Pengaruh Variabilitas Iklim terhadap Kejadian Diare di Kota Bandar Lampung tahun 2018-2019

Fitri Eka Sari, Jeanissa Fajri Pertiwi, Nurul Aryastuti

Abstract


Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia yang juga merupakan penyakit potensi kejadian luar biasa (KLB) dan sering disertai dengan kematian. laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, dari 30 puskesmas yang tersebar di 20 kecamatan, pemantauan kasus diare selama periode tahun 2018-2019 yang terindikasi tertinggi di Kota Bandar Lampung terjadi pada bulan Agustus tahun 2019 dengan jumlah sebanyak 107 kasus diare. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kejadian diare adalah perubahan iklim. Perubahan iklim akan menimbulkan efek terhadap kesehatan manusia, dimana unsur dari iklim yaitu suhu udara, curah hujan dan kelembaban dapat menyebabkan penyakit diare. Penelitian ini bertujuan untuk diketahui pengaruh variabilitas iklim (suhu udara, curah hujan, dan kelembaban) dengan kejadian kasus diare di Kota Bandar Lampung Tahun 2018-2019.

      Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik kuantitatif dengan metode cross-sectional. Sampel pada penelitian ini ialah Kota Bandar Lampung yang memiliki titik stasiun pada periode Juni 2020. Pengumpulan data menggunakan data sekunder dan diolah mengunakan uji statistik Pearson Product Moment.

      Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara suhu udara (p=0,385 dan r=0,186), kelembaban (p=0,337 dan r=0,205) terhadap kejadian diare dan terdapat pengaruh curah hujan terhadap kejadian diare (p=0,059 dan r=0,186) dengan arah korelasi negatif. Disarankan untuk masyarakat agar meningkatkan kesadaran dalam memelihara kebersihan lingkungan serta pola hidup bersih dan sehat terutama dalam puncak musim hujan maupun musim kemarau.


References


Achmadi Umar fahmi. (2014). Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. PT RAJAGRAFINDO PERSADA.

Ernyasih. (2014). Jurnal kedokteran dan kesehatan. 116–120.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Profil Kesehatan Indonesia 2016. In Profil Kesehatan Provinsi Bali.

Nahari, A., Budiyono, B., & Suhartono, S. (2016). the Relation Between Climate Variation and the Incidence of Diarrhea in Semarang 2011-2015 (Case Study in Working Area of Puskesmas Bandarharjo Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 4(4), 794–800.

Notoatmodjo, S. D. P. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan (3rd ed.). PT. Rineka Cipta.

Oktaviana, M., & Dkk, W. (2014). Validasi Klinik Strenghts and Difficulties Questionnaire ( SDQ ) sebagai Instrumen Skrining Gangguan Tingkah Laku. 41(1), 101–114.

Padji, H. M. (2017). ketersediaan air bersih dan kasus diare di daerah kering Kupang. BKM Journal of Community Medicine and Public Health, 33, 475–482.

Sutiknowati, L. I. (2016). BIOINDIKATOR PENCEMAR, BAKTERI Escherichia coli. Oseana, 41(4), 63–71.




DOI: https://doi.org/10.33024/jdk.v10i2.3107

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Dunia Kesmas

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Published by:
Faculty of Health Sciences, Malahayati University

Editorial Address:
Jl. Pramuka No. 27 Kemiling Bandar Lampung Cq. Tim Jurnal Dunia Kesmas.
Whatsapp : 0822-8154-6379 (admin)