Sanitasi Lingkungan Rumah Balita Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Rejo Metro Utara

Suami Indarwati -  Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang, Indonesia
Linda Barus -  Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang, Indonesia
Ferizal Masra* -  Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang, Indonesia

Background: Stunting is a disruption in the growth and development of children due to chronic malnutrition and recurrent infections, which is characterized by their length or height being below standard. Stunting conditions can have an impact on the lives of toddlers, both short-term and long-term impacts.

Purpose: Understand the risk factors for environmental sanitization of the home of stunting toddler in the Work Area of Puskesmas Karang Rejo Metro Utara.

Methods: The research carried out is descriptive in nature, because it describes the risk factors for environmental sanitization of the home of stunting toddler in the Work Area of Puskesmas Karang Rejo Metro Utara in 2023. The population and sampel were all house of stunted toddlers recorded in the Puskesmas Karang Rejo Metro Utara up to August 2022, totaling 31 houses. (Puskesmas Karang Rejo Metro Utara Report 2022). The research was carried out in the Work Area of Puskesmas Karang Rejo Metro Utara in April - August 2023.

Results: Of the 31 houses of stunted toddlers based on data from the Puskesmas Karangrejo, researchers only managed to get data for 25 houses. The analysis used in this research is univariate analysis which is used to determine the frequency distribution of the variables studied, and is displayed in the form of a frequency distribution table of respondents based on physical home facilities and home sanitation facilities in the working area of the Puskesmas Karang Rejo Metro Utara, Kota Metro in 2023.

Conclusion: In this study, there were 5 stunted toddlers living in houses with physical facilities that met the requirements and 20 stunted toddlers living in houses with physical facilities that did not meet the requirements, and there was 1 stunted toddler living in a house with household sanitation facilities that met the requirements and 24 Stunted toddlers live in houses with household sanitation facilities that do not meet the requirements.

 

Keywords: Stunting, Sanitization, House, Toddler

 

ABSTRAK

 

Latar Belakang: Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Kondisi stunting dapat memberikan dampak terhadap kehidupan balita, baik dampak jangka pendek maupun jangka panjang.

Tujuan: Mengetahui gambaran factor resiko sanitasi lingkungan rumah balita stunting di Wilayah Kerja Puskemas Karang Rejo Metro Utara.

Metode: Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif, karena menggambarkan faktor resiko sanitasi lingkungan rumah balita stunting di Wilayah Kerja Puskemas Karang Rejo Metro Utara Tahun 2023. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah seluruh rumah dari balita stunting yang tercatat di Wilayah Puskemas Karang Rejo Metro Utara sampai dengan bulan Agustus tahun 2022 sebanyak 31 buah rumah. (Laporan Puskemas Karang Rejo tahun 2022). Penelitian dilaksanakan di Wilayah kerja Puskemas Karang Rejo Metro Utara pada bulan April - Agustus tahun 2023.

Hasil: Dari 31 rumah balita stunting berdasarkan data Puskesmas Karangrejo, peneliti hanya berhasil mendapatkan datanya sebanyak 25 rumah saja. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat yang digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi pada variable yang diteliti, dan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi responden berdasarkan sarana fisik rumah dan sarana sanitasi rumah di wilayah kerja Puskesmas Karangrejo, kecamatan Metro Utara, Kota Metro tahun 2023.

Kesimpulan: Dalam penelitian ini terdapat 5 orang balita stunting mendiami rumah dengan sarana fisik rumah yang memenuhi syarat dan 20 orang balita stunting mendiami rumah dengan sarana fisik rumah yang tidak memenuhi syarat, serta terdapat 1 orang balita stunting mendiami rumah dengan sarana sanitasi rumah yang memenuhi syarat dan 24 orang balita stunting mendiami rumah dengan sarana sanitasi rumah yang tidak memenuhi syarat.

 

Kata Kunci: Stunting, Sanitasi, Rumah, Balita,

  1. Adair, Linda S dan Guilkey, David K. 1997, Age Specific Determinant of Stunting in Filipion Children, The Journal of Nutrition, 127 (2)
  2. Aini EN, dkk. 2018. Faktor Yang Mempengaruhi Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Puskesmas Cepu Kabupaten Blora. http://ejournal3.undip.ac.id/ index.php/jkm. Semarang: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 6, No 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
  3. Alamsyah, Dedi., R. Muliawati. 2013. Pilar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta : Nuha Medika
  4. Bhoomika R Kar, et al, Cognitive development in children with chronic protein energy malnutrition, https://doi.org/10.1186/1744-9081-4-31, The Journal of Headache and Pain 24 July 2008
  5. Bomela NJ, 2009, Social, Economic, Health and Environmental Determinants Of Child Nutritional Status in Three Central Asia Republics. doi:10.1017/ S1368980009004790. Journal Public Health Nutrition Vol.12 No.10:1871-7
  6. Dewey, K.G dan Begum, K. 2011. Long-term Consequences of Stunting In Early Life, Blackwell Publishing Ltd Maternal and Child Nutrition. 7(3) : 5-18
  7. Endang L Achadi, 2015, Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global, http://www.http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2015/02/GNR-Presentation-8-Februari-2015_2mlm-rev1.pdf, FKM-UI Jakarta.
  8. Fernandes, 2017, Associated factors of malnutrition among African African children under five years old, Bom Jesus, Angola, http://dx.doi.org/10.1590/1678-98652017000100004, Revista de Nutrição vol.30 no.1 Campinas Jan./Feb. 2017
  9. Fikadu, T., Assegid, S. & Dube, L. (2014). Factor associated with stunting among children age 24 to 59 months in Meskan District, Gurage Zone, South Ethiopia: A case-control study. BMC Public Health, 14(800). Diakses dari http:// www.biomedcentral.com/ 1471-2458/14/800.
  10. Fikawati S, dkk. 2017. Gizi Anak dan Remaja. Jakarta: Rajawali Pers
  11. Gershwin M, Nestel P, Keen C,. 2004, Handbook of Nutrition and Immunity, New Jersey (US): Humana Press.
  12. Hardinsyah, 2017.Pencegahan Stunting. Bogor: Seminar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini
  13. Hastono, Sutanto Priyo, 2006, Analisis Data, FKM-UI, Depok
  14. Hidayat, A.A., 2009, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep Keperawatan Buku 1. Jakarta: Salemba Medika
  15. Istiany A dan Rusilanti, 2014, Gizi Terapan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.
  16. Kadinkes Propinsi Lampung, 2019, Materi Presentasi pada Seminar Nasional di Politeknik Kesehatan Tanjungkarang tanggal 4 Desember 2019, Bandar Lampung
  17. Kahfi A. 2015, Gambaran Pola Asuh pada Baduta Stunting Usia 13-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Neglasari Kota Tangerang Tahun 2015 [Skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
  18. Kartasapoetra, G., Marsetyo, 2008, Ilmu Gizi: Korelasi Gizi, Kesehatan dan Produktivitas Kerja, Rineka Cipta, Jakarta
  19. Keman, Soedjajadi, 2007, Six Fundamental Needs of Healthful Housing, https://media.neliti.com/media/publications/3933-ID-enam-kebutuhan-fundamental-perumahan-sehat.pdf , Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.3, No.2, Januari 2007, FKM-UNAIR
  20. Kemenkes RI, 2016, Hasil PSG dan Indikator Kinerja Gizi Tahun 2015, http://www.gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/FINAL_hasil_PSG_2015. pdf, Dirjen Kesmas Kemenkes RI, Jakarta.
  21. Kemenkes RI, 2016. Situasi Balita Pendek. Jakarta, Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI
  22. Kemenkes RI, 2017, Hasil PSG dan Penjelasannya Tahun 2016, http://www.kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/ files/Buku-Saku-Hasil-PSG-2016_842.pdf, Dirjen Kesmas Kemenkes RI, Jakarta
  23. Kemenkes RI, 2018, Hasil PSG Tahun 2017, http://www.kesmas.kemkes.go.id/ assets/upload/dir519d41d8cd98f00/files/Buku-Saku-Nasional-PSG-2017975.pdf, Dirjen Kesmas Kemenkes RI, Jakarta.
  24. Kemenkes RI, 2018. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, Jakarta, Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.
  25. Kemenkes RI, 2018. Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024. Tim Nasional Percepatan Penanggulanagn Kemiskinan (TNP2K), Jakarta
  26. Kemenkes RI, Hasil Utama Riskesda 2018, http://www.depkes.go.id/resources/ download/info-terkini/materi_rakorpop_2018/ Hasil%20Riskesdas%202018.pdf, Litbangkes Kemenkes RI, Jakarta
  27. Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 2017, Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting, Jakarta
  28. Kusumawati, 2015. Model Pengendalian Faktor Risiko Stunting Pada Anak Usia di bawah Tiga Tahun. DOI 10.21109/kesmas.v9i3.572, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional; 9 (3) 2015
  29. Lemeshow S, 1990, Adequacy of Sample Size in Health Studies, New York
  30. Manary MJ, Solomons NW, 2009, Gizi Kesehatan Masyarakat, Gizi dan Perkembangan Anak. Jakarta: ECG.
  31. Mangga, Sahrir Andi, 1993, Peta geologi lembar Tanjungkarang, Sumatera, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung
  32. Manuaba, 2007, Pengantar Kuliah Obstetri, Jakarta, EGC
  33. Natalia Puspitawati, (2011). Sanitasi Lingkungan Yang Tidak Baik Mempengaruhi Status Gizi Pada Balita. https://id.scribd.com/document/363203695/ 18731-22406-1-PB-pdf, Journal Stikes. Vol 6 No.1 :7880
  34. Price, D. L & Gwin, J. F, 2014, Pediatric Nursing: An Introductory Text, Canada: Elsevier
  35. Proverawati A, Wati EK. 2011, Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
  36. Ramayulis R, 2018, Stop Stunting Dengan Konseling Gizi. Jakarta: Penebar Plus
  37. Renyoet BS, 2013, Hubungan Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting Anak Usia 6-23 Bulan Di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makassar, http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/5513, Diunduh tanggal 6 Agustus 2019
  38. Soekirman, 2000, Ilmu Gizi dan Aplikasinya Untuk Keluarga dan Masyarakat, Jakarta.
  39. Souza, 2012, Malnutrition among children under 60 months of age in two cities of the state of Acre, Brazil: prevalence and associated factors, DOI 10.1590/ S1415-790X2012000100019 , Revista Brasileira de Epidemiologia 2012; 15(1): 211-21
  40. Supariasa IDN, dkk. 2014. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC
  41. Sutarto 2018, Stunting, Faktor Resiko dan Pencegahannya, J Agromedicine Vol. 5 No. 1 Juni 2018, http://repository.lppm.unila. ac.id/9767/1/Stunting%20 Sutarto%202018.pdf, Bandar Lampung
  42. Sutomo, B dan Anggraini, DY. 2010. Menu Sehat Alami Untuk Balita & Batita. Jakarta : PT. Agromedia Pustaka
  43. UNICEF, 2012. Ringkasan Kajian Gizi Ibu dan Anak. Jakarta: Ringkasan Kajian Yang di Kembangkan Oleh UNICEF Indonesia
  44. UNICEF, 2017, Laporan Tahunan Indonesia 2016, Jakarta, Ringkasan Kajian Yang di Kembangkan Oleh UNICEF Indonesia.
  45. Wellina WF, Kartasurya ML, Rahfilludin MZ. Faktor Resiko Stunting Pada Anak Umur 12-24 Bulan. Jurnal Gizi Indonesia 2016;5(1):55-61
  46. WHO, 2017, Global Database on Child Growth and Malnutrition, http://www. who.int/nutgrowthdb/about/introduction/en/index6.html, Diunduh 16 Oktober, 2017.
  47. Wong, Donna L, 2008, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

MJ : Midwifery Journal

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.cense.