Hubungan literasi kesehatan mental dengan trend self-diagnosis pada remaja akhir
Abstract
Background: Mental health is mentally and psychologically healthy without any disturbances, knowledge about mental health must be increased to minimize the occurrence of mental health disorders, especially among adolescents who are in the transitional phase towards adulthood, one way to increase knowledge is by carrying out health literacy mental health so that they can add insight and be able to manage mental health properly so as to avoid the tendency to self-diagnose.
Purpose: To determine the relationship between mental health literacy and self-diagnose in late adolescents.
Method: The research design used is quantitative with a correlation approach. Respondents in this study were 117 people. Data collection used a mental health literacy questionnaire with a validity and reliability test value of Cronbach's Alpha α = 0.764 and a self-diagnosis questionnaire with a validity and reliability test value of Cronbach's Alpha α = 0.852. Then a correlation analysis was performed using the Chi-Square test.
Results: Most of the 74.4 percent of mental health literacy was in the good category, and in carrying out self-diagnose, most of the 58.1 percent were in the strong category. The results of the Chi-Square test on mental health literacy and self-diagnose are <0.000, which means there is a significant relationship.
Conclusion: There is a relationship between mental health literacy and self-diagnose, meaning that good mental health literacy does not guarantee that adolescents do not carry out self-diagnosis.
Keywords: Mental Health; Mental Health Literacy; Self-Diagnose; Late Adolescents
Pendahuluan: Kesehatan mental merupakan sehat secara jiwa dan psikis tanpa adanya gangguan, pengetahuan mengenai kesehatan mental harus ditingkatkan untuk meminimalisir terjadinya gangguan kesehatan mental, terlebih pada kalangan remaja yang merupakan fase peralihan menuju dewasa, salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan yaitu dengan melakukan literasi kesehatan mental sehingga dapat menambah wawasan dan mampu mengelola kesehatan mental dengan baik agar menghindari kecenderungan mendiagnosa diri sendiri.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan literasi kesehatan mental dengan self-diagnosis pada remaja akhir.
Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Responden dalam penelitian ini sebanyak 117 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner literasi kesehatan mental dengan nilai uji validitas dan reliabilitas Alpha Cronbach’s α =0,764 dan kuesioner self-diagnosis dengan nilai uji validitas dan reliabilitas Alpha Cronbach’s α = 0,852. Kemudian dilakukan analisis korelasi menggunakan uji Chi-Square.
Hasil: Sebagian besar 74,4 persen literasi kesehatan mental dalam kategori baik, dan dalam melakukan self-diagnosis sebagian besar 58,1 persen berkategori kuat. Hasil uji Chi-Square literasi kesehatan mental dan self-diagnosis yaitu < 0,000 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan.
Simpulan: Terdapat hubungan literasi kesehatan mental dengan self-diagnosis, artinya literasi kesehatan mental yang baik tidak menjamin remaja untuk tidak melakukan self-diagnosis.
Keywords
References
Abidin, F. A. (2022). Literasi Kesehatan Mental Dan Status Kesehatan Mental Dewasa Awal Pengguna Media Sosial. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 6(2).
Agustina, R. (2020). Kontribusi Kemampuan Literasi Kesehatan Terhadap Self-Diagnosis (Kuantitatif Deskriptif Pada Mahasiswa Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi UPI) (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Akbar, M. F. (2019). Analisis Pasien Self-diagnosis Berdasarkan Internet Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. INA-Rxiv. June, 25.
Fuady, A. (2019). Trend Literasi Kesehatan Mental. Jurnal Magister Psikologi UMA, 11(1), 12–18. https://doi.org/10.31289/analitika.v11i1.2294.
Handayani, T., Ayubi, D., & Anshari, D. (2020). Literasi kesehatan mental orang dewasa dan penggunaan pelayanan kesehatan mental. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior, 2(1), 9-17.
Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta, Erlangga.
Idham, A. F., Rahayu, P., As-Sahih, A. A., Muhiddin, S., & Sumantri, M. A. (2019). Trend literasi kesehatan mental. Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA, 11(1), 12-20.
