EFEKTIVITAS FORMULASI KRIM EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia- pericappium) SEBAGAI PENGOBATAN LUKA SAYAT STADIUM II PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) GALUR WISTAR
Sari
Kulit jeruk nipis merupakan tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional, kandungan seperti flavonoid, alkaloid, saponin dalam kulit jeruk nipis memiliki efektivitas antibakteri yang membantu penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah sediaan krim ekstrak kulit jeruk nipis (citrus aurantifolia) memiliki efektifitas sebagai penyembuh luka. Metode yang digunakan yaitu dengan mengekstrak simplisia kulit jeruk nipis dan dibuat dalam formulasi sediaan krim dan diaplikasikan pada tikus galur wistar jantan yang telah diberikan luka eksisi, selama 11 hari dengan interval pengamatan 2 hari. Tikus dibagi menjadi 6, kelompok 1 dengan betadine, kelompok 2 dengan formulasi M/A dengan ekstrak, kelompok 3 dengan formulasi M/A tanpa ekstrak, kelompok 4 dengan formulasi A/M dengan ekstrak, kelompok 5 dengan formulasi A/M tanpa ekstrak dan kelompok 6 tanpa perlakuan (kontrol negatif). Penyembuhan luka pada formulasi dengan ekstrak diketahui terjadi penurunan diameter luka awal 10 mm menjadi 0 mm pada hari ke-7 lebih lambat dari betadine yaitu penurunan diameter luka awal 10 mm terjadi pada hari ke-5 namun lebih baik dari formulasi tanpa ekstrak dimana penurunan diameter luka awal 10 mm menjadi 0 mm baru terjadi pada hari ke-9 dan kontrol negatif mengalami penurunan diameter luka awal 10 mm menjadi 0 mm pada hari ke-11. Dan pada uji homogenitas krim yang baik adalah krim formulasi M/A. Berdasarkan penelitian diketahui ekstrak kulit jeruk nipis memiliki efektifitas sebagai penyembuh luka pada pengamatan hari ke-7.
Referensi
Ancheta, M., Acero, L,. 2016. Wound Healing Property of Carica Papaya Stem in Albino Rats, International Jurnal of Bioscience, Biochemistry and Bioinfarmatics Vol, 6 (2): 68-74.
Berlian, Z., Fatiqin, A., Agustina, E. 2016. Penggunaan Perasan Jeruk Nipis (citrus aurantifolia) Dalam Menghambat Bakteri Escherichia Coli Pada Bahan Pangan. Jurnal Bioilmi Vol.2 No. 1.
Baroroh, dwi. ‘Konsep Luka Pdf’. Psik fikes UMM. 2011. Hal:2
Cetin Hayriye, 2011, Evaluation of Antimicrobial Phenolic Compounds Agains FoodBorne Phatogen,. University of Kentucky.
Corwin, Elizabeth J. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. 2009.
Cushnie Tim, dkk, 2005, Antimicrobial Activity of Flavonoids. School of pharmacy, The Robert Gordon University. UK.
Dapartemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta.
Departemen Kesehatan Ri. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Direktorat Pengawasan Obat Tradisional. Jakarta.
Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Graham-brown robin dan Tony burns. Lecture Notes Dermatologi edisi ke-delapan. Jakarta: Erlangga. 2005.
Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia, Penuntun Cara
Modern Menganalisis Tumbuhan, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata. Bandung: Penerbit ITB.
Hegerman, Ann E, 2002, Tanin Chemistry (online), diakses pada tanggal 23 Mei 2012.(http:/www.biochemistry.com/chemistry/departement/textbook/php).
Hidayah. N., Hisan. K. A., Solikin. A., Irawati. 2016. Uji Evektivitas Ekstrak Sargassum Muticum Sebagai Alternatif Obat Bisui Akibat Aktifitas Staphylococcus aureus. Journal Of Creativity Students. Universitas Negri Semarang.
Hindun. S. I., Rusdiana. T., Abdasah. M. 2017. Potensi limbah kulit jeruk nipis (citrus auranfolia) sebagai inhibitor tirosinase. Jurnal Vol 4 No 2. Universitas Padjadjaran Bandung.
Hutapea, Albert M. Keajaiban-Keajaiban Dalam Tubuh Manusia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2006.
Infoagribisnis, 2019. Gambar Tanaman pohon jeruk Nipis. Http://infoagribisnis.com/pepaya diakses pada 26 mei 2019.
Jaulin, A., Winahyu, A.D., Primadiamanti, A. 2018. Uji Efektifitas Sediaan Salep Batang Pepaya (carica papaya L.) Sebagai Penyembuh Luka. Jurnal Farmasi Malahayati Vol. 1 No. 2.
Kusantati, Herni, dkk. Tata Kecantikan Kulit Untuk SMK Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. 2008.
Pearce, Evelyn C. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2009.
Pratiwi, Donna, Irma Suswati, dan Mariyam Abdullah. 2013. Efek Anti Bakteri Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia L.) Terhadap Salmonella Typhi Secara In Vitro. VOLUME 9 NO 2 DESEMBER 2013 Ramadhinta, Talitha Maghfira, M. Yanuar.
Raharjo, S.S., Maryani., Kisrini. 2010. Penggunaan Salep Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Nipis (citrus aurantifolia L.) Sebagai Antibakteri Infeksi Kulit Oleh Staphylococcus Aureus Pada Tikus Putih. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Jurnal Vol.3 No.1
Rahayu S., Tjitraresmi A. 2016. Review artikel : Tanaman pepaya (Carica papaya L.) dan manfaatnya dalam pengobatan. Farma Vol. 14 No. 1 2016.
Razak, A., Djamal A. 2013. Uji Daya Hambat Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococus Aureus Secara In Vitro. Jurnal Andalas.
Rezkiyana, M. 2014 Uji efek Penyembuhan Luka sayat ekstrak etanol daun kecombrang (etlingera elatior) dalam bentuk sediaan gel terhadap kelinci (oryctolagus cuniculus). Universitas kesehatan Makasar.
Robinson, T., 1991, Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi, ITB Bandung : 132-6.
Rohman, A., 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Sherwood, L.. 2001. Fisiologi Manusia : dari sel ke sistem. EGC. Jakarta.
Sjamsuhidajat, R., Wim, D.J. 1997. Buku Ajaran Ilmu Bedah. Edisi Revisi. EGC. Jakarta.
Sloane, Ethel. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2004.
Sutawijaya, B.G. 2009. Gawat Darurat Panduan Kesehatan Wajib di Rumah Anda. Aulia publishing. Yogyakarta.
Syamsuni, H.A.. 2007. Ilmu Resep. EGC. Jakarta.
Wibaldus., Jayuska. A,. Ardiningsih. P. 2016. Bioaktifitas Minyak Atsirih Kulit Buah Juruk Nipis (Citrus aurantifolia) terhadap rayap tanah vol. 5 No 1. Hal 44-51 Universitas Tanjung Pura.
Willis OSA., Flint J. 2006 Dasar Genetika Perilaku Emosional pada Tikus. UIUC Hum Genect.
DOI: https://doi.org/10.33024/jfm.v3i1.2434
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##