TEMAN SEBAYA BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI ERA PANDEMI COVID 19

Wiwi Sartika* -  Prodi D-III Kebidanan Universitas Abdurrab, Indonesia
Sara Herlina -  Prodi D-III Kebidanan Universitas Abdurrab, Indonesia
Siti Qomariah -  Prodi D-III Kebidanan Universitas Abdurrab, Indonesia
Sellia Juwita -  Prodi D-III Kebidanan Universitas Abdurrab, Indonesia

Background: The prevalence of overweight status in the adolescent age group continues to experience a sharp increase every year. Basic Health Research Data (Riskesdas) in 2013 showed the national prevalence of adolescents aged 13-15 years with excess body weight was 10.8%, of which 8.3% consisted of overweight and 2.5% obesity. While the prevalence of obesity based on place of residence shows as much as 10.4% occurs in urban areas and 8.1% occurs in rural areas. Objective: to find out the effect of the role of the tau people on overnutrition in adolescents during the Covid 19 pandemic. Methods: The research method used in this study was an analytical survey research method with a cross-sectional design. Methods The population in this study were all teenagers in Pekanbaru and a sample of 335 teenagers. The sampling technique is using Random Sampling where the sample is taken randomly as a respondent. The research instrument used was in the form of a questionnaire. Data processing procedures with Editing, Coding, Processing, Cleaning. Data analysis with univariate and bivariate with squahre test. The results: It is known that the majority of peer roles affect adolescent nutrition 127 people with (37.9%.) and the role of peers has no effect 208 with (62.01%) , P value 0.000.

Conclusion: There is an Influence of the Role of Peers on Over Nutrition in Adolescents in the Era of the Covid 19 Pandemic in Pekanbaru.

Suggestion The role of peers shows an influence on the incidence of overnutrition, especially for adolescents. Therefore, maintain a healthy diet with balanced nutrition

 

 

Keywords: The Role of Peers, Over Nutrition, Adolescents

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ABSTRAK

Latar Belakang: Prevalensi status gizi lebih pada kelompok usia remaja terus mengalami peningkatan yang tajam pada tiap tahunnya. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menunjukkan prevalensi nasional remaja usia 13 – 15 tahun dengan berat badan berlebih sebesar 10,8%, yang mana 8,3% terdiri dari gizi lebih dan 2,5% obesitas. Sedangkan prevalensi kegemukan berdasarkan tempat tinggal menunjukkan sebanyak 10,4% terjadi di perkotaan dan 8,1% terjadi di pedesaan. Tujuan: adalah untuk mengertahui pengaruh peran orang tau terhadap gizi lebih pada Remaja dimasa Pandemi Covid 19.   Metode: Metode penelitian yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey analitik dengan designcross sectional. Populasi dalam Penelitian ini seluruh Remaja yang ada di Pekanbaru dan sampel sebanyak 335 Remaja. Tehnik pengambilan sampel  dengan menggunakan Random Sampling dimana sampel diambil secara acak sebagai responden. Instrument penelitian yang digunakan adalah berbentuk kuesioner. Prosedur pengolaan datadengan Editing, Coding, Processing,Cleaning. Analisis data dengan univariat dan bivariat dengan uji squahre. Hasil penelitian: Menunjukkan diketahui bahwa Mayoritas Peran Teman Sebaya berpengaruh  terhadap gizi Remaja127  orang dengan (37,9%.) dan Peran teman sebaya  tidak berpengaruh 208 dengan (62,01%) , P value 0,000. Simpulan:  Terdapat Pengaruh Peran teman sebaya Terhadap Gizi Lebih Pada Remaja diEra Pandemi Covid 19 di Pekanbaru.Saran Peran teman sebaya menunjukkan adanya pengaruh terhadap kejadian gizi lebih Khususnya untuk remaja. Oleh karena itu menjaga pola makan dengan makanan yang lebih sehat dengan gizi seimbang

 

 

Kata kunci: Peran Teman Sebaya, Gizi Lebih, Remaja

  1. Al-sheyab, Nihaya A.Tamer Gharaibeh, K. K. (2018). Relationship between Peer Pressure and Risk of Eating Disorders among Adolescents in Jordan. Jurnal of Obesity.
  2. Arnida.S. (2015). Fast Food dengan Obesitas Pada Remaja di SMP Muhammadiyah 10. Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
  3. Brown, E. J. (2011). Nutrition. Fayetteville State University.
  4. Eveline J.Wouters, Junilla K. Larsen, P.Kremers S, C.Degnelia P, G. R. (2010). Peer influence on snacking behavior in adolescence. Appetite, 55.
  5. Fitzgerald M., Mackie K, P. V. (2013). The impact of adolescent social isolation on dopamine D2 and cannabinoid CB1 receptors in the adult rat prefrontal cortex. Neuroscience, 235(9).
  6. Gwozdz W, Sousa-poza A, Reisch LA, Bammann K, Lauria F, E. G. (2015). Peer effects on obesity in a sample of European children. Peer Effects on Obesity in a Sample of European Children, 18(6).
  7. Kemenkes, R. (2012). Pedoman pencegahan dan penanggulangan kegemukan dan obesitas pada anak sekolah.
  8. Khomsan, A. (2010). Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. PT.Raja Grafindo Persada.
  9. Kristianto, Y., Riyadi, B. D. & Mustafa, A. (2013). Faktor Determinan Pemilihan Makanan Jajanan pada Siswa Sekolah Dasar. Kesmas, 7.
  10. Nomate ES, Nur ML, T. S. (2017). Hubungan Teman Sebaya, Citra Tubuh dan Pola Konsumsi dengan Status Gizi Remaja Putri. Unnes J Public Heal, 6(3).
  11. Riskesdas. (2013). Buku Riskesdas.
  12. Saifah.A. (2011). Hubungan peran keluarga, Guru, dan teman sebaya dan media massa dengan perilaku gizi anak usia sekolah dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Mabelopura Kota Palu. Universitas Indonesia.
  13. Sugiatmi S, H. D. (2021). Faktor Dominan Obesitas pada Siswa Sekolah Menengah Atas di Tangerang Selatan 45. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 13(1).
  14. Al-sheyab, Nihaya A.Tamer Gharaibeh, K. K. (2018). Relationship between Peer Pressure and Risk of Eating Disorders among Adolescents in Jordan. Jurnal of Obesity.
  15. Arnida.S. (2015). Fast Food dengan Obesitas Pada Remaja di SMP Muhammadiyah 10. Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
  16. Brown, E. J. (2011). Nutrition. Fayetteville State University.
  17. Eveline J.Wouters, Junilla K. Larsen, P.Kremers S, C.Degnelia P, G. R. (2010). Peer influence on snacking behavior in adolescence. Appetite, 55.
  18. Fitzgerald M., Mackie K, P. V. (2013). The impact of adolescent social isolation on dopamine D2 and cannabinoid CB1 receptors in the adult rat prefrontal cortex. Neuroscience, 235(9).
  19. Gwozdz W, Sousa-poza A, Reisch LA, Bammann K, Lauria F, E. G. (2015). Peer effects on obesity in a sample of European children. Peer Effects on Obesity in a Sample of European Children, 18(6).
  20. Kemenkes, R. (2012). Pedoman pencegahan dan penanggulangan kegemukan dan obesitas pada anak sekolah.
  21. Khomsan, A. (2010). Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. PT.Raja Grafindo Persada.
  22. Kristianto, Y., Riyadi, B. D. & Mustafa, A. (2013). Faktor Determinan Pemilihan Makanan Jajanan pada Siswa Sekolah Dasar. Kesmas, 7.
  23. Nomate ES, Nur ML, T. S. (2017). Hubungan Teman Sebaya, Citra Tubuh dan Pola Konsumsi dengan Status Gizi Remaja Putri. Unnes J Public Heal, 6(3).
  24. Riskesdas. (2013). Buku Riskesdas.
  25. Saifah.A. (2011). Hubungan peran keluarga, Guru, dan teman sebaya dan media massa dengan perilaku gizi anak usia sekolah dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Mabelopura Kota Palu. Universitas Indonesia.
  26. Sugiatmi S, H. D. (2021). Faktor Dominan Obesitas pada Siswa Sekolah Menengah Atas di Tangerang Selatan 45. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 13(1).

MJ : Midwifery Journal

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.cense.