Multigravida Hamil 42 Minggu Dengan Ketuban Pecah Dini Janin Tunggal Hidup : Laporan Kasus

Bambang Kurniawan, Aldo Falendra Priyono, Claresta Vania Putri, Febi Susanto, Reta Amelia Waldan, Kevin Susanto, Balqist Ar Rahmah, Muhamad Nursiha, Ajeng Ishelina Susilo

Abstract


Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya atau pecahnya selaput ketuban menjelang persalinan. Hal ini bisa terjadi menjelang akhir kehamilan atau jauh sebelum melahirkan. PROM prematur mengacu pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu. PROM berkepanjangan didefinisikan sebagai PROM yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum persalinan. Penyebab KPD belum diketahui atau masih belum jelas, sehingga tindakan pencegahan tidak dapat dilakukan selain menekan infeksinya. KPD dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada bayi baru lahir, termasuk kelahiran prematur, sindrom gangguan pernapasan, dan perdarahan intraventrikular, sepsis, hipoplasia paru, dan malformasi tulang. Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin p dengan G3P1A1 dengan keluhan nyeri perut dan keluar rembesan air dari jalan lahir.  Pasien sebelumnya sudah USG di Klinik Barokah Kemiling hasilnya Air ketuban tinggal sedikit. DJJ awal : 178 Irreguler di observasi 15 Menit 150 x Reguler TFU 29 CM Ketuban (+), VT 1CM, Hodge 1. Pada pemeriksaan dalam tampak rembesan cairan lendir ketuban. Diagnosa pada kasus ini adalah G3P1A1 Hamil 42 Minggu Inpartu kala 1 Fase laten dengan KPD + Oligohidramnion JTH Preskep. Tatalaksana yang dilakukan adalah Non Medikamentosa yaitu Informed Consent serta penjelasan rencana Observasi dan Tirah baring serta medikamentosa yaitu Infus RL dan Partus pervaginam Spontan.


Keywords


Ibu Hamil; Ketuban Pecah Dini; Penatalaksanaan

Full Text:

PDF

References


Ali, R. N., Hiola, F. A. A., & Tomayahu, V. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Komplikasi Ketuban Pecah Dini (Kpd) Di Rsud Dr Mm Dunda Limboto. Jurnal Health Sains, 2(3), 381–393.

Anriyani, R., & Putri, M. (2023). Keterkaitan Antara Usia, Paritas, dan Anemia dengan Jumlah Kasus KPD Pada Ibu Hamil di Desa Gunungsari Kabupaten Serang. Jurnal Ners, 7(2), 1275–1279.

Audyla, T. (2024). Studi Kasus: Asuhan Kebidanan Persalinan Sectio Caesarea Indikasi Gemelli dan Ketuban Pecah Dini. DELIMA: Jurnal

Kajian Kebidanan, 2(2), 42–46.

Barokah, L., & Agustina, S. A. (2021). Faktor Internal Kejadian Ketuban Pecah Dini di Kabupaten Kulonprogo. Window of Health: Jurnal Kesehatan, 4(2), 108–115.

Fatimah, S., Stianto, M., & Damayanti, M. (2023). Faktor Resiko Kejadian Ketuban Pecah Dini Pada Kehamilan: Literature Review. Jurnal Insan Cendekia, 10(1), 81–91.

Hariani, S. K., Nahariah, L., Rahmatia, A. K., Suhartatik, S. K., Fauziah, A., & Syarif, K. R. (2024). BUKU AJAR GANGGUAN GINEKOLOGI. Nas Media Pustaka.

Manuaba, M. (2009). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obsetri dan Gineokologi. FKUI.

Melisa, S. (2021). Faktor Risiko Ketuban Pecah Dini. Jurnal Medika Hutama, 3, 1645–1648.

Morgan, G. (2009). Obsetri dan Ginekologi. EGC, Kedokteran.

Novirianthy, R., Safarianti, S., Syukri, M., Yeni, C. M., & Arzda, M. I. (2021). Profil ketuban pecah dini pada ibu bersalin di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 21(3).

Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berasarkan Diagnosa Medis Dan NANDA NIC-NOC. Mediaction.

Puspitaningrum, E. M. (2022). Penatalaksanaan Kegawatdaruratan pada Maternal. Penerbit CV. Sarnu Untung.

Puspitasari, I., Tristanti, I., & Safitri, A. (2023). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Ruang Ponek RSU Kumala Siwi Kudus. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 14(1), 253–260.

Putriliani, W., Adibah, A., & Ramadani, N. (2024). Protokol Penangganan Pada Ketuban Pecah Dini. Medic Nutricia: Jurnal Ilmu Kesehatan, 9(4), 71–80.

Rahayu, B., & Sari, A. N. (2017). Studi deskriptif penyebab kejadian ketuban pecah dini (KPD) pada ibu bersalin. JNKI (Jurnal Ners Dan Kebidanan Indonesia)(Indonesian Journal of Nursing and Midwifery), 5(2), 134–138.

Rahmatullah, M. R., Sagia, N. A., Zahra, T. F., & Zulfadli, Z. (2024). Laporan Kasus: Pendekatan Multidisiplin dalam Manajemen Ketuban Pecah Dini pada Kehamilan Kembar. Medical Profession Journal of Lampung, 14(6), 1119–1123.

Sefin, I. S. (2022). Hubungan Antara Ketuban PecaSh Dini dengan Kejadian Asfiksia dan Sepsis Neonatorum. Jurnal Medika Hutama, 3(3), 26550–2655.

Siswari, B. D., Yanti, E. M., & Priyatna, B. E. (2023). Hubungan Kelahiran Prematur dengan Kejadian Ikterus Neonatorum pada Bayi Baru Lahir di RSUD. Journal of Pharmaceutical and Health Research, 4(2), 319–325.

Zamilah, R., Aisyiyah, N., & Waluyo, A. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) Pada Ibu Bersalin Di RS. Betha Medika. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, 10(2), 122–135.




DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v9i1.19007

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Jurnal Medika Malahayati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

PRODI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI