HUBUNGAN INTENSITAS MENGKONSUMSI KOPI DAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA

Irna Diah Askari, Edy Cahyady, Shella Widya Gani

Abstract


Abstrak: Hubungan Intensitas Mengkonsumsi Kopi Dan Pola Makan Dengan Kejadian Dispepsia Di Poli Penyakit Dalam RSUD Meuraxa. Sindrom dispepsia adalah kumpulan gejala yang terdiri dari rasa tidak nyaman di ulu hari, kembung, mual, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang dan perut terasa penuh. Faktor penyebab dispepsia diantaranya adalah mengkonsumsi kafein dan pola makan. Kafein paling banyak terdapat dalam produk minuman seperti kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh kebiasaan mengkonsumsi kopi dan pola makan terhadap kejadian dispepsia di poli penyakit dalam RSUD Meuraxa. Jenis penelitian ini adalah analitik obsevasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 110 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah data primer melalui pengisian kuesioner. Hasil analisis univariat didapatkan jumlah responden terbanyak berdasarkan usia adalah kategori dewasa akhir (36-45 tahun) 62 (56,4%) responden, berdasarkan jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan 75 (68,2%). Hasil penelitian terdapat 68 (61,8%) orang yang positif mengalami kejadian dispepsia karena mengkonsumsi kopi. Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p-value (0,041) dan terdapat 68 responden yang memiliki kebiasaan makan secara teratur dengan p-value (0.000). Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara intensitas mengkonsumsi kopi dan kebiasaan makan teratur dengan kejadian dispepsia.


Keywords


Kafein, Sindrom Dispepsia, Pola Makan

Full Text:

PDF

References


Annet, N. And Naranjo, J. (2014) Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang’, Applied Microbiology And Biotechnology, 85(1), Pp. 2071–2079.

Ashari, A.N., Yuniati, Y. And Murti, I.S. (2022) ‘Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Dispepsia Fungsional Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman’, Jurnal Sains Dan Kesehatan, 4(2), Pp. 120–125. Doi:10.25026/Jsk.V4i2.688.

Budiharjono, K. And Fahmi, W.M. (2020) ‘Strategi Peningkatan Produksi Kopi Robusta (Coffea L.)Di Desa Pentingsari,Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta’, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh, 7(2), P. 373. Doi:10.25157/Jimag.V7i2.3338.

Fernandi, R. (2019) ‘Efek Kafein Terhadap Kesehatan Manusia’, Jurnal Cermin Dunia Kedokteran, 46(1), Pp. 64–69.

Hastuti, D.S. (2018) ‘Kandungan Kafein Pada Kopi Dan Pengaruh Terhadap Tubuh’, Media Litbangkes, 25(3), Pp. 185–192.

Husnul Ikhsan, M., Widya Murni, A. And Rustam, E.R. (2020) ‘Hubungan Depresi, Ansietas, Dan Stres Dengan Kejadian Sindrom Dispepsia Pada Mahasiswa Tahun Pertama Di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Sebelum Dan Sesudah Ujian Blok’, Jurnal Kesehatan Andalas, 9(1s), Pp. 74–81. Doi:10.25077/Jka.V9i1s.1158.

Iriondo-Dehond, A. Et Al. (2021) Effects Of Coffee And Its Components On The Gastrointestinal Tract And The Brain–Gut Axis, Nutrients. Doi:10.3390/Nu13010088.

Marliza, H. Et Al. (2022) ‘Hubungan Pola Makan Dengan Sindroma Dispepsia Pada Universitas Nusa Cendana’, Cendana Medical Journal, 2(1), Pp. 1–9.

Muhammad Ishak Ilham, Haniarti And Usman (2019) ‘Hubungan Pola Konsumsi Kopi Terhadap Kejadian Gastristis Pada Mahasiswa

Muhammadiyah Parepare’, Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 2(3), Pp. 433–446. Doi:10.31850/Makes.V2i3.189.

Peerapen, P. And Thongboonkerd, V. (2018) ‘Caffeine In Kidney Stone Disease: Risk Or Benefit?’, Advances In Nutrition, 9(4), Pp. 419–424. Doi:10.1093/Advances/Nmy016.

Purnamasari, L. (2017) ‘Faktor Risiko , Klasifikasi , Dan Terapi Sindrom Dispepsia’, Continuing Medical Education, 44(12), Pp. 870–873.

Rahmadyah, I., Rozalina And Handini, M. (2019) ‘Hubungan Kecemasan Dengan Kejadian Sindrom Dispepsia Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Tanjungpura’, Jurnal Mahasiswa Pspd Fk Universitas Tanjungpura.

Socała, K. Et Al. (2021) ‘Neuroprotective Effects Of Coffee Bioactive Compounds: A Review’, International Journal Of Molecular Sciences, 22(1), Pp. 1–64. Doi:10.3390/Ijms22010107.

Tambunan, A.L. Et Al. (2022) ‘Tingkat Keparahan Stress Pada Dispepsia Fungsional Dibandingkan Dispepsia Organik’, Medicina Biomedica Journal, Pp. 36–43.

Toro-Monjaraz, E.M. Et Al. (2021) ‘Dyspepsia In Children: Organic Or Functional? Experience In A Tertiary Care Hospital’, J Gaceta Medica De Mexico, 157(5), Pp. 473–477. Doi:10.24875/Gmm.M21000601.

Wibawani, E.A., Faturahman, Y. And Purwanto, A. (2019) ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dispepsia Pada Pasien Rawat Jalan Poli Penyakit Dalam Di Rsud Koja’, Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, 17(1), Pp. 257–266.

Zakiyah, W. Et Al. (2021) ‘Definisi, Penyebab, Klasifikasi Dan Terapi Sindrom Dispepsia.’, Jurnal Health Sains, 2(7), P. 979.




DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v8i1.11095

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Jurnal Medika Malahayati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

PRODI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI