REVIEW ARTIKEL: FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN JALAN NAFAS

Adilah Marhamah S, Shalsabila Jasmira A, Imam Ghozali

Abstract


Abstrak: Review Artikel: Faktor Yang Mempengaruhi Jalan Nafas. Penatalaksanaan jalan nafas pada pasien menjadi permasalahan utama pada kasus pasien dengan general anestesi (GA). Pengelolaan jalan nafas merupakan tata cara untuk menjaga jalan nafas tetap terbuka. Manajemen kepatenan jalan nafas dapat mencegah terjadinya gangguan airway dengan cara melakukan pemasangan alat jalan nafas. Pengelolaan jalan nafas pasien dengan alat dapat  menggunakan alat jalan nafas faring (Oro pharyngeal airway/OPA atau Naso pharyngeal airway/NPA), alat sungkup laring (laryngeal mask airway/LMA), maupun pemasangan pipa trakea (endotracheal tube/ETT). Permasalahan yang kerap muncul pada prosedur intubasi yaitu kesulitan intubasi. Kesulitan intubasi sering berhubungan dengan komplikasi serius, khususnya bila petugas gagal melakukan intubasi dalam suatu tindakan anestesi. Risiko yang dapat dialami pasien apabila kesulitan bahkan kegagalan intubasi terjadi yaitu, cidera pada saluran pernafasan pasien, seperti perdarahan, aspirasi, penumpukan sekret, yang dapat berujung pada kematian karena gagal nafas atau hipoksia. Kegagalan penatalaksanaan pasien dengan jalan napas sulit mengakibatkan sekitar 25-30% kematian yang diawali dengan hipoventilasi, hipoksemia, kerusakan sel otak. Faktor penting untuk meningkatkan kulitas manajemen jalan napas yaitu penilaian status fisik sesuai ASA (American Society of Anesthesiologis), penilaian usia pasien, durasi proses operasi, jenis operasi yang dilakukan dan karakteristik anatomi penyulit intubasi. Hal ini sangat berguna mencegah terjadinya kejadian tidak diinginkan yang disebabkan kesulitan jalan nafas seperti kegagalan intubasi, gagal nafas hingga kematian.


Keywords


Jalan Nafas, Intubasi, Faktor Risiko

Full Text:

PDF

References


American Heart Association. 2020. Part 3: Adult Basic Life Support, Circulation, 2000, 102, I-22–I-59.

Blain M, Bonnafous N, Grovalet. 2010. The table maneuver: a procedure used with success in four cases of unconscious choking older subjects, Am J Med, 2010, 123, 1150.e1157–1150.e1159.

Fowler. 2019. Pfenninger and Fowler’s Procedures for Primary Care: Esophageal Foreign Body Removal, 94:676-679.

Green L, Holinger. 2018. Foreign Body Aspiration, Pediatric Respiratory Medicine (2nd Ed), 331-335.

Lee SH, Kim. 2015. The effectiveness of lateral position during flexible bronchoscopy, European Respiratory Journal. 44: P710.

Luczak. 2019. Effect of body position on relieve of foreign body from the airway, AIMS Public Health, 6(2), 154-159.

Maconochie R, Bingham C Eich. 2015. European Resuscitation Council Guidelines for Resuscitation 2015Section 6. Paediatric life support, Resuscitation 95 223–248.

Maconochie B, Bingham S, Skelett. 2020. Paediatric basic life support.

Perkins, Colqohun C. Deakin A, Handley C. Smith. 2020. Adult basic life support and automated external defibrillator.

Redding. 2018. The choking controversy: critique of evidence on the Heimlich maneuver, Crit Care Med, 7:475–9.

Sanuki S, Sugioka H, Son. 2009. Comparison of two methods for abdominal thrust: a manikin study, Resuscitation, 80, 499–500.

Simons S, Choi. 2020. Operative Otolaryngology Head and Neck Surgery: Tracheoscopy, Bronchoscopy, and Airway Foreign Bodies, 25(198):1393-1400

Sislam. 2020. Flexible bronchoscopy in adults: Preparation, procedural technique, and complications.

State of Queensland (Queensland Ambulance Service). 2020. Clinical Practice Procedures: Airway management/Magill forceps.




DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v8i1.13239

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Jurnal Medika Malahayati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

PRODI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI