ANALISIS SGOT DAN SGPT PADA TIKUS JANTAN YANG DI INDUKSI PARASETAMOL UNTUK MENETAPKAN AKTIVITAS EKSTRAK BUAH DELIMA (Punica granatum L.) SEBAGAI HEPATOPROTEKTIF

Nofita Nofita, ade maria ulfa, davit muhamad muslim

Sari


Enzim SGOT dan SGPT berhubungan dengan sel parenkim hati yang dikeluarkan akibat kerusakan sel hati. Pengaruh Punica granatum pada enzim hati dapat dirujuk ke pada efektivitas antioksidan yang kuat dari senyawa aktifnya yang dapat berinteraksi dengan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan aktivitas hepatoprotektif ekstrak buah delima terhadap hepatotoksisitas yang diinduksi parasetamol. Hepatotoksisitas diinduksi pada tikus jantan Sprague Dawley dengan pemberian oral parasetamol dosis 2000 mg/kg berat badan pada hari ke 9, 2 jam setelah pemberian ekstrak buah delima dan silymarin. Ekstrak dari buah delima diberikan secara oral dengan dosis 200 mg/kg dan 400 mg/kg BB dan silymarin diberikan secara oral dengan dosis 100 mg/kg setiap hari selama 9 hari. Beberapa penanda seperti SGOT dan SGPT diukur untuk menilai efek ekstrak pada kerusakan hati yang disebabkan oleh parasetamol. Sampel darah dari tikus yang diberi ekstrak buah delima 200 mg / kg BB dan 400 mg / kg BB memberikan kadar SGOT dan SGPT yang lebih rendah di bandingkan kontrol negatif (paracetamol) menunjukkan efek ekstrak dalam mencegah kerusakan akibat hepatoksin, akan tetapi efek yang diberikan belum mampu menyamai kontro positif pada kadar SGOT. Silymarin digunakan sebagai obat kontrol positif. Sehingga perlu adanya penambahan waktu pemberian dan dosis dari ekstrak buah delima sehingga efek yang dihasilkan lebih baik.

 

Kata Kunci : Buah Delima, Hepatoprotektif, SGOT, SGPT, Parasetamol


Teks Lengkap:

PDF PDF

Referensi


Apriliani D, Anna P.Roswiem, Waras Nurcholi. 2015. Aktivitas Hepatoproteksi Ekstrak Polifenol Buah Delima (Punica granatum L.) Terhadap Tikus Putih Yang Diinduksi Parasetamol. Jurnal Kedokteran Yarsi 23 (3) : 128-142

Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Cetakan Keenam. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal.300-304, 306.

Farnsworth, N.R. (1966). Biological and Phytochemical Screening of Plants. Chicago : Reheis Chemical Company. Journal of Pharmaceuticals Science. 5 (33): 263-264.

Gaze D.C., 2007. Peran biomarker jantung yang ada dan baru untuk cardioprotection. Opini Lancar Investigational Obat 8 (9): 711 PMID 17729182.

KEMENKES RI. 2017. Situasi Penyakit Hepatitis B di Indonesia Tahun 2017.

Pondaag F, Moeis E, Waleleng B. 2014. Gambaran Enzim Hati pada Dewasa Muda dengan Obesitas Sentral. Jurnal e-Clinic (eCl) vol 2. No 2.

Ulfa M. 2008. Efek hepatoprotektif ekstrak etil asetat daun sambung nyawa (Gynura procumbens Lour.) terhadap mencit jantan galur swiss terinduksi parasetamol. [Skripsi]. Surakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Vidal et al. 2003. Studies on the toxicity of Punica granatum L. whole fruit extracts. Ethnopharmacology 89 : 0378- 8741.

Yoon et al., 2016. Acetaminophen-Induced Hepatotoxicity : a Comprehensive Update. Journal of Clinical and Translational Hepatology. USA

Yuan D, Yingni PAN, Yan Chen, Toshio Uno, Shahui Zhang, Yoshihiro Kano, 2008, An improved method for basic hydrolysis of isoflavon malonylglucosides and qualiy evaluation of Chinese soy materials, Chem. Pharm. Bull., 56(1), 1-6.




DOI: https://doi.org/10.33024/jfm.v3i1.3018

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##