PERBEDAAN ANGKA KAPANG KHAMIR PADA JAMU BERAS KENCUR GENDONG DI PASAR TRADISIONAL DENGAN JAMU BERAS KENCUR KEMASAN DI DEPOT JAMU KOTA BANDAR LAMPUNG

Febri Yanti Santika, Marhamah Marhamah, Wimba Widagdho Dinutanayo

Abstract


Jamu adalah obat tradisional yang berisi beberapa bahan tanaman menjadi penyusun jamu. Jamu beras kencur merupakan salah satu jamu yang dijual oleh pedagang jamu. Jumlah jamur yang besar, menunjukkan mutu jamu yang dihasilkan. Jamur yang menghasilkan zat racun atau toksin dapat meracuni organ tubuh bahkan mengakibatkan kanker. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan angka kapang khamir pada jamu beras kencur gendong di pasar tradisional dengan jamu beras kencur kemasan di depot jamu Kota Bandar Lampung. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain kompratif kausual. Analisis data menggunakan uji T Independent. Hasil penelitian dari 10 jamu beras kencur yaitu, 5 jamu beras kencur gendong di pasar tradisional dan 5 jamu beras kencur kemasan di depot jamu. Hasil angka kapang khamir 5 jamu beras kencur gendongĀ  2,55 x 102 sampai 95,5 x 103 koloni/mL didapatkan sampel tidak memenuhi syarat yaitu, sampel C 95,5 x 103 koloni/mL dan sampel D 7,1 x 103 koloni/mL dengan hasil persentase memenuhi syarat 60% sedangkan tidak memenuhi syarat 40%. Hasil angka kapang khamir 5 jamu beras kencur kemasan 4,5 x 102 sampai 6,3 x 102 koloni/g dengan hasil persentase 100%. Hasil analisis diperoleh p value 0,311 tidak ada perbedaan signifikan pada jamu beras kencur gendong dengan kemasan karena (p>0,05).

Keywords


Angka Kapang Khamir, Jamu Beras Kencur Gendong, Jamu Beras Kencur Kemasan

References


Asna, P., M., A., Mastika, L., M., K., Hastuti, U., S. (2016). Isolasi dan Identifikasi Kapang Kontaminan pada Jamu Serbuk yang dijual di Kota Pare Kabupaten Kediri. Jurnal Biologi: 91-100.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI. (2006). Metode Analisis PPOM, MPPOMN Nomor 97/mik/00, Uji Angka Kapang Khamir dalam Obat Tradisional. Jakarta: BPOM.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI. (2014). Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI Nomor: 12 Tahun 2014 Tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional. Jakarta: BPOM.

Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung. (2014). Daftar Nama Pasar Tradisional Kota Bandar Lampung.

https://bandarlampungkota.bps.go.id/statictable/2016/01/20/96/daftar-nama- pasar-tradisional-menurut-lokasi-di-kota-bandar-lampung-tahun-2014.html [Diakses 14 Januari 2020].

Dewi, (2016). Uji Angka Kapang-Khamir dan Identifikasi Salmonella spp pada Jamu Beras Kencur yang dijual di Pasar Sambilegi Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. [Skripsi]. Yogyakarta:Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Gandjar, R., Wellyzar, S., Ariyanti, O. (2006). Mikologi Dasar dan Terapan, Edisi 1 Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Kementrian Kesehatan RI. (2015). Pembuatan Jamu Segar yang Baik dan Benar. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Pramudya. (2008). Uji Kapang/Khamir dalam Jamu Gendong Beras Kencur yang beredar di Tiga Pasar di Kotamadya Yogyakarta. [Skripsi]. Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Pratiwi, S. T. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga Medical Series.

Sholichah, V. (2012). Kualitas Mikrobiologi Jamu Gendong Jenis Kunir Asem yang Diproduksi di Kelurahan Merbung Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten. Jurnal Kesehatan Masyarakat: 504-523.

Suharmiati & Handayani. L. (2006). Cara Benar Meracik Obat Tradisional. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.

Syarief, R., Ega, L., Nurwitri, C., C. (2003). Mikotoksin Bahan Pangan. Bogor: IPB Press.

Vialin, G. (2012). Pengalaman Keluarga Mengkonsumsi Jamu Dalam Perspektif Sehat Sakit di Desa Jaten Kecamatan Juwiring. [Skripsi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakata.

Wasito, H. (2011). Obat Tradisional Kekayaan Indonesia, Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Winarno, F.G. & Agustinah, W. (2005). Herba dan Rempah Aplikasinya dalam Hidangan, Cetakan 1, Bogor: M-Brio Press.

Yenny. (2006). Aflatoksin dan aflatoksikosis pada manusia. Jakarta. http://www.univmed.org/wpcontent/uploads/2012/04/yenni1.pdf [Diakses 7 Oktober 2019].




DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v4i3.3223

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Medika Malahayati



PRODI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI