Hubungan Paritas Dan Jarak Kehamilan Dengan Kejadian BBLR

Tri Mariati* -  Program Studi S1 Bidan, Stikes Hafsyawaty Zainul Hasan Probolinggo, Jatim, Indonesia., Indonesia
Iit Ermawati -  Program Studi S1 Bidan, Stikes Hafsyawaty Zainul Hasan Probolinggo, Jatim, Indonesia., Indonesia

Parity review looks at the number of babies born by looking at the number of babies who live and die at a gestational age of more than 20 weeks. The distance between pregnancies is a consideration to determine the pregnancy of the first child with the next pregnancy. Birth weight is the baby's weight measured within the first hour after birth. This study used a quantitative design with a retrospective cohort approach. The population in this study was 343. The sampling technique used was Simple Random Sampling, so the sample in this study was 184 patients at the Srikandi IBI General Hospital Jember January- March 2023. Data were collected using data collection sheets. Data were analyzed using SPSS Version 22 with the chi- square test at a significance level of α<0.05. The results showed that most of the respondents had parity with the risk category, namely 173 (94%) of respondents at the Srikandi IBI Jember General Hospital. Most of the patients had a risky pregnancy interval of 173 (94%) respondents. Most of the patients who had LBW were at risk for a number of 173 (94%) respondents. Based on statistical tests using chi square, the results obtained were p-value = 2.593 (α> 0.05) so that there was no relationship between parity and the incidence of LBW at Srikandi IBI General Hospital Jember. Based on statistical tests using chi square, the results obtained were p- value = 0.763 (α> 0.05) so that there was no relationship between pregnancy spacing and the incidence of LBW at Srikandi IBI General Hospital Jember.Suggestions: It is hoped that mothers can plan pregnancies at a healthy reproductive age, namely 20-35 years of age and regulate the number of pregnancies, namely 2-3 pregnancies. Mothers who have given birth more than 3 times should be able to use contraception to limit the number of births

 

Keywords: Parity, Distance of Pregnancy, LBW.

 

ABSTRAK

 

Latar belakang Paritas ditinjau melihat jumlah bayi yang dilahirkan dengan melihat jumlah bayi yang hidup dan mati pada umur kandungan lebih dari 20 minggu. Jarak kehamilan suatu pertimbangan untuk menentukan kehamilan anak yang pertama dengan kehamilan anak berikutnya. Berat bayi lahir yaitu berat badan bayi yang di timbang dalam waktu 1 jam pertama setelah lahir. Metode Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan kohort retrospektif. Populasi pada penelitian ini adalah 343. Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling, sehingga sampel yang ada dalam penelitian ini adalah 184 pasien Rumah Sakit Umum Srikandi IBI Jember Januari-Maret 2023. Data dikumpulkan menggunakan lembar pengumpul data. Data dianalisis menggunakan SPSS Versi 22 dengan uji chi square pada tingkat kemaknaan α<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sebagian besar dari responden memiliki paritas dengan kategori beresiko yaitu sebanyak 173 (94%) responden di Rumah Sakit Umum Srikandi IBI Jember. Sebagian besar pasien memiliki jarak kehamilan yang beresiko sejumlah 173 (94%) responden. Sebagian besar pasien memiliki kejadian berat bayi lahir rendah beresiko sejumlah 173 (94%) responden. Berdasarkan uji statistic menggunakan chi square didapatkan hasil p-value= 2,593 (α>0,05) kesimpulan sehingga tidak ada hubungan antara paritas dengan kejadian berat bayi lahir rendah di Rumah Sakit Umum Srikandi IBI Jember. Berdasarkan uji statistic menggunakan chi square didapatkan hasil p-value= 0,763 (α>0,05) sehingga tidak ada hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat bayi lahir rendah di Rumah Sakit Umum Srikandi IBI Jember. Saran Diharapkan bagi ibu dapat merencanakan kehamilan pada usia reproduksi sehat yaitu usia 20-35 tahun dan mengatur jumlah kehamilan yaitu dengan jumlah kehamilan 2-3 kali. Bagi ibu yang telah melahirkan lebih dari 3 kali sebaiknya dapat menggunakan alat kontrasepsi untuk membatasi jumlah kelahiran

 

Kata Kunci : berat bayi lahir rendah , Jarak Kehamilan ,paritas

 

  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. Amalia, Rosa Fitri, Weni Lidya Handayani, And Nabila. 2017. “Jurnal Kesehatan Saintika Meditory.”
  3. Aminuddin, Ridwan, And Hasmi. 2014. Determinan Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta: Trans Info Media. Arda,
  4. Darmi. 2015. “Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Di Ruangan Pnc Rsud Kota Makassar.” 841–54. Astuti,
  5. Dyah Puji, Siti Mutoharoh, And Rina Priyanti. 2015. “Pengaruh Penerapan Metode Kanguru Dengan Peningkatan Berat Badan Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Gombong.” Jurnal Involusi Kebidanan 5 No 9:65–78.
  6. Burhan, Hartina, Dahliah, And Nevi Sulvita Karsa. 2021. “Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil Terhadap Kejadian BBLR Di Rsia Sitti Khadijah 1 Makassar.Pdf.” Wal’afiat Hospital Journal Ii No 1:27–35.
  7. Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo. 2021. Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo.
  8. Dr. Dewi Setiawati, Spog., M. Ke. 2020. Fisio-Patologi Kehamilan, Persalinan Dan Kasih Sayang Universal. Bagaimana Proses Setetes Sperrma Menjadi Mahluk Hidup Baru ? Cetaka 1.
  9. Evasari, Erlyna, And Elsa Nurmala. 2016. “Hubungan Umur, Paritas Dan Status Gizi Ibu Dengan Kejadian BBLR.” Jurnal Obstretika Scientia 4(2):453–71.
  10. Fitriani, Herlin, And Cahaya Indah Lestari. 2019. “Hubungan Umur Ibu Dan Paritas Dengan Kejadian BBLR Di Wilayah Puskesmas Wates Kabupaten Kulon Progo *.” 4(2):2015–18.
  11. Hapisah, Djaswadi Dasuki, And Yayi Suryo Prabandari. 2010. “Depressive Symptoms Pada Ibu Hamil Dan Bayi Berat Lahir Rendah.” Kedokteran Masyarakat 26(2):81–89.
  12. Herliana, Lia, And Mamat Purnama. 2019. “Masalah Plasenta Serta Kehamilan
  13. Multiple Terhadap Kejadian BBLR Di Rsud Kota Tasikmalaya.” Media Informasi 15(1):40–45. Doi: 10.37160/Bmi.V15i1.240.
  14. Idai. 2015. “Ikatan Dokter Anak Indonesia.” Kemenkes Ri. 2018. “Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018.” Kementrian Kesehatan Ri 53(9):1689–99. 67
  15. Khoiriyah, Hikmatul. 2018. “Hubungan Usia, Paritas Dan Kehamilan Ganda Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rsud Abdul Moeloek ProvinsiLampung.” Jurnal Kesehatan “Akbid Wira Buana” 3(2):1–10.
  16. Kliegman, Robert M. 2011. Nelson Of Pediatric. 9 Terjemah. E. Kristiana, Noni, And Elvi Juliansyah. 2017. “Umur, Pendidikan, Pekerjaan Dan Pengetahuan Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).” 7–14.
  17. Kurniawan, Renaldi, And Soenarnatalina Melaniani. 2019. “Hubungan Paritas, Penolong Persalinan Dan Jarak Kehamilan Dengan Angka Kematian Bayi Di Jawa Timur.” Jurnal Biometrika Dan Kependudukan 7(2):113. Doi: 10.20473/Jbk.V7i2.2018.113-121.
  18. Lin, Li, Ciyong Lu, Weiqing Chen, Chunrong Li, And Vivian Yawei Guo. 2021. “Parity And The Risks Of Adverse Birth Outcomes: A Retrospective Study Among Chinese.” Bmc Pregnancy And Childbirth 21(1):1–11. Doi: 10.1186/S12884-021-03718-4.
  19. Majid, A. 2016. “Perspektif Ulama Hadis Dan Ilmu Kedokteran Tentang Fase Perkembangan Embrio.” Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis 7:85–102.
  20. Merzalia, Nita. 2012. “Determinan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah Di Rsud Dr.H.Moh.Ansari.” Kesehatan, Jurnal Dinamika 6 No 1.
  21. Nappu, Sofiana, And Suhartik , Yusnita Julyarni Akri. 2019. “Hubungan Paritas Dan Usia Ibu Dengan Kejadian BBLR Di Rs Ben Mari Malang.” 32–42. .
  22. Novitasari, Alfira, Mila Syehira Hutami, Terry Y. R. Pristya, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan, And Nasional Veteran. 2020. “Pencegahan Dan Pengendalian BBLR Di Indonesia :” 2(3):175–82.

MJ : Midwifery Journal

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.cense.