Evaluasi Peresepan Obat Pasien Skizofrenia Lanjut Usia Di Unit Rawat Inap RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Indonesia

M Belraka Khazhadhia’ Kun Dendiana, Bintang Tatius Nasrullah, Maya Dian Rakhmawatie

Abstract


Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan yang sering terjadi pada lansia, yang menimbulkan tantangan kompleks dalam farmakoterapi akibat penurunan fungsi fisiologis seiring bertambahnya usia, prevalensi penyakit penyerta, dan peningkatan kerentanan terhadap reaksi obat yang tidak diharapkan. Penelitian ini mengkaji pola pemberian resep pada pasien rawat inap lansia yang didiagnosis skizofrenia di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi. Dengan menggunakan purposive sampling, data rekam medis pasien skizofrenia lansia yang dirawat inap antara Januari dan Desember 2022 diperoleh, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 41 orang. Analisis cross-sectional dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian penggunaan obat psikotropika berdasarkan Kriteria Beers 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien berjenis kelamin perempuan (56,1%), berada dalam kategori usia pra-lansia (< 60 tahun), dan menerima polifarmasi (79,0%). Haloperidol 5 mg muncul sebagai antipsikotik tipikal yang paling sering diresepkan (18,97%), sementara risperidone 2 mg merupakan antipsikotik atipikal yang paling sering diberikan (17,24%). Agen psikotropika tambahan, termasuk antidepresan, penstabil suasana hati, dan benzodiazepin, digunakan dalam mengelola gejala skizofrenia. Yang penting, semua resep antipsikotik sesuai dengan Kriteria Beers 2019. Namun, potensi interaksi obat teridentifikasi pada 21,96% pasien. Meskipun penggunaan obat antipsikotik pada populasi ini umumnya sejalan dengan pedoman yang ditetapkan, potensi interaksi obat menggarisbawahi perlunya pemantauan yang cermat untuk mengurangi risiko dan meningkatkan keselamatan pasien.


Keywords


Agen Antipsikotik; Evaluasi Penggunaan Obat; Interaksi Obat; Pasien Skizofrenia; Rekam Medis

Full Text:

PDF

References


Abadi, K., Widiasih, N., Kusumaningrum, P., Nasrun, M.W. (2018). Penggunaan antipsikotik pada lansia dan efek kardiovaskular: Evidence based case report. J Indon Med Assoc, 68(12), 481-485.

Aburamadan, H., Sridhar, S., dan Tadross, T. (2021). Assessment of potential drug interactions among psychiatric inpatients receiving antipsychotic therapy of a secondary care hospital, United Arab Emirates. J Adv Pharm Technol Res, 12(2), 45–51.

Adondis, J., Mongi, J., Tiwow, G.A.R., Palandi, R.R. (2019). Studi potensi interaksi obat pada pasien gagal jantung di instalasi rawat inap Rumah Sakit Advent Manado. Jurnal Biofarmasetikal Tropis, 2(2), 124–135.

Alam, M.T., Maruf, M.M, Sarkar, M., Ahmed, H.U., Akhter M. (2017). Pattern of prescribing psychotropics in the outpatient Department of a Tertiary Psychiatric Hospital. Bang J Psychiatry, 29(1), 10–13.

Anggraeni, N.R. dan Maulina, D. (2023). Pola peresepan obat anti depresan pada pasien rawat jalan di poli kejiwaan RS X periode Agustus – November 2022. Indonesian Journal of Health Science, 3(2), 99-104.

Badan Pusat Statistik. (2014). Statistik Penduduk Lanjut Usia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

By the 2019 American Geriatrics Society Beers Criteria® Update Expert Panel. (2019). American geriatrics society 2019 updated AGS Beers Criteria® for potentially inappropriate medication use in older adults. J Am Geriatr Soc, 67(4), 674-694

Fauziah, H., Mulyana, R. dan Martini, R. D. (2020). Polifarmasi pada pasien geriatri. Human Care Journal, 5(3), 804–812.

Gambassi, G., Sultana, J., dan Trifirò, G. (2015). Antipsychotic use in elderly patients and the risk of pneumonia, Expert Opin Drug Saf, 14(1), 1–6.

