Hubungan Antara Ibu Melahirkan Yang Mengalami Preeklamsi dengan Kematian Neonatal di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek

Prambudi Rukmono, Anggunan Anggunan, Fonda Octarianingsih, Septi Ratna Sari

Sari


ABSTRACT

 

Preeclampsia is a risk factor for complications in mother and baby. Complications are eclampsia, pulmonary edema, placental abruption, oligohydramnios, and can cause maternal death. Long-term effects can also occur in infants born to mothers with preeclampsia, such as low birth weight due to premature delivery or experiencing stunted fetal growth, fetal distress, and increased perinatal morbidity and mortality. In cases of preeclampsia, increased blood pressure causes decreased uteroplacental perfusion. This can lead to reduced blood circulation to the fetus so that the fetus will be deprived of oxygen and nutrients, this can cause stunted fetal growth where one of its manifestations is low birth weight. To determine the relationship between preeclampsia and neonatal mortality in Abdul Moeloek General Hospital. The type of research used in this study is quantitative. The sample used in this study was neonate patients at Abdul Moeloek Hospital in 2020. Data analysis used Chi-Square analysis. Based on the comparative test, the p-value was 0.000 (p-value <0.005). This means that there is a significant relationship between preeclampsia and neonatal mortality.

 

Keywords: Preeclampsia, death, neonates

 

ABSTRAK

 

Preeklamsi menjadi faktor risiko terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi. Komplikasinya adalah eklampsia, edema paru, abrupsio plasenta, oligohidramnion, dan dapat menyebabkan kematian ibu. Dampak jangka panjang juga dapat terjadi pada bayi yang dilahirkan dari ibu dengan preeklamsi, seperti BBLR akibat persalinan prematur atau mengalami pertumbuhan janin terhambat, fetal distress, serta meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas perinatal. Pada kasus preeklamsia tekanan darah yang meningkat menyebabkan perfusi uteroplasenta mengalami penurunan. Hal tersebut dapat menyebabkan sirkulasi darah ke janin menjadi menurun sehingga janin akan kekurangan oksigen dan nutrisi hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat dimana salah satu manifestasinya adalah BBLR. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara preeklamsi dengan kematian neonatal di RSUD Abdul Moeloek. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pasien neonatal di RSUD Abdul Moeloek tahun 2020. Analisa data menggunakan analisis Chi-Square. Berdasarkan uji komparatif yang dilakukan, didapatkan p-value sebesar 0,000 (p-value <0,005). Hal ini berarti bahwasannya terdapat hubungan yang signifikan antara preeklamsi dengan angka kematian neonatal.

 

Kata Kunci: Preeklamsi, kematian, neonatal


Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Amalia, L., Sari, V. L. (2018). Pengaruh Preeklamsia Pada Ibu Bersalin Dengan Kematian Neonatal. Jurnal Antara Kebidanan. Vol. 1(4): 183- 191.

Annisa, K., Sri, H. (2018). Karakteristik Ibu Dan Faktor Risiko Kejadian Kematian Bayi Di Kabupaten Banjarnegara. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. 13(2): 168-178.

Candra, A. (2012). Hubungan antara preeklampsia dengan kejadian kematian neonatal di kamar bersalin RSU Dr Saifudin Anwar: Malang daftar Pustaka.

Cunningham, F.G., Leveno, K., Bloom, S., Harth, J., Rouse, D., Spong, C. (2013). Obstetri William. Ed. 23 Vol 2. Jakarta: EGC.

De Souza Rugolo, L. M. S., Bentlin, M. R., Trindade, C. E. P. (2011). Preeclampsia: Effect On The Fetus And Newborn. Neoreviews. 12(4): E198–206. Available From: Http://Neoreviews.Aappublications.Org/Lookup/Doi/10.1542/N Eo.12-4-E198

McCarthy, J. and Maine, D. (1992). A Framework for Analyzing the Determinants of Maternal Mortality. Studies in Family Planning, 23, 23-33. http://dx.doi.org/10.2307/1966825.

Moura PMSS, et al. (2014). Risk factors for perinatal death in two different levels of care: a case– control study. Reproductive Health Journal. 11:11.

Mutianingsih, R. (2013). Hubungan Preeklamsi Berat Dengan Kelahiran Preterm Di Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat 2013. Naskah Publikasi. Nusa Tenggara Barat: Universitas Nahdlatul Wathan Mataram.

Nugraheni, A. (2013). Pengaruh Komplikasi Kehamilan Terhadap Kematian Neonatal Dini Di Indonesia (Analisis Data Sdki 2007). Depok: Universitas Indonesia.

Owais A, Faruque AS, Das SK, Ahmed S, Rahman S, Stein AD. (2013). Maternal and antenatal risk factors for stillbirths and neonatal mortality in rural Bangladesh: a case-control study. PLoS One. 7;8(11):e80164. doi: 10.1371/journal.pone.0080164. PMID: 24244638; PMCID: PMC3820579.

POGI (Perkumpulan Obstetri Dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal). (2016). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Diagnosis Dan Tata Laksana Preeklamsia. Jakarta: Pogi.

Rachmadiani, A.P., Shodikin, M.A., Komariah, C. (2018). Risk Factors of Perinatal Death Age 0-28 Days at RSD dr. Soebandi Jember. Journal of Agromedicine and Medical Sciences. 4(2): 60-65.

Rahmawati, H. K. (2007). Hubungan Karakteristik Ibu, Karakteristik Bayi, Pelayanan Antenatal, Dan Perawatan Persalinan Dengan Kematian Neonatal Di Indonesia Tahun 2003-2003 (Analisis Data Sdki 2002-2003). Depok: Universitas Indonesia.

Roberts Jm, Druzin M, August Pa, Gaiser Rr, Bakris G, Granger Jp, Et Al. (2012). Acog Guidelines: Hypertension In Pregnancy. American College Of Obstetricians And Gynecologists. 1-100 P.

Rukmono, P. (2017). Neonatologi Praktis. Bandar Lampung: Aura.

Rukmono, P. (2017). Tatalaksana Bayi Baru Lahir. Bandar Lampung: Aura.

Saifuddin A. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Pt Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Schoeps, D., Almeida, M. F., Alenca, G. P., Jr., I. F., Novaes, H. M., Siqueira, A. A., Et Al. (2007). Risk Factors For Early Neonatal Mortality. Rev Saúde Pública. P. 1-8.

Sibai, B.M. and Cunningham, F.G. (2010). Prevention of preeclampsia and eclampsia. In Lindheimer M.D, Cunningham FG (eds). New York, p 215.

Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia (SDKI). (2012). Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia. Jakarta.

UNICEF, WHO, The World Bank, Un Pop Div. (2013). Levels And Trends In Child Mortality, Report 2013. United Nations: America.

Uzan J, Carbonnel M, Piconne O, Asmar R, Ayoubi Jm. (2011). Pre-Eclampsia: Pathophysiology, Diagnosis, And Management. Vasc Health Risk Manag. 7(1):467–74.

Wijayanti, A. C. (2013). Hubungan Jumlah Anak Yang Dilahirkan Terhadap Kejadian Kematian Neonatal (Analisis Data Sdki 2007). Depok: Universitas Indonesia.

Wiknjosastro, H., Saifuddin, A. B., & Rachimhadhi, T. (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

World Health Organization (WHO). (2013). Meeting To Develop A Global Consensus On Preconception Care To Reduce Maternal And Childhood Mortality And Morbidity. Meeting Report. Geneva: WHO.




DOI: https://doi.org/10.33024/mahesa.v2i1.3986

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Publisher: Universitas Malahayati Lampung


Creative Commons License
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License


kostenlose besucherzähler