HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN INDWELLING KATETER DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) PADA PASIEN YANG TERPASANG KATETER DI RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

Hernandi Ashari Jaya, Indra Kumala, Nia Triswanti, Hidayat Hidayat

Abstract


Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan adanya mikroorganisme dalam saluran kemih dan ditemukannya bakteri yang berkolonisasi. Besar infeksi pada ISK disebabkan prosedur invasive atau instrumentasi saluran kemih yang biasanya berupa katerisasi perawatan dan pengurangan lama pemakaian kateter dapat menurukan terjadinya ISK. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara perawatan indwelling kateter dengan kejadian isk pada pasien yang terpasang kateter di ruang rawat inap penyakit dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Penelitian dilaksanakan  pada Oktober-November 2021 dengan teknik pengambilan yaitu total sampling. Hubungan antara perawatan indwelling kateter dengan kejadian infeksi saluran kemih (ISK) pada pasien yang terpasang kateter menunjukkan terdapat hubungan antara kedua variabel. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,006 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara perawatan indwelling kateter dengan kejadian ISK. Dan dari analisis diperoleh pula nilai OR = 7,875 artinya pasien dengan perawatan indwelling kateter kurang baik memiliki kecendrungan untuk terjadinya ISK sebesar 7,875 atau hampir 8 kali besar mengalami terjadinya ISK dibandingkan pasien dengan perawatan indwelling kateter yang baik. Dan diperoleh juga interval kepercayaan (1,964-31,574) dimana pada interval kepercayaan tidak mengandung nilai odds ratio 1 sehingga menunjukkan adanya hubungan antara perawatan indwelling kateter dengan kejadian ISK pada taraf signifikansi 5%.

Keywords


Infeksi Saluran Kemih (ISK), Indwelling Kateter

References


Afrilina, I., Erly, E., & Almurdi, A. (2017). Identifikasi Mikroorganisme Penyebab Infeksi Saluran Kemih pada Pasien Pengguna Kateter Urine di ICU RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 01 Agustus-30 November 2014. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(1), 196. https://doi.org/10.25077/jka.v6i1.670

Al-Hazmi, H. (2015). Role of duration of catheterization and length of hospital stay on the rate of catheter-related hospital-acquired urinary tract infections. Research and Reports in Urology, 7, 41–47. https://doi.org/10.2147/RRU.S75419

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.

Awaluddin, H., & Nursiswati, N. (2014). Larutan Pembersih PeriuretraSebelum Pemasangan Kateter Urin Menetap: Literature Review. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 2(2). http://jkp.fkep.unpad.ac.id/index.php/jkp/article/view/71

Baeti, N. T., Pratiwi, I. R., & Prastiwi, S. R. (2021). ISK, Farmakologi, Antibiotik Sofiyatun, Eli, Amananti, Wilda, Susiyarti 2021. 1–6.

Bolon, C. M. T. (2020). Hubungan Kualitas Perawatan Kateter Dengan Kejadian Infeksi Nosokomial Saluran Kemih Di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2019. Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda, 6(1), 66–74.

Depkes. (2013). Pedoman Manajerial Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Rumah Sakit Dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Eka Septiyarini S. Yunus, Widysusanti, T. S. T. (2014). Perbandingan Efektivitas Penggunaan Antibiotik Siprofloksasin Dan Ofloksasin Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Di Rumah Sakit Islam Gorontalo.

Furqan. (2003). Evaluasi Biakan Urin Pada Penderita BPH Setelah Pemasangan Kateter Menetap: Pertama Kali Dan Berulang. 1–41.

Herlina, S., & Mehita, A. K. (2019). Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Infeksi Saluran Kemih Pada Pasien Dewasa Di Rsud Kota Bekasi. Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia, 2(2), 100–115. https://doi.org/10.52020/jkwgi.v2i2.861

Hermiyanty. (2013). Deteksi Gen Resisten Ctx-M, Shv, Tem, Oxa-48 Pada Isolat Klinis Bakteri Escherichia Coli Dan Klebsiella Pneumoniae Yang Tergolong Multiple Drug Resistant Organisms. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Hidayat. (2015). Hubungan Lama Hari Pemasangan Kateter Dengan Kejadian Infeksi Saluran Kemih Pada Pasien Yang Terpasang Kateter Di Ruang Rawat Inap Penyakit. Jurnal Medika Malahayati, 2(1), 28–33.

Kasmad, S. U., & Wahyu, H. (2007). Hubungan Antara Kualitas Perawatan Kateter Dengan Kejadian Infeksi Nosokomial Saluran Kemih. Nurse Media, 1(1), 154763. https://doi.org/10.14710/nmjn.v1i1.237

Kresna, T. A., Maratning, A., & Warjiman. (2014). Gambaran Pelaksanaan Sop ( Standar Operasional Prosedur ) Perawatan Kateter Urine Menetap Oleh Perawat Di Ruang Medikal Bedah Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin. Jurnal Kesehatan, 3(1), 29–37.

