STANDARISASI MUTU SIMPLISIA KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.)

Fiko Bradi Wibowo

Sari


Standarisasi simplisia merupakan tahapan penting dalam pengembangan obat bahan alam dari tanaman, dilakukannya standarisasi diperlukan untuk menjamin aspek dari keamanan dan stabilitas ekstrak. Standarisasi simplisia harus dilakukan sebagai penjamin bahwa suatu simplisia tersebut telah terjamin kualitas dan mutunya. Standarisasi dalam menjamin keseragaman mutu dari bahan alam yang diformulasikan dalam suatu sediaan farmasi diperlukan untuk menjamin keseragaman mutu produk. Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun. Kulit bawang merah (Allium cepa L.) dari beberapa penelitian menunjukkan tinggi akan antioksidan, bahkan lebih dari umbinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan parameter nonspesifik dari standarisasi mutu simplisia kulit bawang merah (Allium cepa L.) apakah memenuhi persyaratan standarisasi simplisia Farmakope Herbal Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode sortasi basah, maserasi pada pelarut klorofom, akuades, etanol 96%, dan metode gravimetri. Hasil penelitian didapat susut pengeringan hasil 0,171% standar Farmakope Herbal Indonesia Tidak lebih dari 10%, kadar abu total 3,0% standar Farmakope Herbal Indonesia Tidak lebih dari 3,0%, kadar abu tidak larut asam 1,0% standar Farmakope Herbal Indonesia tidak lebih dari 1.0%, kadar sari larut air 8,0% standar Farmakope Herbal Indonesia tidak kurang dari 5,0%, dan kadar sari larut etanol 12,0% standar Farmakope Herbal   Indonesia Tidak kurang dari 4,0%.

Kata Kunci


standarisasi, mutu simplisia, simplisia kulit bawang merah (Allium cepa L).

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anonim. 2009. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:261/MENKES/SK/IV/2009 tentang Farmakope Herbal Indonesia. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes, R. I. 2000. Profil kesehatan indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes, R. I. 2008. Profil kesehatan indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes, R. I. 2010. Profil kesehatan indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Indonesia. 2008. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi I. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Indonesia. 2017. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi II. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Indrasuari. 2014. Standarisasi Mutu Simplisia Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.). Jurnal Farmasi Udayana,

Rudiyanto, R., Tutik, T., & Marcellia, S. 2022. Uji Efektivitas Formulasi Losio Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) Sebagai Repelan Terhadap Nyamuk (Aedes aegypti). Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 9-10.

Susilawati, S. 2018 Karakter Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah pada Berbagai Komposisi Media Tanam. Journal IPB

Tutik, Marcellia, S., & Septiani, L. 2020. Uji Efektivitas Larvasida Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Larva Aedes Aegypti. Jurnal Farmasi Malahayati, 2-3.

Irsyad, M. (2013). Standardisasi Ekstrak Etanol Tanaman Katumpangan Air (Peperomia pellucida L. Kunth)




DOI: https://doi.org/10.33024/jaf.v9i2.11857

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Diterbitkan Oleh:
Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM)
Program Studi DIII Analis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

JL. Pramuka No 27 Kemiling Bandar Lampung
email :  jurnal.analisfarmasi@gmail.com


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Find our office here: