EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK DIAGNOSA ISPA DENGAN METODE GYSSENS DI INSTALASI RAWAT JALAN PUSKESMAS PUGUNG RAHARJO LAMPUNG TIMUR

Martianus Perangin Angin, Angga Saputra Yasir, Umu Wafika

Sari


ISPA merupakan infeksi saluran pernapasan yang menimbulkan gejala batuk, pilek disertai dengan demam yang dapat berlangsung sampai dengan 14 hari yang dapat mengenai sepanjang saluran pernapasan. Peresepan antibiotika dalam pelayanan kesehatan yang kurang tepat dapat meningkatkan resiko terhadap keamanan pasien. Tujuan penelitian yaitu untuk memberi sebuah gambaran tentang evaluasi rasionalitas penggunaan antibiotika pasien anak rawat jalan secara kualitatif di Puskesmas Pugung Raharjo Lampung Timur. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan menggunakan data retrospektif. Data yang diambil merupakan rekam medik anak ISPA berumur  5 – 11 tahun sebanyak 38 pasien.

Pola penggunaan antibiotik ini dengan satu jenis antibiotik yaitu amoxicillin.Hasil penelitian ini menunjukan yaitu karakteristik pasien ISPA lebih banyak terjadi pada anak laki – laki sebanyak 21 pasien (55,3%). Menurut penelitian metode Gyssens diperoleh data lengkap (VI; 100%), antibiotika sesuai indikasi (V; 100%), tidak ada antibiotik lebih efektif (IVA; 100%), tidak ada pemilihan antibiotik lebih aman (IVB; 100%), pemberian tidak terlalu lama (IVC; 100%), pemberian tidak terlalu singkat (IVD; 100%), pemberian tidak tepat dosis (IIA; 5,26%), interval pemberian tepat  (IIB; 100%), rute pemberian tepat (IIC; 100%), pemberian tepat waktu (I; 100%), tepat/bijak (0; 94,74%). Kesimpulannya yaitu penggunaan antibiotika yang kurang rasional menyebabkan perlunya pengawasan untuk meningkatkan rasionalitas penggunaanantibiotika.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


(2005). Pharmaceutical care untuk penyakit infeksi saluran pernapasan. Jakarta (ID):Kemenenterian Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan, R. I. (2009). Klasifikasi umur menurut kategori. Jakarta:Ditjen Yankes.

Nawawi, J. P. D. H. H (2018). Studi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik dan Interaksi Obat Pada Pasien Anak Terdiagnosa Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Instalasi Rawat Jalan RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak.

Peraturan Mentri Kesehatan, R. I. (2011). Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 2406. MENKES/PER/XII.

Shea, K., Florini, K., & Barlam, T. (2001). When Wonder Drugs Don't Work: How Antibiotic Resistance Threatens Children, Seniors, and the Medically Vulnerable. Environmental Defense.

Yuniftiadi, F., Jati, L., dan Endang, S. (2010). Kajian Rasionalitas Penggunaan Antibiotik di Intensive Care Unit RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode Juli- Desember 2009, Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Kemenkes, R. I. (2011). Modul penggunaan obat rasional. Jakarta, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementrian Kesehatan, R. I. (2011). Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jakarta: Katalog terbitan Kemenkes RI.Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.




DOI: https://doi.org/10.33024/jfm.v4i2.5286

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.licenseURL##: https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/