Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Angka Kejadian Kondiloma Akuminata Di Poliklinik Kulit Dan Kelamin RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung Periode 2018-2020
Sari
ABSTRACT
Condyloma acuminate (CA) is a sexually transmitted disease caused by infection of Human Papilloma Virus (HPV) type 6 and type 11 with clinical manifestations in the form of papules or papillomatous nodules but can be asymptomatic. CA generally occurs in anogenital areas through micro-trauma to the skin or mucosa with risk factors such as high-risk sexual practices, multi-partner, and poor personal hygiene. The prevalence of HPV infection in the world is reported to continue to increase with a prevalence ranging from 160-289 per 100,000 people per year. In Indonesia, the prevalence of KA ranges from 5-19% among total sexually transmitted diseases. To determine the relationship between gender and the incidence rate of condyloma acuminate in the Dermatovenerology Polyclinic of Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung in 2018 - 2020. This type of research used in this study is a quantitative analytic study with a cross-sectional design. The samples were 102 patients who meet the inclusion criteria. Data were collected from January 2020 to February 2021. The data used in this study were secondary data from medical records. The data were evaluated by using the Chi-Square test. Among 102 samples, 71 patients diagnosed with condyloma acuminate, gender frequency distribution was 41 (58%) women and 30 (42%) men. Statistical test results with the chi-square test obtained p = 0.008 (p <0.05), which means that there is a significant relationship between sex and the incidence of condyloma acuminate. There is a significant relationship between gender and the incidence of CA in the Dermatovenerology Polyclinic of RSUD DR. H. Abdul Moeloek, Lampung Province in 2018-2020 with p = 0.008 (p <0.05).
Keywords: Condyloma Acuminate, Gender, Incidence
ABSTRAK
Kondiloma akuminata (KA) merupakan penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) tipe 6 dan tipe 11 dengan manifestasi klinis berupa papul atau nodul papilomatus namun dapat asimtomatis. KA umumnya terjadi pada daerah anogenital melalui mikro-trauma pada kulit atau mukosa dengan faktor risiko seperti, praktik seksual berisiko tinggi, multipartner dan kebersihan personal yang buruk. Pravelensi infeksi HPV di dunia dilaporkan terus meningkat dengan prevalensi berkisar antara 160-289 per 100.000 orang per tahun. Di Indonesia pravelensi KA berkisar antara 5-19% dari total penyakit menular seksual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengan angka kejadian kondiloma akuminata di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung pada Tahun 2018 - 2020. Jenis Penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan metode cross sectional menggunakan total sampling sebanyak 102 sampel pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan data dilakukan dari bulan Januari 2020 hingga Februari 2021. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa rekam medik. Data dievaluasi dengan uji Chi-Square. Didapatkan sampel penelitian berjumlah 102 pasien dengan 71 pasien terdiagnosis dengan Kondiloma Akuminata dengan distribusi frekuensi jenis kelamin yaitu sebanyak 41 orang (58%) perempuan dan 30 orang (42%) laki-laki. Pada hasil uji statistik dengan chi-square diperoleh p=0,008 (p<0,05) yang berarti adanya hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan angka kejadian kondiloma akuminata. Terdapat hubungan yang yang signifikan antara jenis kelamin dengan angka kejadian KA di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD.DR.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2018-2020 dengan hasil p=0,008 (p<0,05).
Kata Kunci: Kondiloma Akuminata, Jenis kelamin, Angka Kejadian
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Ayu, I., Nanda, I., Ratih, N. L. P., & Karna, V. (2018). KULIT DAN KELAMIN RSUP SANGLAH DENPASAR Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bagian / SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Udayana / Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah.. 7(11), 1–5.
Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, Angka kejadian Infeksi Menular Seksual. 2015
Clanner-Engelshofen, B. M., Marsela, E., Engelsberger, N., Guertler, A., Schauber, J., French, L. E., & Reinholz, M. (2020). Condylomata acuminata: A retrospective analysis on clinical characteristics and treatment options. Heliyon.
Deppa R. Camenga. et all. (2013) Incidence of Genital Warts in Adolescents and Young Adults in an Integrated Health Care Delivery System in the United States Before Human Papillomavirus Vaccine Recommendations
Effendi, A., Silvia, E., & Hernisa, M. (2017). Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kondiluma akuminata di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandarlampung tahun 2016. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 4(1), 8–11.
Fathurahmad A, Suling PL, Kapantow GM. (2018). Profil Kondiloma Akuminata di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. R. D. Kandou Manado Periode Januari 2013 sampai Desember 2013. J e-Clinic.
Habibie, D. P., & Barakbah, J. 2016. Studi Retrospektif : Profil Pasien Kondilomata Akuminata pada HIV / AIDS (A Retrospective Study : Profile of Condylomata Acuminata in Patients with HIV / AIDS ).
Handoko, R. P. (2017). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. (7th Ed.). Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Holmes, K. et all. (2008). Sexually Transmitted Diseases (4th Ed.). New York:Mc Graw Hill.
Latheresia, E. E. (2019). Karakteristik Pasien Kondiloma Akuminata pada Anogenital Dengan Human Immunodeficiency Virus ( HIV ) Di RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Januari 2012 - Desember 2017.
Saputera, M. D. (2018). OPINI KOH 5 % untuk Terapi Alternatif Kondiloma Akuminata di Pusat Pelayanan Kesehatan Primer. 45(6), 11–12.
Workowski, K. A., & Bolan, G. A. (2015). Sexually transmitted diseases treatment guidelines, 2015. In MMWR Recommendations and Repor ts (Vol. 64, Issue 3).
DOI: https://doi.org/10.33024/mahesa.v2i1.4070
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Publisher: Universitas Malahayati Lampung
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
kostenlose besucherzähler