Pijat Oksitosin Terhadap Tanda Kecukupan Asi Pada Bayi

Astri Cahya Ningsih* -  , Indonesia
Rosmiyati Rosmiyati -  Prodi DIV Kebidanan Universitas Malahayati, Indonesia
Nurul Isnaini -  Prodi Profesi Universitas Malahayati, Indonesia

Background: Breast feeding for babies has an important meaning, especially concerning sufficiency of nutrition and other substances required for body immunity against diseases. Oxytocin massage is one solutions to overcome lack of breast milk production, where oxytocin hormone takes a role.

Purpose:The objective of this research was to find out the influence of oxytocin massage to breast milk sufficiency for babies in Wirahayu, S.Tr., Keb private midwifery in Panjang of Bandar Lampung in 2020.  

Methods: This was a quantitative research by using quasi-experiment design and one group pretest and posttest approach. Population was 20 mothers with babies of 3-6 months old visiting Wirahayu, S.Tr.,Keb in Panjang of Bandar Lampung. 20 respondent samples were taken by using purposive sampling. Data were collected by using questionnaires and observations and analyzed by using univariate and bivariate analyses by using paired t-test.  

Result: The result showed that the average (mean) of breast milk sufficiency before and after oxytocin massage were 5.50 and 9.05 respectively. Statistic test result showed that there was an influence of oxytocin massage to breast milk sufficiency for babies in Wirahayu, S.Tr., Keb private midwifery in Panjang of Bandar Lampung in 2020 with p-value 0.000.

Conclusion: There was an influence of oxytocin massage to breast milk sufficiency for babies in Wirahayu, S.Tr., Keb private midwifery in Panjang of Bandar Lampung in 2020.

Suggestion

 

Keywords : oxytocin massage,breast milk sufficiency signs

 

ABSTRAK

 

Latar Belakang: Pemberian ASI pada bayi mempunyai arti sangat penting ,terutama menyangkut pemenuhan kebutuhan gizi dan zat lain pembentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit. Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidak lancaran produksi ASI, hormone yang berperan yaitu hormon oksitosin.

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap tanda kecukupan ASI pada bayi di PMB Wirahayu, S.Tr.,Keb Panjang Bandar Lampung Tahun 2020.

Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan pendekatan one group pre test and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 3-6 bulan di PMB Wirahayu, S.Tr.,Keb Panjang Bandar Lampung yang berjumlah 20 responden. 20 sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan lembar kuesioner dan observasi. Data dianalisa dengan analisa univariat dan bivariat dengan uji paired T-Test.

Hasil: Hasil penelitian menunjukan diketahui rata-rata (mean) tanda kecukupan ASI sebelum pijat oksitosin 5,50 dan rata-rata (mean) tanda kecukupan ASI sesudah pijat oksitosin 9,05. Berdasarkan hasil uji statistic didapatkan ada pengaruh pijat oksitosin terhadap tanda kecukupan ASI pada bayi di PMB Wirahayu, S.Tr.,Keb Panjang Bandar Lampung Tahun 2020 dengan p-value 0,000.

Kesimpulan: Ada pengaruh pijat oksitosin terhadap tanda kecukupan ASI pada bayi di PMB Wirahayu, S.Tr.,Keb Panjang Bandar Lampung Tahun 2020.

Saran ibu menyusui diharapkan agar dapat mencari informasi kesehatan tentang pentingnya pijat oksitosin melalui media cetak(buku,majalah,Koran atau tabloid) dan media massa (tv,internet) sehingga ibu akan mempunyai keterampilan dalam melakukan pijat oksitosin agar bayi mendapatkan cukup ASI dan tidak menemui kendala saat memberikan ASI

 

Kata Kunci : Pijat Oksitosin, Tanda Kecukupan ASI, ibu menyusui

  1. Aprina. 2015. Riset Keperawatan. Lampung. Pendidikan Diklat Lampung.
  2. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2016. Profil Kesehatan Lampung: Bandar Lampung.
  3. Endang Sutisna Sulaeman, dkk tentang Pengaruh Oksitosin Massageon Thepostpartum Ibu On ASI Produksi Di Surakarta Indonesia.
  4. Imroatul Azizah tentang Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Pengeluaran ASI Pada Ibu Postpartum DiBPM Pipin Heriyanti Yogyakarta Tahun 2016. Jurnal Penelitian. Akses 12 Juli 2017. Tidak Dipublikasikan.
  5. Kristiyanasari, 2011. ASI, Menyusui Dan SADARI. Yogyakarta, Nuha Medika.
  6. Kemenkes RI. 2016. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian Dan Pengembangan KesehatanKementerian Kesehatan RI.
  7. Kemenkes RI. 2014. Pedoman pelaksanaan stimulus,deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak ditingkat pelayanan kesehatan dasar. Jakarta. Kementrian Kaesehatan RI.
  8. Lailatif Nadiah Safitri, dkk tentang Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Tanda Kecukupan ASI Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngoresan Tahun 2018.
  9. Monika, F.B. (2014). BukuPintar ASI Dan Menyusui. Jakarta: Publishing.
  10. Natia Wiji, 2013. ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta. Nuha Medika
  11. Notoatmodjo, S. 2012.Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Penerbit PT.Rineka Cipta.
  12. Nugroho, HSW. 2008. Petunjuk Praktis Denver Developmental Screening Test. Jakarta: EGC.
  13. Profil PMB Wirahayu, ST.r.,Keb. Profil Kesehatan. Panjang. Bandar Lampung.
  14. Proverawati, 2010. Kapita Selekta ASI & Menyusui. Yogyakarta. Medical Book.
  15. Roesli, Utami, 2012. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta : Rineka Cipta.
  16. Rahayu, Puji. (2016). Panduan Praktikum Keperawatan Maternitas.Yogyakarta. Deepublisher.
  17. Sulistyaningsih, 2016. Metodologi Penelitian Kebidanan: Kuantitatif-Kualitatif. Yogyakarta. Graha Ilmu
  18. Setiadi, 2007. Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta. Graha Ilmu.
  19. Susilowati, 2015. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Bandung. Refika Aditama.
  20. Sulistyawati, A. 2009. Buku ajar asuhan kebidanan pada ibu nifas. Penerbit Andi: Yogyakarta.
  21. Walyani, 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas & Menyusui. Yogyakarta. Pustaka Baru Pres.

MJ : Midwifery Journal

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.cense.