Prevalensi Kematian Neonatal dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Praya Lombok Tengah

Sugiarti Rizki Utami, Ananta Fittonia Benvenuto, Halia Wanadiatri, Sugianto Prajitno

Sari


ABSTRACT

 

LBW is a baby born weighing  ≤ 2500 grams. Babies with LBW have a greater risk of experiencing morbidity and mortality. LBW is one of the main causes of neonatal death. Neonatal conditions are conditions that are most vulnerable to death because the baby's immune system is still low. Neonatal death is death that can occur in babies aged 0-28 days but is not caused by an accident, disaster, injury or suicide. To determine the prevalence of LBW with neonatal deaths at Praya Regional Hospital, Central Lombok in 2020. This research is an observational quantitative analytic study with a cross sectional research design. The sampling technique used is purposive sampling technique with a total sample of 219 respondents. The data studied were analyzed using the SPSS program. The results of the analysis show that the data obtained from 219 respondents showed that the number of males was 89 (40.6%) and 130 (59.4%) females. For the number of LBW classifications, there are 124 (56.6%) BBLR, 86 (39.3%) BBLSR and 9 (4.1%) BBLER. The number of neonates who died was 48 (21.9%) and 171 (78.1%) who did not die. The causes of LBW were asphyxia as many as 42 (19.18%), hypothermia 63 (28.77%), sepsis 79 (36.07%) and prematurity 35 (15.98). Conclusion: Data obtained from 219 respondents showed that the largest number of genders were women with 130 (59.4%) respondents, the highest number of respondents who gave birth to low birth weight babies were in the LBW category at 124 (56.6%), the number 48 respondents died (21.9%) and the most common cause of LBW was sepsis/infection, 79 (36.07%).

 

Keywords: Neonatal Death, LBW

 

 

ABSTRAK

 

BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat ≤ 2500 gram. Bayi dengan BBLR mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami morbiditas dan mortalitas. BBLR menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kematian neonatal. Kondisi neonatal merupakan kondisi yang paling rentan terhadap kematian karena daya tahan tubuh bayi yang masih rendah. Kematian neonatal adalah kematian yang dapat terjadi pada bayi usia 0-28 hari namun bukan disebabkan oleh suatu kecelakaan, bencana, cedera ataupun bunuh diri. Untuk mengetahui prevalensi kematian neonatal dengan BBLR di RSUD Praya Lombok Tengah Tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian jenis kuantitatif analitik observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak  219 responden. Data yang diteliti dianalisis menggunakan program SPSS. Hasil analisis menunjukan bahwa data yang diperoleh dari 219 responden didapatkan jumlah jenis kelamin laki-laki sebanyak 89 (40,6%) dan perempuan sebanyak 130 (59,4%). Untuk jumlah dari klasifikasi BBLR terdapat kategori BBLR 124 (56,6%), BBLSR 86 (39,3%) dan BBLER 9 (4,1%). Untuk jumlah neonatal yang meninggal sebanyak 48 (21,9%) dan tidak meninggal sebanyak 171 (78,1%). Untuk penyebab BBLR karena asfiksia sebanyak 42 (19,18%), hipotermi 63 (28,77%), sepsis 79 (36,07%) dan prematuritas 35 (15,98). Data yang diperoleh dari 219 responden didapatkan bahwa jumlah jenis kelamin yang terbanyak yaitu perempuan dengan jumlah 130 (59,4%) responden, jumlah responden yang melahirkan bayi berat lahir rendah paling banyak terdapat pada kategori BBLR sebanyak 124 (56,6%), jumlah responden yang meninggal sebanyak 48 (21,9%) dan penyebab BBLR paling banyak terjadi karena sepsis/infeksi sebanyak 79 (36,07%). 

 

Kata Kunci: Kematian Neonatal, BBLR


Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Alifariki, L.O., Kusnan, A., Rangki, L. (2019). Faktor Determinan Proksi Kejadian Kematian Neonatus Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Utara. Bkm Journal Of Community Medicine And Public Health, 35(4), 131-138.

Amalia, K. (2021). Faktor-Faktor Yang Berkaitan Dengan Kejadian Anemia Defisiensi Besi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Lasi (Doctoral Dissertation, Universitas Islam NegeriSumatera Utara Medan).

Dinas Kesehatan Ntb. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019. Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019, 1–85.

Dinas Kesehatan Ntb. (2021). Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2020. Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2020, 1–85.

Fauzia, S. (2017). Hubungan Tingkat Preeklampsia Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) Di Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Periode 1 Oktober 2015-1 Oktober 2016 (Doctoral Dissertation, Fakultas Kedokteran).

Fitria, A , R., Suhartini, T., Supriyadi, B. (2024). Hubungan BeratBadanLahirRendah(Bblr)DenganKejadian Stunting Pada AnakUsia<5Tahun.JurnalPenelitian Perawat Profesional, 6(1)

Hanifah, W., & Djamilus, F. (2023). Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny. S Dengan Berat Badan Lahir RendahDiPuskesmasCiseeng. JurnalKesehatanSiliwangi, 4(2), 694-699.

Hasanah. (2017). Pengaruh Berat Badan Lahir Rendah Terhadap Kematian Neonatal Di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Tahun 2012-2013. Journal Of Chemical Information And Modeling, 53(9), 1689–1699.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.(2020).ProfilKesehatan Indonesia 2019,122–123.

Kementrian Kesehatan Rs Sardjito. (2019). Tatalaksana Perawatan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (Bblr)

Lestari, T. (2023). Pengaruh Penggunaan Nesting Terhadap Kualitas Tidur Bayi Berat Badan Lahir Rendah Di Rsud Sultan Imanuddin Pangkalan Bun (Doctoral Dissertation, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Cendekia Medika Pangkalan Bun).

Lusiana Gultom, S. S. T., Hutabarat, J., & Keb, M. (2018). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Zifatama Jawara.

Manik, L. F. (2021). Kecenderungan Prevalensi Berat Bayi Lahir Rendah (Bblr), Inisiasi Menyusui Dini (Imd) Dan Asi Eksklusif Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015–2020.

Martua, Y. S. (2021). Analisis Faktor-FaktorYangBerhubunganDengan Kejadian Sepsis Neonatorum Di Rsud Taluk Kuantan. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 13(1)

Novitasari, A., Hutami, M. S., & Pristya, T. Y. R. (2020). Pencegahan Dan Pengendalian Bblr Di Indonesia: Systematic Review. Pencegahan Dan Pengendalian Bblr Di Indonesia, 2(3), 175–182.

Putri, W. (2019). Faktor Ibu Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah. Higea Journal Of Public Health Research And Development, 3(1), 55–62.

Rachmadian, A. P., Shodikin, M. A., & Komariah, C. (2018). Faktor-Faktor Risiko Kematian Bayi Usia 0-28 Hari Di Rsd Dr. Soebandi Kabupaten Jember. Journal Of Agromedicine And Medical Sciences, 4(2), 59–65.

Wati, S., & Adi, S. (2020). Gambaran KematianNeonatalBerdasarkan KarakteristikIbuDiKotaSemarang.JurnalEpidemiologiKesehatan Komunitas, 5(2), 82–87.

World Health Organization (Who). (2018). Low Birth Weight Policy Brief. Global Nutrition Targets 2025




DOI: https://doi.org/10.33024/mahesa.v4i6.14511

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Publisher: Universitas Malahayati Lampung


Creative Commons License
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License


kostenlose besucherzähler