Lina, L. F., & Lestari, D. P. (2019). Analisis Kejadian Infeksi Saluran Kemih Berdasarkan Penyebab Pada Pasien Di Poliklinik Urologi Rsud Dr. M. Yunus Bengkulu. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, 7(1), 55–61. https://doi.org/10.36085/jkmu.v7i1.346

Mochtar, C. A., & Noegroho, B. S. (2015). Gl isk (2nd ed.). Ikatan Ahli Urologi Indonesia.

NIDDK. (2017). Bladder infection (urinary tract infection) in adults. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, n.p. https://www.niddk.nih.gov/health-information/urologic-diseases/bladder-infection-uti-in-adults/all-content

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan (II). Rineka Cipta.

Perdana, M., Haryani, H., & Aulawi, K. (2017). Hubungan Pelaksanaan Perawatan Indwelling Kateter dengan Kejadian Infeksi Saluran Kemih. Jurnal Keperawatan Klinis Dan Komunitas, 01(01), 17–27.

Pratama, A. C., & Bangkele, E. Y. (2018). Identifikasi Bakteri Udara di Ruang Rawat Inap Paviliun Melati RSUD Undata Palu Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Kedokteran, 5(1), 61–71.

Pratistha, F. S. M., Sudhana, I. W., & Adnyana, I. W. L. (2018). Diagnosis Cepat Infeksi Saluran Kemih Dengan Menghitung Jumlah Leukosituria Pada Urinalisis Metode Flowcytometry Sysmex Ux-2000 Dengan Baku Emas Kultur Urin Di Rsup Sanglah Denpasar. Jurnal Penyakit Dalam Udayana, 1(2), 52–56. https://doi.org/10.36216/jpd.v1i2.4

Purnomo, B. (2014). Urologi. CV Sagung Seto.

Rahardjo, H. (2019). Kateterisasi Berkala Pada Dewasa dan Anak (I). Perkumpulan Kontinensia Indonesia.

Sari, E. W. P., & Satyabakti, P. (2014). Perbedaan risiko infeksi nosokomial saluran kemih berdasarkan kateterisasi urin, umur, dan diabetes melitus. Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, 205–216.

Sari, R. P. (2018). Angka Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK) Dan Faktor Resiko Yang Mempengaruhi Pada Karyawan Wanita Di Universitas Lampung Event Numbers Urinary Tract Infection (Uti) and Risk Factor that Affecting on Female Employees In University of Lampung. Majority, 7(3), 115–120. http://digilib.unila.ac.id/24540/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Sri hidayati, Susi muryani, R. putra. (2015). Studi Komparatif : Perawatan Kateter Indwelling Dengan 10% Providone Iodine Dan 0,9 % Normal Saline Terhadap Bakteriuria Di Ruang Icu Rsud Dr. Soeselo Slawi 2015.

Sukandar, E. (2014). Buku Ajar Penyakit Dalam (A. S. et al. S. Setiati, A. Idrus (ed.); VI). Interna Publishing.

Susantiningdyah et al. (2015). Perawatan Kateter Urine Indwelling Dengan Chlorhexidine Gluconate 2% Dalam Mencegah Infeksi Saluran Kemih Di Ruang Rawat Inap Rsud Taman Husada Bontang. Cmsnj, 3(2).

Syella, N., Yudha Rahman, E., & Yulia Budiarti, L. (2012). Kateterisasi Uretradi Bagian Bedah Rsud Ulin Banjarmasin Periode Mei-Agustus 2012. 9–15.

Johnson, JY, Smith-Temple, J & Carr, P 2005, Prosedur perawatan di rumah: pedoman untuk perawat, EGC, Jakarta.

Potter, P.A, dan Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa: Renata Komalasari,dkk.Jakarta:EGC. (2005).

Potter, (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC.

Rose, B.D. 2009 . 2"*^ edition , [e-book] : Pathology Of Renal Disease, New York, McGraw Hill.

Price, S.A., & Wilson, L.M. (2006). Pathophysiology : Clinical Concepts of Disease Processes. (6th ed.). Vol.2. Mosby: Elsevier Inc.

Purnmo B ,basuki (2011). Dasardasar Urologi edisi ketiga . Jakarta: Sagung Seto

Baratawidjaja, KG dan Rengganis, I. 2009. Imunologi dasar. Jakarta: FKUI.




DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v5i4.6186

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Medika Malahayati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

PRODI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI