PEMANFAATAN PEGAGAN (CENTELLA ASIATICA) DALAM MENDUKUNG KESEHATAN OTAK: POTENSI UNTUK PENGOBATAN PENYAKIT NEURODEGENERATIF DI KELURAHAN WAY HUWI, LAMPUNG SELATAN

Vania Amanda Samor, Siska Anggraini, Kevin Jusido Pratama, Nabila Amanda Putri Rusmiyanto

Sari


Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan inovasi masyarakat sertamendorong perbaikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di Perumahan Pemda RT 26 Dusun VII Desa WayHuwi Jati Agung, Lampung. Selain itu, kegiatan ini jugamengharapkan menambah pengetahuan serta wawasanmasyarakat. Centella asiatica, anggota dari famili Apiaceae(Umbelliferae), telah digunakan sebagai ramuan pengobatantradisional di Asia, termasuk pengobatan Ayurvedic danpengobatan tradisional Cina, selama lebih dari 2000 tahun.Centella asiatica telah diketahui secara luas sebagai agen penyembuh luka, karena kemampuannya untuk menyembuhkan luka kecil, goresan, luka bakar, dan iritasikulit. Juga digunakan untuk reepitelisasi kulit danmenyembuhkan luka epitel pada kornea. Penelitian ini bertujuan peserta dapat mengetahui jenis obat herbal, Peserta dapat mengetahui apa itu centella asiatica, Peserta dapat mengetahui manfaat dari tanaman pegagan (centella asiatica). Penelitian ini dilakukan menggunakan daun pegagan dengan nama latin Centella asiatica segar yang dikeringkan. Tanaman pegagan telah ditetapkan sebagai tanaman yang dapat digunakan untuk obat tradisional sejak tahun 1884 (Winarto & Surbakti, 2003). Berdasarkan BPOM RI (2010), juga memaparkan bahwa daun pegagan memiliki manfaat sebagai antioksidan sekaligus antibakteri, yang dapat meningkatkan aktivitas memori, mengatasi radang, memberi efek menenangkan, serta meningkatkan fungsi mental menjadi lebih baik (BPOM RI, 2010). Melalui penyuluhan ini diketahui manfaat daun pegagan bermanfaat untuk kalangan rumah tangga terutama ibu-ibu, dapat meningkatkan pengetahuan mengenai daun pegagan serta para peserta antusias dalam menerima materi yang disampaikan hingga praktek pembuatan obat herbal.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Alaiya, S., AS, Nour A. dan Santoso, H. 2015. Peran Air Perasan Pegagan (Centella asiatica) terhadap SOD pada Tikus. Biosaintropis (BioscienceTropic), 1(1): 37- 43.

Brinkhaus, B. et al. 2000. Chemical, pharmacological and clinical profile of the East Asian medical plant Centella asiatica. Phytomedicine: International Journal of Phytotherapy and Phytopharmacology, 7(5): 427–48.

Djuwita, I. et al. 2013. Induksi Ekstrak Pegagan Secara in vitro terhadap Proliferasi dan Diferensiasi Sel Otak Besar Anak Tikus. Jurnal Veteriner, 14(2): 138–144.

G.K., S., Muralidhara, B. S. P. dan M.S. Bharath, M. 2011. Exploring the Role of “Brahmi”(Bocopa monnieri and Centella asiatica) in Brain Function and Therapy. Recent Patents on Endocrine, Metabolic & Immune Drug Discovery, 5(1): 33–49.




DOI: https://doi.org/10.33024/jpfm.v6i2.13884

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##