Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan

Sutarto Sutarto, Tiara Cornela Azqinar, Ratna Dewi Puspita Sari

Abstract


Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek pada usianya. Faktor penyebab stunting terdiri dari faktor dasar seperti faktor ekonomi dan pendidikan ibu, kemudian faktor intermediet seperti jumlah anggota keluarga, tinggi badan ibu, usia ibu, dan jumlah anak ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu dan pendapatan keluarga terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian analitik observasional dengan desain penelitian case control. Pengambilan sampel menggunakan metode probability sampling dengan jenis proportional sampling dan alat ukur berupa kuesioner. Analisis data dengan uji chi square. Penelitian dilakukan terhadap 98 responden ibu dengan tingkat pendidikan rendah sejumlah 67,3% dan tingkat pendapatan keluarga rendah sebesar 55,1%. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dan pendaatan keluarga terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan (p=0,008 dan p=0,018). Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan pendapatan keluarga terhadap kejadian stunting pada balita di wiayah kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan.


Keywords


Stunting; Pendidikan Ibu; Pendapatan Keluarga.

References


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Buku Saku Pemantauan Status Gizi. Jakarta : Direktorat Gizi Masyarakat dan Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat.

Riskesdas. (2013). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas Tahun 2013). Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI.

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. (2017). 100 Kabupaten/kota prioritas untuk intervensi anak kerdil (stunting). Vol 2. Jakarta: Sekertariat Wakil Presiden Republik Indonesia.

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2015. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Bandar Lampung.

Darteh EKM, Acquah E, Kumi-Kyereme A. (2014). Correlates of stunting among children in ghana. BMC Public Health. 14(1):2-7.

Ariani dan Yosopranoto M. (2012). Usia anak dan pendidikan ibu sebagai faktor risiko gangguan perkembangan anak. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 27(2):118-121.

Badan Pusat Statistik. (2017). Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi, Maret 2017. BPS. Jakarta.

Anisa, P. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 25-60 bulan di Kelurahan Kalibiru Depok tahun 2012 [Skripsi]. Jakarta: Universitas Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Buku saku pemantauan status gizi. Jakarta:Direktorat Gizi Masyarakat dan Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat.

Suhardjo. (2003). Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.

Sutarto, Mayasari, D., & Indriyani, R. (2018). Stunting , Faktor Resiko dan Pencegahannya Stunting , Risk Factors and Prevention. Agromedicine, 5(1), 525–530.

Sutarto, Sumekar, D. W., Wijaya, S. M., & Indriyani, R. (2019). Permodelan Probabilitas Kejadian Stunting. JK Unila, 3(1), 16–20.

Departemen Kesehatan RI. (2008). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Nasikhah, Roudhotun. (2012). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 bulan di kecamatan Semarang Timur. Journal Of Nutriton College. 1(1) : 715 – 730.

Supriyanti, NT. (2014). Hubungan antara pola konsumsi dan kejadian infeksi dengan status gizi balita usia 12-59 bulan di desa Baban, Kecamatan Gapura Sumenep. Skripsi. Universitas Airlangga

Tiwari, R., Ausman, L. M., Argho, K. E. (2014). Determinants of stunting and severe stunting among under-fives:evidence from 2011 Nepal Demographic and Healthy Survey. BMC Pediatrics, 14, 239.

Gewa, C.A and Yandel , N. (2012). Undernutrition among kenyan children: contribution of child, maternal, and household factors. Public Health Nutrition. 15:29-38.

Badan Pusat Statistik. (2017). Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi, Maret 2017. BPS. Jakarta.

Bank Indonesia. (2018). Kajian ekonomi dan keuangan regional provinsi lampung 2018. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung. 151:10–17.

Anisa, P. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 25-60 bulan di Kelurahan Kalibiru Depok tahun 2012 [Skripsi]. Jakarta: Universitas Indonesia.

Sumarwan, Ujang. (2002). Perilaku konsumen. Jakarta: Ghalia Indonesia




DOI: https://doi.org/10.33024/jdk.v9i2.2380

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 JURNAL DUNIA KESMAS

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Published by:
Faculty of Health Sciences, Malahayati University

Editorial Address:
Jl. Pramuka No. 27 Kemiling Bandar Lampung Cq. Tim Jurnal Dunia Kesmas.
Whatsapp : 0822-8154-6379 (admin)