PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAMBU BETUNG TERHADAP KAPASITAS ULTIMIT BETON BERTULANG

Edi Purwanto, Devi Oktarina, Siti Hasanah

Abstract


Seiring dengan perkembangan jaman, penggunaan beton dituntut untuk semakin meningkat dari segi kualitasnya, sehingga dibutuhkan suatu cara untuk meningkatkan kekuatan beton tersebut. Salah satu cara untuk meningkatkan kuat tekan beton adalah dengan cara memberikan bahan tambah seperti mikrosilika sebagai bahan pozzoland atau bahan yang lain yang dapat menambah kekuatan beton, yaitu penambahan serat bambu yang merupakan tumbuhan yang banyak tumbuh di Indonesi. Beberapa penelitian bambu memiliki kuat tarik yang cukup tinggi. Oleh karena itu bambu dapat dijadikan alternatif untuk memperkuat balok beton untuk menahan tegangan tarik. Penelitian ini digunakan bahan tambah kulit bambu Betung (Dendrocalamus Asper), sebagai fiber karena bambu
betung cukup rapat dan ruasnya panjang. Selain itu, bambu ini bersifat keras dan dinding batangnya relatif tebal yakni sekitar 1-3 cm. Penelitian menggunakan benda uji yang akan dibuat terdiri dari silinder diameter 150 mm dengan tinggi 300 mm, balok dengan ukuran 750 mm x150 mm x 150 mm. Masing-masing dibuat sebanyak 12 buah benda uji terdiri dari empat variasi prosentase kadar serat yaitu 0%; 0,2%; 0,4%; 0,6% serta FAS 0,5. Penambahan serat bambu Betung sangat berpengaruh terhadap kapasitas ultimit beton bertulang yaitu terjadi peningkatan kuat tekan sebesar 24,31% dan kuat tarik sebesar 77,12% pada volume serat 0,4%., tetapi kuat lentur mengalami penurunan sebesar 0,75%.


Kata Kunci : kuat tekan, kuat tarik, kuat lentur, bambu Betung.


ABSTRACT: The influence of bamboo betung fibers addition againts the ultimit reinforced concrete capacity.


With the advent of time, the use of concrete forced to increase in terms of quality, so it needs a way to improve the concrete strength .One way to strong increase press concrete is by granting of added as microsilica as a pozzoland or material other increased concrete, the additional fiber bamboo is plants much grown in Indonesia. A number of studies bamboo has a strong pull a high. Hence bamboo can be used as an alternative to strengthen concrete blocks to hold voltage pull .This research used of materials added the skin bamboo betung (dendrocalamus asper) as fiber because bamboo betung enough meetings and ruasnya long. In addition , bamboo this is a hard and its walls relatively thick about 1-3 cm. The research uses objects test to be made consisting of a cylinder diameter 150 mm and height of 300 mm , beam with size 750 mm x150 mm x 150 mm. each made as much as 12 objects test consisting of four variation prosentase levels fibers that is : 0 %; 0.2 %; 0.4 %; 0.6 % and fas 0.5 .The addition of fibers bamboo betung good affect on capacity ultimit reinforced concrete that is been an increase in compression strenght of 24,31 % and tensile strenght of 77,12 % in volume fibers 0.4 %, but flexural strenght decreased by 0.75 %.


Keywords : compression strength, tensile strength, flexural strength, Betung bamboo


Keywords


teknik, sipil

References


Akmal, Imelda. (2011). Bambu untuk Rumah Modern. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Dipohusodo, Istimawan. (1999). Struktur Beton Bertulang berdasarkan SK SNI T-15-1991-03 Departemen Pekerjaan Umum RI. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Mahyunis, Ardiansyah. (2006). Pengaruh Fiber Aspect Ratio Pada Perilaku dan Kapasitas Beban Lentur Balok Beton Fiber. skripsi

Universitas Lampung, Lampung.

Morisco. (1999). Rekayasa Bambu. Yogyakarta Murdock, L. J., Brook, K. M. (1999). Bahan dan Praktek Beton. Erlangga : Jakarta.

Purwanto. E. (1999). Pengaruh Fiber Lokal Pada Perilaku dan Kuat Torsi Ultimit Balok Beton Bertulang. Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Rivani, A., Marica. S. (2009). Perilaku dan Kapasitas Lentur Balok Beton Berserat Bambu.Jurnal SMAR Tek, Vol.7 No.4.

SNI. 03-2847-2002. Tata Cara Perhitungan Struktur beton Untuk Bangunan Gedung (Beta Versi). Bandung.

Suhardiman, M. (2011). Kajian Pengaruh Penambahan Serat Bambu Ori Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Tarik Beton. Jurnal Teknik, Vol.1 No.2.

Subyakto. (2009). Proses Pembuatan Serat Selulosa Berukuran Nano dari Sisal (Agave Sisalana) dan Bambu Betung (Dendrocalamus Asper). Berita selulosa, Vol.4 No 2.

Thambah. J. (2002). Beton Bertulang (edisi revisi). Rekayasa Sains : Bandung.




DOI: https://doi.org/10.33024/jrets.v1i2.1101

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains View My Stats

 Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains  indexed by:


Secretariat Office:
UNIVERSITAS MALAHAYATI
Mail  : Jl. Pramuka No. 27, Kemiling, Kota Bandar Lampung
Telp  : 0811729009
email: jurnalrts.ft@malahayati.ac.id

<" Copyright UNIVERSITAS MALAHAYATI
 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License