HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN DENGAN ANGKA KEJADIAN DERMATITIS ATOPIK DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2019

Arief Effendi, Eka Silvia, Yesi Nurmalasari, Jeane Lawren

Abstract


Dari lima kota besar di Indonesia, didapatkan dari 10 besar penyakit kulit anak dan dari sepuluh rumah sakit besar yang tersebar di seluruh Indonesia, dermatitis atopik telah menempati peringkat pertama sebesar 23,7%. Dermatitis atopik lebih sering dijumpai pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki dengan rasio 1,3:1. Untuk mengetahui apakah  terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan angka kejadian dermatitis atopik di poliklinik kulit dan kelamin RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel diambil menggunakan total sampling sebanyak 96 pasien dermatitis atopik yang berobat di poliklinik kulit dan kelamin RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung  periode Januari 2018 – Desember 2019, data diperoleh dari catatan rekam medik RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Uji statistik dengan uji univariat dan bivariat. Pada penderita dermatitis atopik laki-laki sebanyak 41 orang (42.7%) dan pada perempuan sebanyak 55 orang (57.3%). Hasil uji statistik Chi-Square diperoleh p=0,012 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan angka kejadian dermatitis atopik.

Keywords


Dermatitis Atopik, Jenis Kelamin

References


Alini, A. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Atopik Di Puskesmas Bangkinang Kota. PREPOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat 2(2):33-42

Archietobias, M.A. (2014). Hubungan antara Dermatitis Seboroik dengan Kualitas Hidup Pasien di Rsud Abdul Moeloek Lampung. Jurnal Majority 3(6):10-18

DepKeS RI. (2013). Riset kesehatan dasar. Jakarta

Evina, B. (2015). Clinical manifestations and diagnostic criteria of atopic dermatitis. Jurnal Majority 4(4):9-21

Fitzpatrick, T. B. (2012). Fitzpatrick's color atlas and synopsis of clinical dermatology. New York:McGraw-Hill

Lufita, L. (2013). Hubungan Tingkat Stres Terhadap Peningkatan Risiko Terjadinya Dermatitis Atopik Pada Remaja Di Smp Negeri 8 Surakarta. [Disertasi]. Surakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Menaldi, S. L. S., Bramono, K., & Indriatmi, W. (2015). Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Nurfadilah S., Andi Z., Ansariadi. (2014). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Pkm Pattopakang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. Jurnal Majority 5(2):32-44

Pandaleke, T. A., & Pandaleke, H. E, (2014). Etiopatogenesis Dermatitis Atopi. JURNAL BIOMEDIK 6(2):2314-2324

Rubel, D., Thirumoorthy, T., Soebaryo, R.W. (2013). Consensus guidelines for the management of atopic dermatitis: An A sia–P acific perspective. The Journal of dermatology 40(3):1052-1063

Sihaloho, K., & Indramaya, D. M. (2017). Retrospective Study: Atopic Dermatitis in Childhood. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin 27(3):42-53




DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v4i2.2497

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Medika Malahayati



PRODI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI