HUBUNGAN FAKTOR DETERMINAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN TAHUN 2018

Festy Ladyani Mustofa, Rakhmi Rafie, Bonita Megamelina

Abstract


Demam tifoid adalah infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Penyakit demam tifoid sangat erat kaitannya dengan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan rumah. Namun, terdapat faktor determinan lain yang memengaruhi seperti agen, host (usia, jenis kelamin, riwayat demam tifoid, pendidikan), dan lingkungan. Mengetahui faktor determinan yang berhubungan dengan kejadian demam tifoid pada pasien rawat inap di rumah sakit pertamina bintang amin bandar lampung tahun 2018. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan desain studi kasus potong silang. Teknik pengambilan sample berupa simple random sampling. Instrument penelitian berupa rekam medik. Data dianalilis dengan uj Chi-square. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia (p=0.025, OR= 2.49), jenis kelamin (p=0.026, OR=2.29), pendidikan (p=0.020, OR=2.28) dan riwayat demam tifoid sebelumnya (p=0.028, OR=3.59). Terdapat hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, pendidikan dan riwayat demam tifoid sebelumnya dengan kejadian demam tifoid dengan p-value 0.05. Faktor yang paling mempengaruhi yaitu riwayat demam tifoid.

Keywords


Faktor Determinan, Demam Tifoid, Rawat Inap

References


Badan Pusat Statistik (BPS). “Jumlah Pasien Rawat Inap Menurut Jenis Penyakit”. (http://www.bps.go.id/diakses 6 Oktober 2019).

Departemen Kesehatan RI. (2006). Pedoman Pengendalian Demam Tifoid. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik.

Hudhah, M. H., & Hidajah, A. C. (2018). Perilaku Ibu dalam Imunisasi Dasar Lengkap di Puskesmas Gayam Kabupaten Sumenep. Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education,5(2):167-180.

Kurniasih, M. and Tursina, T.R.(2017). Diagnosis Penyakit TropisBerbasis Web Dengan Metode Certainty Factor. Jurnal Coding, 5(3):64.

Mayasari, D., & Pratiwi, A. (2009). Hubungan respon imun dan stres dengan tingkat kekambuhan demam tifoid pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Colomandu Karanganyar.Berita Ilmu Keperawatan, 2(1): 16.

Pramitasari, O.P. (2013). Faktor risiko kejadian penyakit demam tifoid pada penderita yang dirawat di rumah sakit umum daerah ungaran. Jurnal kesehatan Masyarakat Universitas Dipenogoro, 2(1):18787.

Putri, R. (2017). Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilku Hidup Sehat Kualitas Lingkungan Rumah [Skripsi]. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Putri, TP. (2016). Hubungan usia, status gizi, dan riwayat demam tifoid dengan kejadian demam tifoid pada anak di RSUD Tugurejo Semarang [Skripsi]. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.

Raflizar, R. And Herawati, M.H.(2009).Hubungan Faktor Determinan Dengan Kejadian Tifoid Di Pulau Jawa. Indonesian Journal of Health Ecology, 9(4):1357-1365.

RS Pertamina Bintang Amin. (2018). Buku Rekam Medik Pasien. Bandar Lampung.

Rustam, M.Z.A. (2012). Hubungan Karakterstik Penderita Dengan Kejadian Demam Tifoid Pada Pasien Rawat Inap Di RSUD Salewangan Maros. STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1(2):5762.

Ulfa F.,& Handayani O.W.K. (2018). Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Pagiyanten. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(2): 227-238.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4301. Jakarta.

Widodo J. Demam Tifoid. Dalam: Setiati S., Alwi I., Sudoyo A.W., Simadibrata M., Setiyohadi B., Syam A.F., penyunting. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-6. Jakarta: Interna Publishing:2014.

Widoyono. (2011). Penyakit Tropis. Jakarta: Erlangga.




DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v4i4.2555

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Medika Malahayati



PRODI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI