Pengaruh Antimicrobial Dressing terhadap Proses Penyembuhan Luka Pada Pasien Post Debridement Ulkus Kaki Diabetik di Ruang Telukjambe RSUD Karawang
Sari
Patients who suffer from diabetes mellitus for more than 5 years are twice as likely to develop diabetic ulcers.The prevalence of diabetic foot ulcer sufferers in Indonesia is 15% of all diabetes mellitus sufferers, 30% have amputations and 32% mortality. Diabetes mellitus sufferers are very vulnerable to amputation due to the chronic condition of the disease and a greater risk of complications. The purpose of this writing is to determine the effect of Antimicrobial Dressing on the wound healing process in post-debridement patients with Diabetic Foot Ulcers in the Telukjambe Room, Karawang Regional Hospital. The research method used was quasi experiment. A quasi experiment is defined as an experiment with treatments, effectiveness measures, and experimental units, but does not use random allocation as a comparison to infer changes caused by the treatment. The treatment in this study was antimocrobal dressing. Research results: The average time for wound healing in the group using antimicrobials was 4 days with a standard deviation of 3,090 days. Statistical test results obtained a p value of 0.09 (>0.05), on the 3rd day the p value was 0.63 (>0.05) and on the 6th day the p value was 0.18 (>0.05). Conclusions and RecommendationsThe results of the study show that 13 respondents (25%) received antimicrobial dressing treatment for 1-3 days with a moderate wound healing process compared to 10 respondents (19.2%) who received antimicrobial dressing treatment for > 6 days. From the Chi Square statistical test, it was found that the p value was 0.002 < 0.05 α, so reject Ho and accept Ha, it can be concluded that there is a relationship between the effect of antimicrobial dressings on the condition of the wounds on the feet of patients suffering from diabetic ulcers in the Telukjambe room.
Keywords: Antimocrobal Dressing, Diabetic Foot Ulcers, Post Debridement.
ABSTRAK
Pasien yang menderita diabetes melitus lebih dari 5 tahun dua kali lebih berisiko terjadi ulkus diabetikum. Prevalensi penderita ulkus kaki diabetik di Indonesia sebanyak 15% dari seluruh penderita diabetes melitus, 30% terjadi amputasi dan 32% mortalitas. Penderita diabetes melitus sangat rentan mengalami amputasi disebabkan kondisi penyakit yang kronik dan risiko komplikasi yang lebih besar. Tujuan Penulis mengetahui pengaruh Antimicrobial Dressing terhadap proses penyembuhan luka pada pasien post debridement Ulkus Kaki Diabetik di Ruang Telukjambe RSUD Karawang. Metode penelitian yang digunakan adalah quasy experiment. Quasy eksperiment didefinisikan sebagai eksperimen dengan perlakuan, pengukuran keefektifan, dan unit percobaan, tetapi tidak menggunakan alokasi acak sebagai perbandingan untuk menyimpulkan perubahan yang disebabkan oleh perlakuan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah Antimocrobal dressing. Hasil Penelitian rata-rata waktu penyembuhan luka pada kelompok yang menggunakan antimicrobial adalah 4 hari dengan standar deviasi 3.090 hari Hasil uji statistic didapatkan p value 0,09 (>0.05) hari ke 3 p value 0.63 (>0.05) dan pada hari ke 6 di dapatkan p value 0,18 (>0.05). Kesimpulan dan Saran Hasil penelitian menunjukan responden dengan perawatan antimicrobial dresing selama 1-3 hari dengan proses penyembuhan luka sedang sebanayak 13 responden (25%) lebih besar dibanding dengan responden dengan perawatan antimicrobial dresing selama >6 hari dengan proses penyembuhan luka kurang dengan jumlah responden 10 orang (19.2%). Dari uji statistik Chi Square didapat p Value 0,002 < 0,05 α jadi tolak Ho dan terima Ha, maka dapat disimpulkan bahwa adaHubungan Pengaruh Antimicrobial Dressing Terhadap Kondisi Luka Pada Kaki Pasien Penderita Ulkus Diabetikum Di Ruang Telukjambe.
Kata Kunci: Antimocrobal Dressing, Ulkus Kaki Diabetik, Post Debridment
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Ana Damayanti, Ika Juita Giyaningtyas. (2023). Hubungan Pemberian Antimicrobial Dressing Terhadap Lama Waktu Penurunan Infeksi Ulkus Diabetik Di Rumah Sakit X Di Kabupaten Bekasi .Universitas Medika Suherman, 2023-10-05.
Angriani, S., Hariani, H., Dwianti, U., Kesehatan, P., & Makassar, K. (2019). Efektifitas Perawatan Luka Modern Dressing Dengan Metode Moist Wound Healing Pada Ulkus Diabetik Di Klinik Perawatan Luka Etn Centre Makassar. Politeknik Kesehatan Makassar, 10(01), 2087–2122.
Ardiansyah. (2018). Literatur Review: Perawatan Luka Dengan Modern Dressing Terhadap Penyembuhan Ulkus Diabetikum.
Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Pt Rineka Cipta.
Asmarani, Fadli, Murtini, Indirwa, H., & Bambang, R. (2021). Upaya Peningkatan Pengetahuan Perawat Dalam Proses Perawatan Luka Diabetes Mellitus. Jurnal Inonasi Pengabdian Masyarakat, 01(1), 14–18. Https://Stikesmu-Sidrap.E-Journal.Id/Jipengmas Jurnal Inonasi Pengabdian Masyarakat, 01 (1), 2021, 14-18%0a14
Bangun, S. (2019). Pengaruh Perawatan Luka Dengan Metode Dressing Modern Terhadap Kualitas Hidup Pasien Ulkus Diabetikum Di Klinik Asri Wound Care Center Medan Tahun 2019. 1–9.
Bilous. (2017). Seri Kesehatan Bimbingan Dokter Pada Diabetes.
Chrisanto,E.Y.(2017). Perawatan Ulkus Diabetik Dengan Metode Moist Wound Healing. Jurnal Kesehatan Holistik, 11(2), 123–131. Http://Ejurnalmalahayati.Ac.Id/Index.Php/Holistik/Article/View/254
Dahlan, M. S. (2017). Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel Dalam Penelitian. Penerbit Salemba Medika.
Damayanti,S. (2018). Diabetes Melitus Dan Penatalaksanaan Keperawatan. Nuhamedika.
Damsir, Muzakkir, Mattalatta, & Rini, I. (2018). Analisis Manajemen Perawatan Luka Pada Kasus Luka Diabetik Di Instalasi Gawat Darurat (Igd) Rumah Sakit Arifin Nu’mang Kabupaten Sidrap. Jurnal Kesehatan, 1(2), 116–124.
Dian Rakyat. Boyle, M. (2014). Pemulihan Luka. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran Egc.
Handayani,L..(2016). Studi Meta Analisis Perawatan Luka Kaki Diabetes Dengan Modern Dressing. 6(2), 149–159.
Hastjarjo. (2019). Quasi Experimentation: Design & Analysis Issues For Field Seeting. Houghton Mifflin Company.
Hidayat. (2021). Literature Review Efektivitas Modern Dressing Hydrocolloid Terhadap Penyembuhan Luka Pada Pasien Diabetes Mellitus. Stikes Bani Saleh,Jawabarat,Indonesia. Jurnal Keperawatan Merdeka(Jkm),1,81– 92. Https://Jurnal.Poltekkespalembang.Ac.Id/Index.Php/Jkm/Article/View/987
Husniawati, N. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ulkus Kaki Diabetes Mellitus Di Klinik Diabetes Mellitus. Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), 138–143.
Idf & Who. (2020). Internationa Diabetes Federation And World Health Organization. Idf & Who.
Karina, G. P., Sari, E. A., & Harun, H. (2024). Penerapan Hydrogel Dan Antimicrobial Dressing Terhadap Penyembuhan Luka Dan Sensasi Perifer Pada Pasien Gangrene Pedis. Jurnal Medika Nusantara, 2(3), 91–105.
Kemenkes Ri (2023). Diabetes Tipe 2 Paling Banyak Diderita Orang Indonesia Pada 2023. Data Book 2023.
Kusumastuty, H., & Nur, S. D. (2020). Penggunaan Terapi Komplementer Dalam Modern Wound Dressing Pada Pasien Dengan Luka Diabetes: Literature Review. Holistic Nursing And Health Science, 3(2), 81–91.
Maulana, M. (2018). Mengenal Diabetes Mellitus: Panduan Praktis Menangani Penyakit Kencing Manis. Penerbit Kata Hati.
Notoatmodjo, S. (2020). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Pt Rineka Cipta.
Panjaitan, E. H. E. (2021). Pengaruh Tindakan Perawatan Luka Terhadap Proses Penyembuhan Luka Ulkus Diabetikum Pada Pasien Dm Di Puskesmas Kota Rantauprapat. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, 11(1), 105–114.
Pemprov Jabar. (2023). Jumlah Penderita Diabetes Melitus Berdasarkan Kabupaten/Kota Di Jawa Barat. Sekertariat Satu Data Indonesia. Jakarta.
Potter, P.A & Perry, A. (2017). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
Ppl Rsud Karawang (2024). Data Keluar Masuk Pasien Rawat Inap: Karawang. 2024.
Price, S. A., & Lorraine, M. W. (2015). Patofisiologi Konsep Klinis Proses- Proses Penyakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran Egc.
Rakhmawati, Arifah (2021). Efektivitas Penggunaan Antimicrobial Dressing Terhadap Lama Proses Penyembuhan Luka Pada Pasien Ulkus Kaki Dabetik Di Pelayanan Kesehatan Wilayah Kabupaten Bekasi. Jurnal Forikes.
Riani, & Fitri, H. (2017). Perbandingan Efektivitas Perawatan Luka Modern “Moist Wound Healing” Dan Terapi Komplementer “Nacl 0,9% + Madu Asli” Terhadap Penyembuhan Luka Kaki Diabetik Derajat Ii Di Rsud Bangkinang. Jurnal Ners Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, 1(2), 98–107.
Samidah, I., Mirawati, & Desi, M. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ulkus Diabetik Pada Penderita Diabetes Melitus Di Rs Bhayangkara Tk Iii Polda Bengkulu Tahun 2016. Journal Of Nursing And Public Health, 5(1), 6–10. Https://Doi.Org/10.37676/Jnph.V5i1.548
Septian Mixrova Sebayang, Asmat Burhan (2024). Comparison Of Effectiveness Of Hydropobic Cutimed Sorbact Versus Cadexomer Iodine 0.9% On Healing Of Diabetic Foot Ulcer: A Randomized Control Trial Sm Sebayang, A Burhan - Journal Of Wound Research And Technology, 2024
Sjamsuhidajat,R.(2013). Buku Ajarilmu Bedah. Edisi3. Jakarta : Egc.
Tiara Desiniary Bagenda, Munir, N. W., & Tutik Agustini. (2021). Pengaruh Pemberian Antimicrobial Terhadap Penyembuhan Luka Pada Pasien Ulkus Diabetikum . Window Of Nursing Journal, 2(1), 101–106.
DOI: https://doi.org/10.33024/mahesa.v5i12.19754
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Publisher: Universitas Malahayati Lampung

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
kostenlose besucherzähler


Panduan Penulisan





