FORMULASI DAN EFEKTIVITAS SALEP EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus)

Rizky Novela Indarala, Ade Maria Ulfa, Martianus Perangin Angin

Sari


Telang merupakan herbal yang bisa dikatakan istimewa di dalam pengobatan tradisional. Seluruh bagiannya mulai dari akar hingga bunga dipercaya memiliki efek mengobati dan memperkuat kinerja organ (Mukherjee et al., 2008). Senyawa yang terkandung di dalam bunga telang tersebut seperti flavanoid yang mengandung 20,07 ± 0,55 mmol/mg bunga dan antosianin 5,40 ± 0,23 mmol/mg dari total dalam bunga telang yang bermanfaat sebagai terapi antiasma, antikanker, dan penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk emngetahui efektivitas ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea L.) dalam bentuk sediaan salep terhadap penyembuhan luka sayat pada tikus putih (rattus novergicus). Tikus dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif yang hanya diberikan basis salep, kontrol uji 1 diberikan salep konsentrasi 10%, kontrol uji 2 diberikan salep konsentrasi 20%, kontrol uji 3 diberikan salep ekstrak 30%, dan kontrol positif diberikan salep komersil. Salep diberikan 2 kali sehari selama 14 hari. Parameter penyembuhan luka diamati dengan mengukur Penuruna Panjang luka. Hasil menunjukkan bahwa salep ekstrak bunga telang dengan konsentrasi 30% memberikan kesembuhan pada hari ke- 7, salep dengan konsentrasi 10% dan 20% pada hari ke-8. Dapat disimpulkan bahwa salep ekstrak bunga telang dapat menyembuhkan luka sayat.


Kata Kunci


bunga telang (Clitoria ternatea L.) luka sayat, tikus putih (Rattus novergicus).

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ansel, Howard.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi: Edisi Keempat. Terjemahan Farida Ibrahim. Jakarta: UI Press. Hlm. 502- 510.

Astarina, N.W.G., K.W. Astuti, & N.K. Warditiani. 2013. Skrining Fitokimia Ekstrak Metanol Rimpang Bangle (Zingiber Purpureum Roxb). Jurnal Farmasi Udayana.

Maryunani, A. 2015. Perawatan Luka Modern (Modern Woundcare) Terkini dan Terlengkap sebagai Bentuk Tindakan Keperawatan Mandiri. Jakarta : IN MEDIA

Naibaho, D.H., Yamkan, V,Y., Weni, Wiyono., 2013. Pengaruh Basis Salep Terhadap Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Daun Kemangi (Ocinum sanchum L.) pada Kulit Punggung Kelinci yang dibuat Infeksi Staphylococcus aureus, Jurnal ilmiah Farmasi

– UNSRAT, Vol.2 N0.02

Poeloengan, M., & Praptiwi, 2010, ‘Uji Aktivitas Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn)’, Media Litbang Kesehatan. 20 (2):65-69.

Rondhianto, R., Wantiyah, W., & Putra, F. M. (2016). Using Chlorhexidine 0.2% and Povidone Iodine 1% as Oral Decontamina-Tion to Colonization Staphylococcus Aureus at Post Operative Patients with General Anesthesia. NurseLine Journal, 1(1), 176-183.

Sammartino, G., Tia, M., Tete, S., Perillo, L., & Trosino, O. (2012). Adverse reaction to irrigation with povidone- iodine after deep-impacted, lower third molar extraction. Journal of biological regulators and homeostatic agents, 26(1), 145.

Soemarie, Y. B. (2016). Uji aktivitas antiinflamasi kuersetin kulit bawang merah (Allium cepa L.) pada mencit putih jantan (Mus musculus). Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(2), 163-172.

Suriadi, (2014). Perawatan Luka, Edisi I, Jakarta : Sagung Seto

Yanhendri, S. W. Y. (2012). Berbagai bentuk sediaan topikal dalam

dermatologi. Cermin Dunia Kedokteran, 194(6).




DOI: https://doi.org/10.33024/jfm.v5i2.7007

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.licenseURL##: https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/