Jorm, A. F. (2000). Mental health literacy: Public knowledge and beliefs about mental disorders. The British Journal of Psychiatry, 177(5), 396-401.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2023). Kamus versi online. Diakses dari: https://kbbi.web.id/didik.
Kartikasari, N. (2019). Hubungan Antara Literasi Kesehatan Mental Dan Stigma Diri Terhadap Intensi Mencari Bantuan Pada Dewasa Awal (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil Utama Riskesdas tahun 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses dari: https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf.
Maharani, A., Pertiwi, A. A. P., & Warsini, S. (2021). Gambaran Literasi Kesehatan Mental Pada Mahasiswa Kesehatan Universitas Gadjah Mada [Undergraduate Thesis]. Gadjah Mada University.
Mahardika, H. F. K. (2021). Hubungan Antara Literasi Kesehatan Mental Dengan Stigma Gangguan Jiwa di Masyarakat Desa Soko Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo (Doctoral dissertation, Universitas dr. Soebandi).
Maskanah, I. (2022). Fenomena Self-Diagnosis di Era Pandemi COVID-19 dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental. Journal of Psychology Students, 1(1), 1-10.
Maya, N. (2021). Kontribusi literasi kesehatan mental dan persepsi stigma publik terhadap sikap mencari bantuan profesional psikologi. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 7(1), 22-32.
Mayangsari, A., Arnanda, R. D., Isnaini, F. A., & Iskandarsyah, A. (2020). Health Literacy and Mental Health Status: Correlational Study of Undergraduate Students. Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang), 11(2), 104. https://doi.org/10.24036/rapun.v11i2.109108.
Monks, F., Knoer, A., & Haditono, S. R. (2006). Psikologi perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Nareza, M. (2020). Bahaya Melakukan Self Diagnosis untuk Kesehatan. Alodokter. Dikutip dari https://www.alodokter.com.
Peltzer, K., & Pengpid, S. (2018). High prevalence of depressive symptoms in a national sample
of adults in Indonesia: Childhood adversity, sociodemographic factor and health risk
behavior. Asian Journal of Psychiatry, 33, 52-59.
https://doi.org/10.1016/j.ajp.2018.03.017.
Permana, A. F., Harisa, A., Gaffar, I., Rahmatullah, M. P., Yanti, N. W. K., Yodang, Y., & Aldawiyah, S. K. (2023). Studi eksplorasi literasi kesehatan mental pada mahasiswa keperawatan. Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda, 9(1), 62-69.
Pradhana, W. Y. (2022). Perilaku Diagnosis Diri Gangguan Mental pada Mahasiswa Psikologi (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Pratama, A. N. (2021). Pengaruh media Sosial Literasi Kesehatan Mental "Riliv" Terhadap Self-Diagnosi Mahasiswa FIP UPI (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Sadida, S. (2021). Perancangan Informasi Fenomena Self-Diagnosis Kesehatan Mental Remaja Generasi Z Di Media Sosial Melalui Media Buku Ilustrasi (Doctoral dissertation, Univeristas Komputer Indonesia).
Santrock, J. W. (2007). Remaja (Edisi kesebelas) Jakarta: Erlangga.
Savitrie, E. (2022). Mengenal Pentingnya Kesehatan Mental Pada Remaja. Kementerian Kesehatan Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan. Diakses dari: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/362/mengenal-pentingnya-kesehatan-mental-pada-remaja.
World Health Organization (2001). Basic Documents. 43rd Edition. Geneva: World Health Organization.
Diakses dari: https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/358065/9241650435-eng.pdf?sequence=1.
Yeni, F., Zen, Z., & Darmansyah, D. (2018). Penelitian Pendidikan. 1–70. Prenadamedia Group.
Yulianti, P. D., & Surjaningrum, E. R. (2021). A review of mental health literacy strategy for adolescence. International Journal of Public Health, 10(4), 764-770.
DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v17i3.10125
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Holistik Jurnal Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.