Gareri, P., Segura-Garcia., C., Manfredi, V.G.L., Bruni, A., Ciambrone, P., Cerminara, G., et al. (2014). Use of atypical antipsychotics in the elderly: A clinical review. Clin Interv Aging, 16(9), 1363-1373.

Holt, S., Schmiedl, S., dan Thurman, A. (2010). Potentially inappropriate medications in the elderly: The PRISCUS list. J Dtsch Arztebl Int, 107((3132), 543–51.

Kementrian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kementerian Kesehatan RI.

Lilford, P. & Hughes, J.C. (2020). Epidemiology and mental illness in old age. BJPsych Adv, 26(2), 92–103.

Musco, S., Ruekert, L., Myers, J., Anderson, D., Welling, M., Cunningham, E.A. (2019). Characteristics of patients experiencing extrapyramidal symptoms or other movement disorders related to dopamine receptor blocking agent therapy. J Clin Psychopharmacol, 39(4), 336–43.

Nochaiwong, S., Ruengorn, C., Thavorn, K., Hutton, B., Awiphan, R., Phosuya C., et al. (2021). Global prevalence of mental health issues among the general population during the coronavirus disease-2019 pandemic: A systematic review and meta-analysis. Sci Rep, 11(1), 10173.

Nurfahanum, R. (2022). Gambaran penggunaan obat antidepresan pada pasien depresi di RSUD Embung Fatimah kota Batam periode Januari - Desember 2020. Jurnal Health Sains, 3(3), 477-487.

Qonitah, N. & Isfandiari, M.A. (2015) Hubungan antara IMT dan kemandirian fisik dengan gangguan mental emosional pada lansia. Jurnal Berkala Epidemiologi, 3(1), 11.

Ramdini, D.A. Sumiwi, S.A., Barliana, M.I., Destiani, D.P., Nur, I.L. (2018). Potensi interaksi obat pada pasien skizofrenia di salah satu rumah sakit jiwa di Provinsi Jawa Barat. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 7(4), 280-293.

Saputra, D.R., Mayasari, D., dan Rusli, R. (2019). Analisis interaksi obat antipsikotik pada pasien skizofrenia di instalasi rawat inap RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda periode tahun 2019. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 111–116.

Sasfi, S.M., Untari, E.K., dan Rizkifani, S. (2022). Evaluasi pola peresepan pasien geriatri di RSUD Dr. Soedarso Pontianak berdasarkan beers criteria. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 11(2), 95-104.

Sharma, R., Bansal, P., Garg, R., Ranjan, R., Kumar, R., Arora, M. (2020). Prevalence of potentially inappropriate medication and its correlates in elderly hospitalized patients: A cross-sectional study based on Beers criteria. J Family Community Med, 27(3), 200-207.

Sisi, N, & Ismahmudi, R. (2020) Hubungan usia dan jenis kelamin dengan tingkat depresi pada lansia di posyandu lansia wilayah kerja Puskesmas Wonorejo Samarinda. Borneo Student Research, 1(2), 895–900.

Stegemann, S., Ecker, F., Maio, M., Kraahs, P., Wohlfart, R., Breitkreutz, J., et al. (2010). Geriatric drug therapy: neglecting the inevitable majority. Ageing Res Rev, 9(4), 384-98.

Susilowati, S. (2005). Penyidikan efek samping haloperidol dan chlorpromazine : Studi kasus pada pasien rawat inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang Periode 2005. Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik, 9, 4–9.

Syahdrajat T. (2019) Panduan Penelitian Untuk Skripsi Kedokteran Dan Kesehatan. Semarang: Rizky Offset.

Tejus A, Saxena SK, Dwivedi AK, Salmani MF, Pradhan S. (2022). Analysis of the prescription pattern of psychotropics in an outpatient department of a general hospital psychiatry unit. Med J Armed Forces India, 78(1), 74-79.

Varghese, G. A., K. Mansekhar, S. Chethana, S. Disha Rani, and G. Roop Sai. (2019). Antipsychotic prescribing pattern in elderly patients with psychiatric disorders. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Drug Research, 11(4), 120-5.




DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v8i3.14531

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Jurnal Medika Malahayati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

PRODI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI