POTENSI EKSTRAK RUMPUT LAUT HIJAU (Bryopsis pennata) SEBAGAI LARVASIDA DALAM MENEKAN ANGKA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
Abstract
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Bitar, G., Ramos-Esplá, A.A., Ocaňa, O., Sghaier, Y.R., Forcada, A., Valle, C., Shaer, H.E., and Verlaque, M. (2017). The Introduced Marine Macroflora of Lebanon and Its Distribution on the Levantine Coast. Mediterranean Marine Science
Bhatt, S., Gething, P. W., Brady, O. J., Messina, J. P., Farlow, A. W., Moyes, C.L., et.al. (2013). The global distribution and burden of dengue. Nature 496:504-507.
Chahaya, I. (2003). Pemberantasan Vektor Demam Berdarah di Indonesia. Medan: USU digital library.
Chen, K., Herdiman, T.P., Robert, S. (2009). Diagnosis dan Terapi Cairan pada Demam Berdarah Dengue. Medicinus 22(1).
Depkes. (2015). Demam Berdarah Dengue. http://www.depkes.go.id/article/view/15011700003/demam-berdarah-biasanya-mulai-meningkat-di-januari.html.
Depkes RI. (2007). Nyamuk Vampir Mini yang Mematikan dalam Inspirasi dan Ide Litbangkes P2B2 Volume 2. Ciamis: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Loka Litbang Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang.
Djakaria, S. (2004). Pendahuluan Entomologi: Parasitologi Kedokteran Edisi ke-3. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Djakaria, S. (2004). Vektor Penyakit Virus, Riketsia, Spiroketa dan Bakteri. Dalam: Srisasi, G., Herry, D.I., Wita, P. Parasitologi Kedokteran Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Gunawan, E. (2009). Efek Potensial Larvasida Kombinasi Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum Linn) dan Biji Jarak (Ricinus communis Linn) Terhadap Aedes aegypti. [Skripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Kumar, S., Naim, W., Monika, M., Radhika, W. (2012). Evaluation of 15 Local Plant Species as Larvicidal Agents Against an Indian Strain of Dengue Fever Mosquito, Aedes aegypti L. (Diptera: Culicidae). Front Physiol 3 (104).
Mardiana, Supraptini, Nunik, S.A. (2009). Datura metel Linnaeus sebagai Insektisida dan Larvasida Botani Serta Bahan Baku Obat Tradisional. Media Penelitan dan Pengembangan Kesehatan 19.
Muktar, Y., Nateneal, T., and Abnet, S. (2016). Aedes aegypti as a Vector of Flavivirus. Journal of Tropical Diseases 4(5).
Safar, R. (2009). Parasitologi Kedokteran: Protozoologi, Helmintologi, Entomologi. Bandung: CV. Yrama Widya.
Sendow, I. S., Bahri, A., dan Sarosa. (2000). Prevalensi Japanese-B-Encephalitis pada Berbagai Spesies di Indonesia. JITV 5 (1).
Staf Pengajar Departemen Parasitologi FKUI Jakarta. (2013). Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Badan Penerbit FKUI Jakarta.
WHO. (2005). Guidelines for Laboratory and Field Testing of Mosquito Larvicides. Geneva: World Health Organization.
Yanuar, F., P. (2009). Indeks Pertumbuhan Larva Aedes aegypti L. yang Terdedah Dalam Eksrak Air Kulit Jengkol (Pithecellobium lobatum). Aspirator 1 (2): 81-86.
Yu K.X., Ching L.W., Rohani A., Ibrahim J. (2015). Larvicidal Activity, Inhibition Effect on Development, Histopathological Alteration and Morphological Aberration Induced by Seaweed Extract in Aedes aegypti (Diptera: Culicidae). Asian Pacific Journal of Tropical Medicine 8(12): 1006–1012.
Yu K.X., Ching L.W., Rohani A., Ibrahim J. (2015). Mosquitoidal and Oviposition Repellent Activities of the Extract of Seaweed Bryopsis pennata on Aedes aegypti and Aedes albopictus. Molecules 20 (8); 14082-14102.
Zettel, C and Phillip, K. (2009). Yellow Fever Mosquito Aedes aegypti (Linneus) (Insecta: Diptera: Culicidae). EDIS.
DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v4i1.2665
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Medika Malahayati