PENGARUH MEROKOK TERHADAP VISKOSITAS DARAH MELALUI PEMERIKSAAN HEMATOKRIT PADA MAHASISWA PEROKOK ANGKATAN 2011 UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG
Abstract
Latar Belakang : Kebiasaan merokok bukan saja merugikan bagi perokok tapi juga bagi sekitarnya. Merokok
menggangu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita hindari. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Perokok biasanya memiliki hematokrit yang tinggi dibandingkan yang bukan
perokok. Fakta menyatakan bahwa perokok bernapas pada 250 ml CO dari setiap bungkus rokok. Hematokrit yang lebih
banyak mengakibatkan kekentalan lebih besar
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah merokok dapat mempengaruhi viskositas darah melalui
pemeriksaan Hematokrit pada mahasiswa perokok angkatan 2011 Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik. Rancangan penelitian menggunakan cross
sectional dengan populasi adalah mahasiswa perokok dengan usia 18-25 tahun di Universitas Malahayati Bandar Lampung
sebanyak 30 orang perokok dan 30 orang bukan perokok. Sampel penelitian ini sebanyak 60 orang. Alat ukur stres yang
digunakan yaitu Kuesioner. Hematokrit diambil dari pemeriksaan laboratorium. Analisa bivariat menggunakan Uji Chi
Square.
Hasil : Hasil penelitian diketahui bahwa dari 60 responden sebanyak 80% mempunyai kadar hematokrit normal dan
20% memiliki kadar hematokrit yang tinggi. Dari hasil analisa bivariat p-value = 0,024 dan Odds Ratio (OR) = 7,0.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh merokok terhadap viskositas darah melalui
pemeriksaan hematokrit pada Mahasiswa perokok Angkatan 2011 Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Kesimpulan : Diketahui distribusi frekuensi sebagian besar memiliki kadar hematokrit normal (40 - 48 %), yaitu
sebanyak 48 orang (80%). Sedangkan sebagian kecil memiliki kadar hematokrit tinggi (> 48%), yaitu sebanyak 12 orang
(20%).
menggangu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita hindari. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Perokok biasanya memiliki hematokrit yang tinggi dibandingkan yang bukan
perokok. Fakta menyatakan bahwa perokok bernapas pada 250 ml CO dari setiap bungkus rokok. Hematokrit yang lebih
banyak mengakibatkan kekentalan lebih besar
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah merokok dapat mempengaruhi viskositas darah melalui
pemeriksaan Hematokrit pada mahasiswa perokok angkatan 2011 Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik. Rancangan penelitian menggunakan cross
sectional dengan populasi adalah mahasiswa perokok dengan usia 18-25 tahun di Universitas Malahayati Bandar Lampung
sebanyak 30 orang perokok dan 30 orang bukan perokok. Sampel penelitian ini sebanyak 60 orang. Alat ukur stres yang
digunakan yaitu Kuesioner. Hematokrit diambil dari pemeriksaan laboratorium. Analisa bivariat menggunakan Uji Chi
Square.
Hasil : Hasil penelitian diketahui bahwa dari 60 responden sebanyak 80% mempunyai kadar hematokrit normal dan
20% memiliki kadar hematokrit yang tinggi. Dari hasil analisa bivariat p-value = 0,024 dan Odds Ratio (OR) = 7,0.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh merokok terhadap viskositas darah melalui
pemeriksaan hematokrit pada Mahasiswa perokok Angkatan 2011 Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Kesimpulan : Diketahui distribusi frekuensi sebagian besar memiliki kadar hematokrit normal (40 - 48 %), yaitu
sebanyak 48 orang (80%). Sedangkan sebagian kecil memiliki kadar hematokrit tinggi (> 48%), yaitu sebanyak 12 orang
(20%).
Keywords
Rokok, Viskositas, Hematokrit
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v3i4.2040
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Medika Malahayati