HUBUNGAN ANTARA USIA, JENIS KELAMIN, DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS DI KLINIK MARDI WALUYO LAMPUNG TENGAH

Resti Arania, Tusy Triwahyuni, Firhat Esfandiari, Fidel Rama Nugraha

Abstract


Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengontrol gula darah atau glukosa) karena gangguan pankreas, atau tubuh tidak dapat secara efisien memanfaatkan insulin yang diproduksi. Diabetes mellitus adalah masalah kesehatan penduduk yang serius, dan salah satu dari empat penyakit tidak menular yang perlu ditindak lanjuti. Perlu diketahui bahwa dalam sepuluh tahun terakhir jumlah dan prevalensi diabetes mellitus terus meningkat. Diabetes mellitus adalah penyebab kematian kedelapan dari kedua jenis kelamin dan penyebab kematian kelima pada wanita. Tujuan Penelitian ini adalah Hubungan antara Usia, Jenis Kelamin, dan Tingkat Pendidikan dengan Kejadian Diabetes  Melitusdi Klinik Mardi Waluyo Lampung Tengah Tahun 2020. Metode penelitian ini adalah Penelitian ini bersifat observasional analitik, data yang diperoleh berupa data sekunder pasien suspect diabetes mellitus. Pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Lemeshow dengan populasi tidak diketahui sehingga mendapatkan 126 sampel. Analisis yang akan digunakan adalah analisis bivariat dengan uji Korelasi Spearman. Hasil yang didapat adalah Diketahui responden yang mengalami diabetes mellitus sebanyak 93 orang (73.8%), berusia dewasa tengah sebanyak 47 orang (87.0%), sebanyak 72 orang (79.1%) berjenis kelamin perempuan dan sebanyak 51 orang (85.0%) berpendidikan dasar Kesimpulan pada penelitian ini adalah Terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, dan tingkat Pendidikan dengan kejadian diabetes mellitus di klinik mardi waluyo lampung tengah tahun 2020.

Keywords


Diabetes Melitus, Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan

References


Alkhalaf, M., Al-Bustan, S., Hamoda, H., & Abdella, N. (2007). Polymorphism of p53 Gene Codon 72 In Kuwaiti With Coronary Artery Disease And Diabetes. International journal of cardiology 115(1): 1-6.

Darusman. (2009). Perbedaan Perilaku Pasien Diabetes Melitus Pria dan Wanita dalam Mematuhi Pelaksanaan Diet. Berita Kedokteran Masyarakat Universitas Gadjah Mada 25(1): 31-33.

Fedarko, N.S. (2012).The Biology of Aging and Frailty. Journal NCBI 27(1): 27–37.

Irawan, D. (2010). Prevalensi dan Faktor Resiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Daerah Urban Indonesia. [Skripsi]. Jakarta : Universitas Indonesia.

John, S.K, Budi, T.R, Gloria W. (2014). Analisis Hubungan Antara Umur dan Riwayat Keluarga Menderita DM Dengan Kejadian Penyakit DM Tipe 2 Pada Pasien Rawat Jalan Di Poliklinik Penyakit Dalam Blu Rsup Prof. Dr. R.D Kandou Manado. [Skripsi]. Manado : Universitas Sam Ratulangi.

Kementerian Kesehatan Indonesia. (2013). Hasil Riskesdas 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Lathifah, N.L. (2017). Hubungan Antara Karakteristikla Penderita, Durasi Penyakit, Keteraturan Periksa, dan Kadar Gula Darah dengan Keluhan Subjektif Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga.

Meidikayanti, W. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga Dan Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Hidup Diabetes Mellitus Tipe 2. [Skripsi]. Surabaya :Universitas Airlangga.

Miranti. P, Ari. U, Sri.Y. (2017) Gambaran Karakteristik Pasien Komplikasi Diabetes Di Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluyo Parakan. [Skripsi]. Semarang : Universitas Diponegoro.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nina, W. (2017) Hubungan Karakteristik Responden dengan Risiko Diabetes Melitus dan Dislipidemia Kelurahan Tanah Kalikedinding. [Skripsi]. Surabaya : Universitas Airlangga.

Perkumpulan Endkrionologi Indonesia. (2011). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB PERKENI.

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. (2015). Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB PERKENI.

Prasetyani, D.S. (2016). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kemampuan Self-Care pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe-2. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad 9 (2).

Sharma. S., Singh, H., Ahmad. H., Mishra. P., Tiwari. A. (2015). The Role of melatonin in diabetes: theraupetic implications. PUBMED Journal 9(5):391-9.

Sirait, A. M. Sulistiowati, A. (2015) Insiden dan Faktor Risiko Diabetes Mellitus pada Orang Dewasa di Kota Bogor. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 18(2): 43.

Smeltzer dan Bare. (2008). Teksbook of Medical Surgical Nursing Vol 2. Philadelphia : Lippincott William & Wilkins.

Susilawati. Made, D. Muljati, S. (2016) Perbandingan IMT dan Indikator Obesitas Sentral terhadap Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Litbang Kemkes 43(1): 17-22.

Skyler, J. S., Bakris, G. L., Bonifacio, E., Darsow, T., Eckel, R. H., Groop, L., & Ratner, R. E. (2017). Differentiation of diabetes by pathophysiology, natural history, and prognosis. Diabetes 66(2): 241-255.

Taylor, R., Lee, C., Kyne-Grzebalski, D., Marshall, S. M., & Davison, J. M. (2002). Clinical outcomes of pregnancy in women with type 1 diabetes. Obstetrics & Gynecology 99(4): 537-541.

World Health Organization (2010) Global report on diabetes. WHO Library Cataloguing-in-Publication Data. 58(12): 1-88.

World Health Organization. (2016)Obesity and Overweight. Available at: www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight (accessed : 5 September 2020).

Zahtamal. Chandra, F. Suryanto. dan Restuastuti, T. (2007) Faktor-Faktor Risiko Pasien Diabetes Mellitus. Berita Kedokteran Masyarakat 23(3): 7-14.




DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v5i3.4200

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Medika Malahayati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

PRODI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI