Efektifitas Ekstrak Daun Tapak Dara terhadap Penyembuhan Luka

Pasyamei Rembune Kala, Miftahul Jannah, Hafni Zahara, Silfia Hafidhah

Sari


ABSTRACT

 

The tapak dara plant (catharanthus roseus) contains flavonoids that are effective for healing burns. Tapak Dara has active compounds such as alkaloids reserpine, vindolin, katarantin, leurosin, adenosine, and tetrahydroalstonina which are located in all parts of the plant. Flavanoids and Triterpenoids have been shown to have properties that accelerate the wound healing process. The properties of the two components are known to have astrigenic and antimicrobial properties and play a role in wound contraction and accelerate epithelialization. This study aims to determine the effect of tapak dara leaf extract on burn wound healing. This research is an experimental study, to determine the effectiveness of tapak dara leaf extract with burn wound concentration. The sample in this study used tapak dara (catharanthus roseus) leaves taken from several villages in Aceh Besar and Banda Aceh. The extraction of tapak dara leaves was carried out for 48 hours with occasional stirring, after 48 hours the sample was filtered using filter paper to separate the residue from the filtrate, the filtrate obtained was then evaporated by using a rotary evaporator instrument to obtain a thick extract of tapak dara leaves. The tapak dara leaf extract obtained was 3.06 grams. In this study, 3 mice were prepared for experiments aged approximately 2 months with a body weight of 40-50 grams. Mice are kept for 5 days so that the test animals get used to the new environment and treatment, mice are placed in cages and fed enough every day. Mice are made burns on the back using a metal with a diameter of 23 mm, by heating the metal in a blue flame for 3 minutes and then attached to the mice's back for 5 seconds. Then, mice that have been burned are given different treatments. The results of the percentage of burn wound healing obtained using tapak dara leaf extract, where the healing reached 90% on day 7, the positive control healing reached 87% and the negative control had a percentage of wound healing that was not too large but showed the healing process. Tapak dara leaf extract can heal burn wounds with a percentage of 89% or 8mm on day 7. This is because topical application of tapak dara leaf extract can accelerate the wound healing process measured by the speed of wound closure and epithelialization period.

 

Keywords: Tapak Dara, Burns, Flavanoids and Epithelialization

 

ABSTRAK

 

Tanaman tapak dara (catharanthus roseus) mengandung flavonoid yang berkhasiat untuk menyembuhkan luka bakar. Tapak Dara memiliki senyawa aktif seperti alkaloid reserpin, vindolin, katarantin, leurosin, adenosin, dan  tetrahidroalstonina yang berada pada seluruh bagian tanaman. Flavanoida dan Triterpenoida telah terbukti mempunyai khasiat mempercepat proses kesembuhan luka. Khasiat kedua komponen tersebut diketahui mempunyai sifat astrigen dan antimikroba dan berperan dalam kontraksi luka serta mempercepat epitelisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh ekstrak daun tapak dara terhadap penyembuhan luka bakar. Penelitian ini berupa penelitian eksperimen, untuk menentukan efektivitas ekstrak daun tapak dara dengan konsentrasi luka bakar. Sampel dalam penelitian ini menggunakan daun tapak dara (catharanthus roseus) yang di ambil dari beberapa desa di Aceh Besar dan Banda Aceh. Ekstraksi  daun tapak dara dilakukan selama 48 jam dengan sesekali dilakukan pengadukan, setelah 48 jam sampel di saring menggunakan kertas saring untuk memisahkan residu dengan filtrat, filtrat yang diperoleh kemudian diuapkan pelarutnya dengan menggunakan instrumen rotary evaporator untuk mendapatkan ekstrak kental daun tapak dara. Ekstrak daun tapak dara yang di dapatkan sebanyak 3.06 gram. Pada penelitian ini disiapkan 3 ekor mencit untuk percobaan usia kurang lebih 2 bulan dengan berat badan 40-50 gram. Mencit di peliharan selama 5 hari agar hewan uji terbiasa dengan lingkungan dan perlakuan baru,mencit di letakkan di kandang dan di beri makan yang cukup setiap harinya. Mencit dibuat luka bakar pada bagian punggung menggunakan logam ber diameter 23 mm, dengan cara memanaskan logam di api biru selama 3 menit lalu ditempelkan pada punggung mencit selama 5 detik. Kemudian, mencit yang telah dibuat luka bakar diberikan perlakuan yang berbeda. Hasil dari persentese penyembuhan luka bakar didapatkan persentase kesembuhan menggunakan ekstrak daun tapak dara, dimana penyembuhannya mencapai 90% pada hari ke-7, kontrol positif penyembuhannya mencapai 87% dan kontrol negatif memiliki persentase penyembuhan luka yang tidak terlalu besar tetapi menunjukkan adanya proses penyembuhan. Ekstrak daun tapak dara dapat menyembuhkan luka bakar dengan persentase 89% atau 8mm pada hari ke-7. Hal ini di karenakan pemberian ekstrak daun tapak dara secara topikal dapat mempercepat proses kesembuhan luka diukur dari kecepatan penutupan luka dan periode epitelisasi.

 

Kata Kunci: Tapak Dara, Luka Bakar, Flavanoida dan Epitelisasi


Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Ahyanti, M., & Yushananta, P. (2022). Kombinasi Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharanthus Roseus) Dan Daun Sirsak (Annona Muricata) Sebagai Bio-Larvasida. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 16(3), 113-123.

Bennet, L., Peebles, D. M., Edwards, A. D., Rios, A., & Hanson, M. A. (1998). The Cerebral Hemodynamic Response To Asphyxia And Hypoxia In The Near-Term Fetal Sheep As Measured By Near Infrared Spectroscopy. Pediatric Research, 44(6), 951-957.

Bintoro, A. (2014). Inventarisasi Jenis Tumbuhan Obat Di Hutan Mangrove Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur. Jurnal Sylva Lestari, 2(1), 67-76.

Chairunnisa A. Pengaruh Aplikasi Ekstrak Daun Ceremai (Phyllanthus Acidus (L.)) Terhadap Jumlah Fibroblas Pada Hari Ke-7. Skripsi. Banda Aceh: 2015. P. 29

Dewi, I., Damriyasa, I. M., & Dada, I. K. A. (2013). Bioaktivitas Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharanthus Roseus) Terhadap Periode Epitelisasi Dalam Proses Penyembuhan Luka Pada Tikus Wistar. Indonesia Medicus Veterinus, 2(1), 58-75.

Harjana, Tri. (2009). Kajian Tentang Penggunaan Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Untuk Pengujian Bahan Kontrasepsi Tradisional. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan Dan Penerapan Mipa Yogyakarta: P. 1.

Laksmi, N., Dada, I. K. A., & Damriyasa, I. M. (2014). Bioaktivitas Ekstrak Daun Tapakdara (Catharanthus Roseus) Terhadap Kadar Kreatinin Dan Kadar Ureum Darah Tikus Putih (Rattus Norvegicus). Buletin Veteriner Udayana, 6(2), 147-152.

Lovianie, M. M., Nurmanila, S., & Mustika, M. (2018). Pengaruh Pemberian Sediaan Emulgel Kitosan-Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharantus Roseus (L.) G. Don.) Dan Emulgel Kitosan-Ekstrak Kulit Pisang Ambon (Musa Paradisiaca L.) Untuk Penyembuhan Luka Bakar Pada Kelinci. Jurnal Kesehatan Borneo Cendekia, 2(2), 217-228.

Nagori Bp, Solanki R. (2011). Role Of Medical Plants In Wound Healing. Research Journal Of Medical Plant; 5(4): 392-405

Nayak Bs, Pereira Lmp. (2006). Catharantus Roseus Flower Extracthas Wound-Healing Activity In Sprague Dawley Rats. Bmc Complementary And Alternative Medicine; 6(41): 1-6.

Nurmanila, S., Lovianie, M. M., & Jaluri, P. D. C. (2019). Pengaruh Pemberian Sediaan Emulgel Kitosan-Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharantus Roseus (L.) G. Don.) Untuk Penyembuhan Luka Bakar Pada Kelinci.

Prabakti Y. Perbedaan Jumlah Fibroblas Di Sekitar Luka Insisi Pada Tikus Yang Diberi Infiltrasi Penghilang Nyeri Levobupivakain Dan Yang Tidak Diberi Levobupivakain. Tesis 2005. P. 27

Putri, N. P. A. M. M. C. (2023). Bioaktivitas Topikal Gel Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharanthus Roseus L.) Terhadap Ekspresi Tnf-Alpha Pada Penyembuhan Traumatic Ulcer Mukosa Oral Mencit (Mus Musculus) (Doctoral Dissertation, Universitas Mahasaraswati Denpasar).

Putri, R. R., Hakim, R. F., & Rezeki, S. (2017). Pengaruh Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharanthus Roseus) Terhadap Jumlah Fibroblas Pada Proses Penyembuhan Luka Di Mukosa Oral. Journal Caninus Dentistry, 2(1), 20-30.

Santhi, A. A. W. K. (2023). Pengaruh Gel Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharanthus Roseus) Terhadap Kepadatan Kolagen Pada Penyembuhan Luka Pasca Insisi Gingiva Tikus Wistar (Rattus Norvegicus) (Doctoral Dissertation, Universitas Mahasaraswati Denpasar).

Samudera, A. G. (2017). Efektifitas Antipiretik Ekstraketanol Daun Tapak Dara (Catharantusroseus) Pada Mencit (Musmusculus). Borneo Journal Of Pharmascientech, 1(1).

Satyarsa, A. B. (2019). Potential Effects Of Alkaloid Vindolicine Substances In Tapak Dara Leafs (Catharanthus Roseus (L.) G. Don) In Reducing Blood Glucose Levels. Journal Of Medicine And Health, 2(4).

Swarayana Imi, Sudira Iw, Berata Ik. Perubahan Histopatologi Hati Mencit (Mus Musculus) Yang Diberikan Ekstrak Daun Ashitaba (Angelica Keiskei) (2012). Buletin Veteriner Udayana; 4(2): 119-125

Soediono, B. (1989). Equine Surgery. Journal Of Chemical Information And Modeling.

Ahyanti, M., & Yushananta, P. (2022). Kombinasi Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharanthus Roseus) Dan Daun Sirsak (Annona Muricata) Sebagai Bio-Larvasida. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 16(3), 113-123.

Dewi, I., Damriyasa, I. M., & Dada, I. K. A. (2013). Bioaktivitas Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharanthus Roseus) Terhadap Periode Epitelisasi Dalam Proses Penyembuhan Luka Pada Tikus Wistar. Indonesia Medicus Veterinus, 2(1), 58-75.

Laksmi, N., Dada, I. K. A., & Damriyasa, I. M. (2014). Bioaktivitas Ekstrak Daun Tapakdara (Catharanthus Roseus) Terhadap Kadar Kreatinin Dan Kadar Ureum Darah Tikus Putih (Rattus Norvegicus). Buletin Veteriner Udayana, 6(2), 147-152.

Putri, R. R., Hakim, R. F., & Rezeki, S. (2017). Pengaruh Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharanthus Roseus) Terhadap Jumlah Fibroblas Pada Proses Penyembuhan Luka Di Mukosa Oral. Journal Caninus Dentistry, 2(1), 20-30.

Samudera, A. G. (2017). Efektifitas Antipiretik Ekstraketanol Daun Tapak Dara (Catharantusroseus) Pada Mencit (Musmusculus). Borneo Journal Of Pharmascientech, 1(1).

Satyarsa, A. B. (2019). Potential Effects Of Alkaloid Vindolicine Substances In Tapak Dara Leafs (Catharanthus Roseus (L.) G. Don) In Reducing Blood Glucose Levels. Journal Of Medicine And Health, 2(4).

Soriton, H. (2014). Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Tapak Dara (Catharantus Roseus (L.) G. Don) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus Norvegicus L.) Yang Diinduksi Sukrosa. Pharmacon, 3(3).

Sura G, Carabelly An, Apriasari Ml. Aplikasi Ekstrak Haruan (Channa Striata)100% Pada Luka Punggung Mencit (Mus Musculus) Terhadap Jumlah Neutrofil Dan Makrofag. Jurnal Pdgi 2013; 62(2): 41-44

Tambaru, E. (2017). Keragaman Jenis Tumbuhan Obat Indigenous Di Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Alam Dan Lingkungan, 8(1).

Thomas, A., Bossers, A., Lee, M., & Lysaght, R. (2016). Occupational Therapy Education Research: Results Of A National Survey. The American Journal Of Occupational Therapy, 70(5),7005230010p1-7005230010p9.




DOI: https://doi.org/10.33024/mahesa.v5i1.15499

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Publisher: Universitas Malahayati Lampung


Creative Commons License
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License


kostenlose besucherzähler
slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor