UJI AKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides Linn.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus
Sari
ABSTRAK
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun fauna. Salah satunya adalah tumbuhan yang memiliki khasiat untuk kesehatan. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat oleh masyarakat Indonesia sudah dilakukan secara turun-temurun dalam sistem pengobatan tradisional Indonesia. Tanaman bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) sudah lama digunakan menjadi salah satu tanaman yang paling ampuh dalam mengobati luka. Pada sampel pus (nanah) dari luka infeksi kulit, ditemukan bakteri Staphylococcus aureus.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan efektivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan 5 perlakuan dan 5 kali pengulangan, yaitu: variasi konsentrasi 50%, 75%, 100% ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.), kontrol positif (kloramfenikol 30μg), dan kontrol negatif (aquadest). Metode uji antibakteri yang digunakan adalah metode difusi cakram (Kirby & Bauer). Parameter yang diukur adalah besarnya diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar disk. Analisis data dilakukan dengan uji One Way ANOVA (Analysis of Varians) dan dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan steroid/terpenoid. Rata-rata zona hambat yang terbentuk dari ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% berturut-turut sebesar 6,79 mm, 8,75 mm, dan 9,45 mm, rata-rata zona hambat yang terbentuk dari kontrol negatif sebesar 0,00 mm dan kontrol positif (kloramfenikol 30µg) sebesar 25,47 mm. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% memiliki aktivitas antibakteri dengan daya hambat sedang (moderate) namun kurang efektif sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Badan Pusat Statistik Indonesia. 2015. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik. 249 halaman.
Balouiri, Mounyr; Moulay Sadiki; Saad Koraichi Ibnsouda. 2015. Methods for In Vitro Evaluating Antimicrobial Activity: A Review. Journal of Pharmaceutical Analysis. 6(2016), 71-79.
Cahyani, Yunistya Dwi dan Soraya Ratnawulan Mita. 2018. Artikel Tinjauan : Aktivitas Biologis Tanaman Bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) sebagai Terapi Luka Terbuka. Jurnal Farmaka. 16(2), 125-133.
Cowan, Marjorie Murphy. 1999. Plant Products as Antimicrobial Agents. Clinical Microbiology Reviews. 12(4), 564-582.
Dalynn Biologicals. 2014. McFarland Standard. Tersedia http://www.dalynn.com
Departemen Kesehatan RI. 1985. Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 131 halaman.
Departemen kesehatan RI. 1989. Materia Medika Indonesia jilid 5. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 617 halaman.
Drugbank. “Cloramphenicol”. Tersedia https://go.drugbank.com/drugs/DB00446
Ekawati, Evy Ratnasari; Siti Nur Husnul Y.; Dheasy Herawati. 2018. Identifikasi Kuman pada Pus dari Luka Infeksi Kulit. Jurnal SainHealth. 2(1), 31-35.
Fitriani, Any. 2014. Aktivitas Alkaloid (Ageratum conyzoides L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus secara In Vitro. Prosiding Simposium Penelitian Bahan Obat Alam. Jurusan Pendidikan Biologi, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Hanafiah, Kemas Ali. 1997. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 193 halaman.
Hanani, Endang. 2017. Analisis Fitokimia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 262 halaman.
Hasyim, Muhammad Farid. 2020. Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) sebagai Antibakteri dalam Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus aureus. Penyebab Bisul. Jurnal Farmasi Sandi Karsa (JFS). 6(1), 29-33.
Heliawati, Leny. 2018. Kimia Organik Bahan Alam. Bogor: Pascasarjana-UNPAK. 178 halaman.
Hidayati, A.S. dan Harjono. 2017. Uji Aktivitas Krim Ekstrak Daun Bandotan (Ageratum conyzoides L.) dalam Pelarut Etanol. Jurnal MIPA. 40(1), 33-38.
Jawetz, Melnick, dan Adelberg. 2008. Mikrobiologi Kedokteran edisi 23. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jones, David S. 2010. Statistik Farmasi, diterjemahkan oleh Hesty Utami Ramadaniati. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 580 halaman.
King, Randall W. 2019. “Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS)”. Tersedia https://emedicine.medscape. com/article/788199-overview#a4 (13 Mei 2019)
Koryati, Try, et. al. 2021. Fisiologi Tumbuhan. Medan: Yayasan Kita Menulis. 204 halaman.
Marjoni, Riza. 2016. Dasar-Dasar Fitokimia. Jakarta Timur: CV. Trans Info Media. 153 halaman.
Mengkido, Melsi; Orryani Lambui; Wahyu Harso. 2019. Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Bandotan (Ageratum conyzoides L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Biocelebes. 13(2), 121-130.
Munthe, Ervi Audina; Tri Widodo; Ratna Widayati. 2015. Uji Aktivitas Antibakteri Esktrak Etanol Kulit Laban (Vitex pinnata Linn.) terhadap Pertumbuhan Streptococcus pyogenes dengan Metode Difusi Cakram Kirby-Bauer.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 6 Tahun 2016 tentang Formularium Obat Herbal Asli Indonesia. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Naibaho, Annisa Ridayani. 2018. Uji Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Bandotan (Ageratum conyzoides L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Tesis Diploma. Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Medan.
Nasar, I Made; Sutisna Himawan; Wirasmi Marwoto. 2010. Buku Ajar Patologi II (Khusus) edisi Kesatu. Jakarta: CV. Sagung Seto. 738 halaman.
Nurhayati, Puspita Eka; Nur Candra Eka Setiawan. 2018. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Bandotan (Ageratum conyzoides L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dengan Metode Difusi Sumuran. Tesis Diploma. Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang. Malang.
Nurmalasari, Nisa; Sukarsa; Hexa Apriliana Hidayah. 2012. Studi Kasus Pemanfaatan Tumbuhan sebagai Obat-Obatan Tradisional oleh Masyarakat Adat Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya. Biosfera. 29(3), 141-150.
Permana, Heri. 2021. Tanaman Obat Tradisional. Bandung: CV Titian Ilmu. 90 halaman.
Pringgoutomo, Sudarto; Sutisna Himawan; Achmad Tjarta. 2002. Buku Ajar Patologi I (Umum) edisi Kesatu. Jakarta: Sagung Seto. 347 halaman.
Pratiwi, Sylvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. 237 halaman.
Retnowati, Atik, et. al. 2019. Status Keanekaragaman Hayati Indonesia: Kekayaan Jenis Tumbuhan dan Jamur Indonesia. Jakarta: LIPI Press. 139 halaman.
Riadi, Edi. 2016. Statistika Penelitian. Yogjakarta: CV. Andi Offset. 442 halaman.
Soedarto. 2015. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: CV. Sagung Seto
Tranggono, Retno Iswari dan Fatma Latifah. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 223 halaman.
Winastri, Ni Luh Arisa Prahastuti; Handa Muliasari; Ernin Hidayati. 2020. Aktivitas Antibakteri Air Perasan dan Rebusan Daun Calincing (Oxalis corniculata L.) terhadap Streptococcus mutans. Berita Biologi. 19(1), 223-230.
USDA (united States Departement of Agriculture). “Classification for Kingdom Plantae Down to Species Ageratum Conyzoides Linn.”. Tersedia https://plants.usda.gov/home/plantProfile?symbol=AGCO
DOI: https://doi.org/10.33024/jaf.v8i1.9269
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##
Diterbitkan Oleh:
Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM)
Program Studi DIII Analis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati
JL. Pramuka No 27 Kemiling Bandar Lampung
email : jurnal.analisfarmasi@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.