Analisis Kadar Vitamin C Pada Perasan Kulit Pisang Kepok, Pisang Ambon, Dan Pisang Mas
Abstract
Provinsi Lampung dikenal sebagai daerah penghasil pisang dengan produksi tinggi, dan saat ini menempati peringkat ketiga di Indonesia setelah Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kandungan nutrisi pisang seperti air, karbohidrat, lemak, protein, serta vitamin C dan B juga sebagian terdapat pada kulitnya. Vitamin C berperan sebagai antioksidan yang membantu menetralisir radikal bebas yang dapat merusak sel dan jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan membandingkan kadar vitamin C pada perasan kulit pisang kepok, ambon, dan mas. Nira dari kulit pisang diekstrak, disegel, dan dibiarkan selama 24 jam. Analisis kadar vitamin C dilakukan secara kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis dan secara kualitatif menggunakan larutan NaOH 10% dan FeSO₄ 5% pada waktu penyimpanan 12, 120, dan 360 jam. Hasil penelitian menunjukkan kadar vitamin C tertinggi sebesar 292 mg/100 g pada pisang kepok setelah 120 jam, 447 mg/100 g pada pisang ambon setelah 12 jam, dan 231,4 mg/100 g pada pisang mas setelah 360 jam. Berdasarkan uji Kruskal-Wallis, terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara kadar vitamin C sampel kulit pisang dibandingkan dengan kelompok kontrol (p = 0,025 < 0,05).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agilent Technologies. (2014). The Secret of Good Peak Shape in HPLC. Agilent. Technologies, Inc. USA.
Almatsier (2016). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum
Amalia, S. A. (2016). Pengaruh Sumber Nutrisi Acetobacter aceti dan Varietas Kulit Pisang Terhadap Karakteristik Cuka Kulit Pisang. Skripsi Bandung Fakultas Teknik Pangan. Universitas Pasundan
Andarita, O. (2014). Dasyatnya 50 Buah dan Sayuran. Jakarta: Pustaka Agung Harapan.
Andriana, A & Susanti, M. (2024). Pengaruh Perbedaan Perasan Dan Ekstrak Kulit pisang Mas (Musa acuminata Colla) Terhadap Kadar Vitamin C Dengan Metode Spektrofotometri Uv-vis
Arisanty, A., & Dewi, R. P. (2018). Uji Efektivitas Ekstrak Air Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Pertumbuhan Propionibacterium acnes. Media Farmasi, 14(2), 66-71.
Carr, AB, Einstein, R., Lai, LY, Martin, NG, & Starmer, GA (1981). Vitamin C dan flu biasa menggunakan kembar identik sebagai kontrol. Jurnal Kedokteran Australia ,2 (8), 411-412.
Dewoto, H. R., & BP, S. W. (2012). Farmakologi dan terapi. Editor: Sulistina Ganiswarma. Penerbit FKUI: Jakarta
Gandjar, I.G., dan Rohman, A., (2012). Analisis Obat Secara Spektrofotometri
Hayati, R., Irhamni, D & Hasanuddin, H. (2023). Pengaruh Tingkat Kematangan dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Pisang Mas (Musa acuminata Colla). Jurnal Agrotropika, 22(2), 145-155.
Helmiyesi., Hastuti, R. B., & Prihastanti, E. (2008). Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Kadar Gula dan Vitamin C pada Buah Jeruk Siam (Citrus nobilis var. microcarpa). Buletin Anatomi dan Fisiologi. 16(2): 33-37.
Julfan, Harun, N., & Rahmayuni. (2016). Pemanfaatan Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca. Linn) dalam pembuatan dodol. Jurnal Jom Faperta, Vol. 3. No. 2, hal. 1-11
Kaleka, N. (2013). Pisang-pisang komersial. ARCITA. Yogyakarta
Kurniawan, Fredi. (2016). Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Pisang. https://fredikurniawan.com [16 Agustus 2022]
Maesaroh, S., & Kurnia, T. (2018). Program Peningkatan Pendapatan Masyarakat Desa Melalui Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Menjadi Produk Kulit Pisang Aneka Rasa Di Desa Tugu Selatan Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. Qardhul Hasan: Media Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 125-128.
Manuhara, A. (2020). Penetapan Kadar Vitamin C Pada Daun Bayam Hijau (Amaranthus tricolor L) Segar, Rebus Dan Goreng Secara Spektrofotometri Uv-Vis. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1–67.
Mulja, M., dan Suharman, (1995), Analisis Instrumental, Cetakan I, 26-32,. Airlangga University Press, Surabaya
Munadjim. (1988). Teknologi pengolahan pisang. PT. Gramdia. Jakarta.
Pratiwi, W , Manurung, A, Sumitra, J. 2020 .Penetapan Kadar Vitamin C Pada Kulit Pisang (Musa paradisiaca) Dengan Metode Spektrofotometri Uv-Visible Tahun 2018. Jurnal Farmasimed (JFM). Vol 2(2)
Prahdini, P. E. R., Yuniarti dan Krismawati, A.,2010. Karakterisasi Varietas Unggul Pisang Mas Kirana dan Agung Semeru di Kabupaten Lumajang. Buletin plasma nutfah. 16(2): 126-133.
Putri, Z, Wati, R, Widyanto, R, Rahmi, Y, Proboroni, W. 2020. Pengaruh Tepung Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L,) terhadap Aktivitas Antioksidan dan Sitotksisitas pada Sel kanker Payudara T-47D. Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol.5(3)
Safaryani, N., Haryanti, S., & Hastuti, E. D. (2007). Pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap penurunan kadar vitamin C brokoli (Brassica oleracea L). Anatomi Fisiologi, 15(2), 39-45.
Sinta, D., & Hasibuan, R. (2023). Analisis Morfologi Tanaman Pisang Kepok (Musa paradisiaca var. balbisiana colla) di Desa Tanjung Selamat Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Bioscientist: Jurnal Ilmiah Biologi, 11(1), 86-97.
Skoog, D. A., Holler, F. J., & Crouch, S. R. (2007). Principles of instrumental analysis. Thomson Brooks. Cole, Canada.
Suhartati, T. (2017). Dasar-dasar spektrofotometri UV-Vis dan spektrometri massa untuk penentuan struktur senyawa organik. Lampung: AURA
Winarsi, H. (2007). Antioksidan Alami danRadikal Bebas, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Pharmaciana, 5(1), 25-34.
Wiradona, I., Suwarsono, S., Sunarjo, L., & Rimbyastuti, H. (2015). Pengaruh Perasan Mengkudu Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Kesehatan Gigi, 2(1), 8-13.
DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v9i2.19902
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Jurnal Medika Malahayati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.