Remaja Keren Tanpa Rokok

Riska Hediya Putri* -  Universitas Aisyah Prngsewu, Indonesia
Feri Kameliawati -  Universitas Aisyah Prngsewu, Indonesia
Surmiasih Surmiasih -  Universitas Aisyah Prngsewu
Yenny Marthalena -  Universitas Aisyah Prngsewu, Indonesia

Saat ini, perilaku merokok semakin merata, bukan hanya perilaku orang dewasa, tetapi juga telah menjadi gaya hidup para remaja. Alasan remaja merokok yaitu coba-coba, gengsi, keingintahuan, sekedar ingin merasakan, kesepian, agar terlihat gaya, meniru orang tua, iseng, menghilangkan ketegangan, agar tidak dikatakan banci, lambang kedewasaan,  dan mencari inspirasi. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk mensintesis gagasan kreatif melalui sebuah program  edukasi dengan menitikberatkan pada usaha preventif dan promotif dalam mencegah dan mengatasi adiksi merokok pada remaja. Pelakasanaan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti siswa kelas 10 SMA Negeri 2 Gadingrejo yang berjumlah 67 siswa. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah melalui pemutaran video, ceramah, dan diskusi serta tanya jawab, dimana sebelum dan sesudah kegiatan siswa diberikan pretest dan posttest. Kegiatan ini meningkatkan pemahaman siswa tentang dampak merokok  bagi tubuh beserta bahayanya  dan memberikan hasil peningkatan pengetahuan siswa tentang bahaya rokok. Pentingnya program pencegahan merokok yang dilakukan secara regular agar bisa menyadarkan dan mengingatkan kembali tentang pentingnya waspada terhadap rokok dan asap rokok.

 

Kata Kunci : remaja, keren, tanpa rokok.

 

ABSTRACT

Nowadays, smoking behavior is getting evenly distributed, not just adult behavior, but also has become the lifestyle of teenagers. The reason teenagers smoke is to try, prestige, curiosity, just want to feel, loneliness, to look stylish, emulate parents, be fun, relieve stress, not to be said to be a sissy, a symbol of maturity, and seek inspiration. The purpose of this community service is to synthesize creative ideas through an educational program with emphasis on preventive and promotive efforts in preventing and addressing the smoking addiction in adolescents. The implementation in this community service is followed by grade 10 students of SMA Negeri 2 Gadingrejo, amounting to 67 students. The method used in this activity is through the screening of videos, lectures, and discussions and questions and answers, where before and after the activities of students are given pretests and posttest. This activity enhances students ' understanding of the impact of smoking for the body and its dangers and provides increased students ' knowledge of cigarette hazards. The importance of a regular smoking prevention programme in order to be able to alert and recall the importance of being wary of cigarettes and cigarette smoke

 

Keywords: teenagers, cool, no smoking

Kata Kunci : Remaja; Keren; Tanpa Rokok.

  1. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Kemenkes RI
  2. Giannakopoulos, G., Tzavara, C., Dimitrakaki, C., Kolaitis, G., Rotsika, V., & Tountas, Y. (2010). Emotional, behavioural problems and cigarette smoking in adolescence: findings of a Greek cross-sectional study. BMC Public Health, 10(1), 57.
  3. Hammado, N. (2014). Pengaruh rokok terhadap kesehatan dan pembentukan karakter manusia. Jurnal Kedokteran dan Farmasi, 1(1), 77-84.
  4. Hurlock, B. E.(2002). Psikologi Pekembangan Suatu Pendekatann Sepanjang Rentang Kehidupan, edisi kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.
  5. Kementrian Kesehatan. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2013 tentang Pencantuman Peringatan Kesehatan Dan Informasi Kesehatan Pada Kemasan Produk Tembakau. Jakarta: Kemenkes RI.
  6. Komalasari dan Helmi, F. (2000). Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja. Jurnal Psikologi. 2, (1). 37-47.
  7. Mariyati, L. I. (2014). Pelatihan Manajemen Diri dengan Pendekatan Choice Theory untuk Menurunkan Kecenderungan Merokok pada Remaja. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 2(1), 103-114.
  8. Nurmiyanto, A. (2013). Sosialisasi Bahaya Rokok Guna Meningkatkan Kesadaran Masyrarakat Akan Besarnya Dampak Buruk Rokok Bagi Kesehatan. Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, 2(03), 224-232.
  9. Rachmat, M., Thaha, R. M., & Syafar, M. (2013). Perilaku merokok remaja sekolah menengah pertama. Kesmas: National Public Health Journal, 7(11), 502-508.
  10. Rahayuwati, L., Lukman, M., Rahayu, E., & Ridwan, M. (2018). Program RIAS (Remaja Siaga Asap Rokok): Mencegah dan Mengatasi Adiksi Rokok pada Remaja di Cisaranten Kulon. Media Karya Kesehatan, 1(1).
  11. Sarwono, S.W. (2002). Psikologi remaja. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
  12. World Health Organization. (2015). Global Youth Tobacco Survey (GYTS): Indonesia report 2014 [Internet]. WHO Regional Office for South. East Asia.