UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN KOPI ROBUSTA (Coffea Robusta) SEDIAAN GEL TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes

Selvi Marcellia, Tutik Tutik, Sukma Romadhon

Sari


Jerawat merupakan masalah kulit yang sering dialami oleh masyarakat terutama usia remaja. Jerawat disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes. Daun kopi robusta memiliki khasiat sebagai anti jerawat. Zat aktif pada daun kopi robusta dapat diperoleh dengan ekstraksi menggunakan metode perkolasi dengan pelarut etanol 96%. Metode perkolasi leih efektif dibandingkan dengan metode maserasi karena menghasilkan rendemen yang lebih sempurna. Pada uji fitokimia menunjukan bahwa didalam ekstrak daun kopi robusta positif mengandung alkaloid, tanin, flavonoid dan saponin. Ekstrak daun kopi robusta yang diperoleh dibuat dalam sediaan gel dengan konsentrasi 0,1%, 0,5% 1% dan 2%. Evaluasi gel meliputi uji aya sebar, uji daya lekat, uji homogenitas, uji pH dan uji organoleptis. Uji daya hambat gel ektrak daun kopi robusta menggunakan metode difusi sumuran. Efektifitas zona hambat tertinggi yang terbentuk pada konsentrasi 2% sebesar 28.38%. Hasil uji antibakteri dianilisis menggunakan ANOVA. Hasil analisis statistik menunjukan ada perbedaan zona hambat yang signifikan yaitu nilai p=<0,005 antara seluruh konsentrasi gel ekstrak daun kopi robusta. Semakin tinggi konsentrasi gel ekstrak daun kopi robusta maka semakin luas diameter zona hambat. Gel ekstrak daun kopi robusta efektif dalam menghambat bakteri Propionibacterium acnes. 

Kata kunci : Propionibacterium acnes, Jerawat, Gel ekstrak daun kopi robusta.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ashar, M. 2016. Formulasi dan Uji Stabilitas Sediaan Gel Ekstrak Daun Botto-Botto (chromolaena adorata L ) Sebagai Obat Jerawat dengan menggunakan Variasi Konsentrasi Basis Karbopol. [Skripsi] Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kefarmasian Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Samata-Gowa.

Fissy, N.O.S., Sari, P., Pratiwi, L. 2014. Efektifitas Gel Anti Jerawat Ekstrak Jahe Merah terhadap Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis. Jurnal193-201_Rafika_Sari_Jahe Merah.indd 2.

Harbone, J. B. (1987). Metode Fitokimia: Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Jurnal Ed, 2, 47-109.

Majidah, D,. Fatmawati, A W.D., Gunaidi, A., 2014. Daya Antibakteri Ekstrak Daun Seledri (Apium graveolens L ) terhadap pertumbuhan streptococcus mutans sebagai alternatif Obat Kumur. [Skripsi] Fakulktas Kedokteran Universitas jember.

Muslim Z, Dephinto Y. 2017 Perbandingan Efektifitas Antimikroba Ekstrak Daun Kopi Robusta (Coffea Canephora) Dengan Variasi Pengeringan Terhadap Escherichia Coli. Jurnal Sains Dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1.

Misna, Diana, K. 2016 aktivitas antibakteri ekstr

ak kulit bawang merah. Galerika journal of pharmacy vol. 2 No. 2. Hal 138 – 144.

Norrving, B., Nilsson, B., & Cronquist, S. (1981). Cerebral Ischemic Symptoms In Carotid Artery Occlusion: Role Of Hemodynamic Factors. Neurological research, 3(1), 125-138.

Takanori Igarashi, Ko Nishino, and Shree K. Nayar. 2005. The Appearance of Human Skin. Jurnal Department of Computer Science Columbia UniversityNew York, USA




DOI: https://doi.org/10.33024/jfm.v4i1.4406

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.licenseURL##: https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/