M. (2016). Daya Bunuh Air Perasan Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica Val ) Terhadap Kematian Larva Aedes Aegypti. Https://Lib.Unnes.Ac.Id/26222/1/6411412103.Pdf
Sari, M. (2017). Perkembangan Dan Ketahanan Hidup Larva Aedes Aegypti Pada Beberapa Media Air Yang Berbeda. Skripsi. Universitas Lampung, 17.
Sariyem, Sadimin, Sunarjo, L., & Haniyati, M. (2015). Efektifitas Ekstrak Daun Sukun Hasil Perebusan Terhadap Pertumbuhan Koloni Bakteri Streptococcus Mutans Sariyem 1 , Sadimin 2 , Lanny Sunarjo 3 , Makhyatun Haniyati 4. 02(2).
Sutanti I, Ismid Is, Sjaifuddin Pk, Saleha S, P. Departeman F. (2017). Buku Ajar Parasitologi Kedokteran.
Suyono S, Purnamasari D, Soegondo S, Soebardi S, Yunir E, M. A. (2010). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Teguh Syahputra, M. (2020). Uji Resistensi Insektisida Golongan Karbamat Terhadap Larva Nyamuk Aedes Aegypti Di Kecamatan Medan Denai. Anatomica Medical Journal Fakultas Kedokteran, 3(3), 164–174. Http://Jurnal.Umsu.Ac.Id/Index.Php/Amj
Who. (2021). Comprehensive Guidelines For Prevention And Control Of Dengue And Dengue Haemorrhagic Fever. In Epidemiology And Society Health Review (Eshr) (Vol. 2, Issue 2). Https://Doi.Org/10.26555/Eshr.V2i2.2245
Yuan Shan, C., & Iskandar, Y. (2018). Studi Kandungan Kimia Dan Aktivitas Farmakologi Tanaman Kunyit (Curcuma Longa L.). Jurnal Farmaka, 16(2), 547–555. Http://Journal.Unpad.Ac.Id/Farmaka/Article/View/17610/Pdf
DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v5i5.9972
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Penerbit: Universitas Malahayati
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License